Senin, 30 Desember 2019

Gurpan 1 (edisi akhir tahun)

Biasanya setiap akhir tahun,  gurpan datang mengunjungi saya,  biasa menteter dengan pertanyaan yang sulit untuk dijawab sampai ia sendiri terkekeh2 mendengar jawaban saya yang grothal grathul.  Tahun ini aja agak aneh datang cuman ngucapin salam lantas pergi mirip datangnya kentut, sebentar,  tapi baunya yang lama. Saya jadi curiga jangan2 ada sesuatu yang tidak dikatakannya dan bener tengah malam dia mencecar dengan pertanyaan yang membuat saya tergagap .

Setelah cecaran dan cercaan yang meguji mental dia menutup nya begini (menutup berarti sesi panjang akan dimulai). "Broken Wing,  setiap niatmu pada Nya untuk melakukan kebaikan,  akan diuji seberapa murni niatmu itu".  Saya cuman manggut2. "Tanpa ujian kamu bisa memanipulasi niatmu dengan kepentingan pikiranmu sendiri'. Maksudnya gimana gurpan?. "Kamu pikir kalau kamu lulus dengan ujian niatmu terus selesai hidup bahagia damai sentosa? itu kampungan namanya,  cemen,  alias pecundang". Haahh,  gurpan ini kok bisa bilang gitu,  bukankah di setiap niat akan berakhir dengan hadiah berupa amal. "kata siapa, itu kan maumu".  Bukankah sukses dalam kehidupan adalah fiddunya wal akhirah, saya coba menyanggah. "Kenapa pemahanmu makin dangkal saja broken wing,  siapa bilang kamu disuruh sukses di dunia ini,  gak ada". Ini,,,,, saya mulai bingung : maksudnya kalau kita gak disuruh sukses,  apa disuruh gagal terus gur?. 

"Makanya baca sejarah broken wing, statement kesetiaan Adam,  moyangmu diucap dalam kata dan niat baik,  akan diuji dengan sebaliknya". Maksudnya gur? 
"Adam diuji kebaikannya dengan disediakan keburukan yang disimbolkan buah kuldi,  demikian juga anak turunnya,  setiap ucapan lisan dan perbuatan yang mengandung kebaikan, akan diuji dengan keburukan". Saya pusing dengan kata2nya,  contohnya gimana gur?. 
"Ketika kamu meminta untuk selalu ditunjukkan jalan yang lurus apakah Tuhan menyediakan jalan lurus,  berupa simbol atau minimal dapat clue nya? "
(Saya menggeleng), gurpan pun melanjutkan,  bukankah yang diperlihatkan jalan yang bengkok disana sini? Kamu berniat menjadi baik, tapi  kamu dihadapkan pada orang yang akan menggoda keteguhan hatimu untuk berbuat baik.  Semakin intens kamu meminta "ihdinash shiratal mustaqim" semakin besar pula bobot yang akan dihadapimu". Terus kapan fiddunya hasanah nya gur kalau gitu?.
(lanjut ke edisi gurpan2😁😁)
#gurpan_series

Gurpan 2 (edisi akhir tahun)

Lah,,,, memang artinya fiddunya hasanah buat kamu seperti apa? tanya balik gurpan yang membuat saya gelagapan,  saya pun berargumen : jalan sunyi pasti ada akhirnya,  setiap problema hidup juga ada akhirnya,  setiap niat kebaikan pasti ada happy endingnya,  setiap upaya akan menemukan suksesnya sendiri.
"Apakah Tuhan menyuruhmu sukses di dunia ini,  sopo sing ngomong ngono" cecar gurpan.  (anjritttt,,,, gak bisa jawab,  saya hanya melongo ). "Kalau kamu mengira sukses adalah hadiah dari semua amal kebaikan yang coba kamu bangun infrastruktur nya dalam pikiran dan hatimu,  maka saat itu yang namanya  jalan yang lurus akan lenyap,  mandeg dalam mindsetmu". Lah terus harusnya gimana gur?. "Selama kamu bangun istiqomahmu dengan menghadirkan Nya  dalam pikiran, hati, lisan dan perbuatanmu, kamu akan terus diuji bertemu dengan dikotomi baik-buruk yang bergerak dalam tiap episode kehidupanmu,  itu cara Nya mempurifikasi dirimu dengan menjadikanmu semakin murni,  semakin fitrah. Makin besar niatmu ingin baik makin besar pula kamu bertemu orang2 tangguh yang akan menjatuhkan niatmu secara terang2an maupun halus". "Btoken wing kamu hanya disuruh terus berjuang bukan disuruh sukses, ujar gurpan.  Bagaimana kamu bisa memahami sukses jika dunia hanya sebuah imajinasi bernama nisbi.  Sukses ada di keabadian bukan di tempat bernama fana.  Jadi,  saat kamu merasa dijatuhkan secara terang2an,  di dholimi terus menerus,  sehingga makin lama merasa kok saya ketemunya dengan orang yang bersifat sama dengan ketangguhan yang berbeda,  itu adalah cara Nya menguji terus menerus bagaimana caramu tetap konsisten mengingat Nya". Hadeeh saya hanya mengangguk2.

Kadang,  mata ini nanar melihatnya gur. Jadi gregeten dan bertanya dalam hati apakah semua manusia juga mengalami ujian yang sama? Gurpan hanya tersenyum, terus berkata :" broken wing,  setiap manusia terlahir fitrah karena berasal dari energi yang maha suci, berangkat ke dunia fitrah kembali juga harus fitrah. Hanya fitrah ini di salah pahami dengan atribut duniawi.  Pencarian mereka memahami fitrah sama dengan dirimu membangun pemikiran itu,  sebab mereka adalah cermin buatmu, dan kamu adalah cermin buat mereka". Lantas jika itu sebuah cermin,  dimana kebenaran diletakkan gur, misal menurut saya dia salah,  tapi mungkin juga menurut dia saya yang salah. Gurpan hanya tersenyum : broken wing itu hak prerogatif Tuhan, kelak akan diumumkan di padang masyar,  tugasmu hanya terus berjuang membangun kesepakatan dengan Nya seperti pinta kamu ihdinash shiratal mustaqim". Saya pun mengangguk2 ,tiba2 terlintas pertanyaan : gur,  apa mereka juga meminta hal yang sama jalan yang lurus?. " yaa tentu broken wing sama seperti kamu".  Kalau gitu kenapa harus ada dikotomi ?. "Kamu tahu beda Cinta sama benci broken wing?". Saya pun menggeleng. "Cinta datang pada orang yang telah diberi nikmat,  benci mendatangi orang yang di murkai Nya,  tuhh ada di alfatihah"  kata gurpan. "Bukankah kamu pernah bilang benci sebenarnya Cinta yang tidak mendapat tempat". 

"Broken wing,  tetaplah pada komitmenmu yang pernah kamu niatkan padaku beberapa tahun yang lalu, ingat godaan akan datang makin berat mirip orang mendaki ke Puncak gunung,  jalannya makin terjal,  butuh integritas dan mental menjalaninya,  ingat untuk menghadirkan Nya di setiap nafas dan gerakmu,  apa yang kamu lihat sekarang,  jangan kira itu nyata. Bukaannnn,  itu bukan realita, maya".  Godaan tersulit justru apakah Tuhan meninggalkan saya gur?.  " bukankah aku pernah bilang Tuhan itu seperti sangkaanmu,  jika kamu mengira jauh ia terasa jauh,  jika dekat kamu merasa Dia memang dekat". "Wes broken wing aku pamit dulu sampai ketemu tahun depan,  dia menyalami dan saya kaget karena wajahnya begitu familier, entah kenapa penyamarannya kali ini pakai wajah mirip seperti broedin,  belum sempat nanya,  cliiiing gurpan telah hilang di kegelapan malam. 

Tiba2 klunting ada wa masuk : woooii turu wooi,  jam yamene sek online ae,  ndedepi rondo ndi iku,,,,, 
 "Hasuuhhhh ngaget2i ae dien,  koen ngomong pisan maneh tak kandakno nabi khidir tak kon nyunat maneh,  cek mbak saripah glagepan". 
"wkwkwkwkwk,,,,,, " cuman itu jawabannya sambil pasang stiker monyong. 
#gurpan_series

Jumat, 27 Desember 2019

Angin berbisik

Angin pun berbisik

Kamu bertanya pada malam tentang kemarahan yang tiada habisnya,  dan menyalahkannya tanpa jeda. 

Malam hanya melengos dan gerundel,,,, salahkan jaman yang tak bisa menampilkan ke elokan keadilan,  saat hak terampas menjadi ampas. 

Dan kau dapati dirimu terseok menahan umpat yang tertahan seumur hidup,  hanya karena tak bisa memahami,  kenapa matahari bersahabat dengan embun,  kenapa bulan tak mau meminta sinar sejatinya,  hanya menjadi pendar cahaya sang Surya. 

Tiba2 angin berbisik : menemui Nya,  tak butuh kemewahan apapun jua,  kamu hanya  berhenti menakar apapun  kehidupan,  cukup melangkah dalam keheningan,  temukan cahaya sejati hanya dengan menundukkan diri dan rendah hati
#jalansunyi


Retrorika

Retrorika
Karena pemahaman yang bersimpang mirip perempatan,  kita mengayuh asa dengan tidak legawa,  saat kamu menakar hidup dengan harga,  aku memulainya dengan keikhlasan semata.  Saat kamu melihat kehidupan harus mengumpulkan gemerincing pundi dan harta,  aku berusaha tak menyisakannya .

Jadi kemana arah berjalan jika kamu ke Utara,  aku buta kesana.  Aku merasa ke barat,  kau bilang itu bukan jalan yang nikmat,  mestinya kita ke timur,  namun mata wadag ku bilang itu jalan yang lamur. 

Ahhh susahnya ketika pertikaian pikiran hanya menghantui setiap perjalanan yang ujungnya toh kita semua tahu,  ada di titik resonansi sebelum tubuh kita lenyap menjadi energi.  Saat aku cerita itu, tampak ketakutan memenuhi bola matamu seolah hidup bergerak dalam frame lambat. 

Akhirnya aku hanya menakar hidup dalam titik titik cahaya,  dan kau menakar dalam benda,,,,, bukankah lengkap sudah,,,,, hidup yang kau inginkan tapi semu di mataku,,,,,, 
#jalansunyi


Umur dan ultah

Umur dan ultah
Telah lama saya tidak pernah merayakan ulang tahun mungkin hanya ortu yang buatin nasi kuning, sisanya tidak ada, karena memang tidak mau alias tidak suka. Mungkin agak subyektif, buat saya ultah seperti sebuah penanda atau genta yang mengingatkan diri kalau hidup hanya menunda dan menunggu.

Menunda dari apa? Jelas menunda mati, perayaan ultah berarti hidup kita telah berkurang setahun dan makin mendekat padaNya. Tanpa bermaksud menafikan yang merayakannya, kadang ultah yang kita impor dari sono, isinya jauh dari kesan syukur, cenderung gebyar. Tapi saya justru kagum dengan mereka yg merayakan ultah dengan semarak dan gebyar. Tidak semua orang punya mental yang berani saat menunggu mati dirayakan dengan semarak. Kalau saya hanya melihat penanda itu dengan masygul karena saat umur makin dikit masih banyak hutang cinta yg blm terbayar pada orang2 yg menyayangi saya hingga skr. Doa hanya bisa dilantunkan agar kontribusi cinta mereka pada saya bisa mendapat balasan dariNya.


Rabu, 25 Desember 2019

Ketika Bandar togel meninggal

SEORANG bandar Toto Gelap, biasa disingkat Togel, meninggal dunia karena sakit menahun yang dideritanya. Pihak keluarga melaporkan, sang Bandar Togel menghembuskan nafas terakhir damai dikelilingi semua anggota keluarga yang berduka.

Saat jenazah akan dimakamkan, berkumpullah keluarga besar dan seluruh Juru Tulis Togel yang selama ini bekerja bersama sang Bandar Togel.

Pada upacara pemberangkatan, keluarga meminta kelompok Jurtul Togel ikut menyampaikan pesan kenangan.

Demi mendengar permintaan keluarga, mereka saling pandang. Sempat terjadi aksi saling tolak, sampai salah seorang dari mereka terdorong ke depan. Terpaksa ia mengambil mikropon dan berbicara seadanya.

"Yang saya hormati, Bapak Delapan Kosong (Kepala Desa), dan Bapak Tujuh Tujuh (Walikota), yang telah sudi hadir di tempat ini,” ia membuka pesan kenangan.

“Sebentar lagi si Kosong Tiga (Orang Mati) ini akan kita masukkan ke dalam Dua Dua (Peti Mati),” sambungnya.

Kelompok Jurtul mendengarkan dengan khusyuk. Sementara anggota keluarga dan warga tampak terheran-heran, tak mengerti apa yang dibicarakan.

“Namun sebelumnya perlu kami sampaikan bahwa Ketua kami ini dulunya punya cita-cita menjadi Enam Kosong (Polisi). Tetapi karena Ketua kami ini adalah Empat Empat (Anak Berandal), maka dia akhirnya menjadi Kosong Kosong (Maling Kecil),” kata dia lagi disambut isak tangis kelompok Jurtul.

“Dan marilah kita bersama-sama menjaga istri Ketua kita yang kini telah menjadi Empat Tiga (Janda). Agar jangan sampai pula menjadi Dua Satu (Kupu-kupu Malam), lebih baiklah dia Enam Tiga (Kawin Lagi),” pesannya pada sang istri yang ditinggalkan Bandar Togel.

“Akhir kata, marilah kita berdoa supaya Kosong Tiga (Orang Mati) ini tidak berubah menjadi Kosong Satu (Setan), apalagi Enam Lima (Raja Setan),” ujarnya menutup pesan kenangan.😁😁

Sumber : rmol.id

Senin, 23 Desember 2019

Mengukur waktu

Mengukur waktu
Dalam kehidupan terlalu sering melihat "kematian2" kecil. Ada yang rautnya cantik dan tampan,  sehingga kemana2 itu yang di banggakan. Ada yang membanggakan kepintaran sehingga itu yang di nomor satukan, sampai2 kelimpahan waktu yang disediakan Tuhan dipakai untuk memenuhi hal yang menurut mereka keniscayaan.  Susahnya,  anak2 muda, tampan, cantik, pintar, seolah menjemput kematiannya sendiri dengan tidak bisa mengukur waktu. 

Parameter sukses yang mereka bayangkan di masa depan dengan segala asesorisnya adalah harus menjadi ini-itu, punya ini-itu. Sahabat saya Broedin kadang terkekeh melihat fenomena ini sambil tidak lupa misuh jancuuuuuk. Sengaja "u" nya dipanjangkan untuk penekanan. 

Dia bilang,  ini adalah hasil pendidikan kolonial yang merubah DNA dalam darah anak cucu kita. "Mas bro, inilah hasil nya,  kolonial sengaja merekonstruksi bangsa ini dengan mindset kultur hedonis materialistis yang dibungkus modernitas kekinian". Byuhhhh, kata2 nya itu loh dapat darimana,  maksudnya piye to Dien,  ente  ko iso ngomong opo tadi yang ada nis2 nya.  " hedonis mas bro". Sejenis lopis yo Dien kui?. "Lopis ndasmu mas bro,,, iki sudah darurat,  jek guyon ae". Lahhhh ngegas,,, saya ketawa ngakak .

" gini mas bro,  anak muda sekarang menjemput masa depan dengan membayangkan jadi ini itu,  pengen cepet sukses dari sisi materi,  duit, fulus dsb dengan penekanan : bahwa urip ya harus begini; opo gak nelangsa,  wong itu sudah settingan penjajah ratusan tahun yang lalu,  dan mereka tahu dengan kekayaan alam negeri bernama indonesia yang melimpah gak ingin anak cucunya kelak kuat,  hingga racuni dengan gaya hidup hedonis,  beri mereka gula sampai mereka letoy kena diabetes,  saat itu terjadi,  mereka mulai bergerak dan menguasai , inilah hasil yang kita dapat dari sekolah feodal,  opo ga njanjuki mas bro" berapi2 broedin seperti lagi kampanye sambil mulutnya berbusa. 

Terus opo yang harus kita lakukan dien? "Nahhh ini pertanyaan bagus,  makanya mas bro,  ente jangan keenakan  mudun gunung,  lihat anak2 muda yang gelagapan dibanjiri arus modernitas, lihat anak muda yang merasa madesu alias masa depan suram karena tidak bisa ikut arus gaya hedonis".

Loh kok aku,, hubungane opo sama saya.
" lah ente kan sebagai abdullah,  punya kewajiban,  terangkan sama nak kanak children,  kalau hidup tidak diukur dari waktu esok,  tapi fokus pada waktu kini, sehingga hidupnya diisi dengan yang lebih bermanfaat buat nutrisi batinnya,  mosok ga tau mas bro,  di bukune Eckhart Tolle,  the power of now sudah di sebutkan". Saya jingkat kurang ajar arek iki,  buku psikologi seberat itu dia lalap koyo moco komik,  minder saya dihadapannya. Terus aku kudu ngopo dien,  lah ente sudah tau kenapa bukan ente?. 

"Arek muda sekarang ini mas bro, lebih menyukai hal yang instan,  pengen sugih instan, nek iso entuk bojo ayu/ganteng instan,  mereka tidak menyukai proses.  Terus kita harus lapo?  Mbuh mas bro aku yo ngelu ndelok arek sakiki"
Saya tertegun lihat sahabat saya masygul,  anak2 muda seperti menyambut kematiannya sendiri,  mengukur waktu dengan hal yang tak berkualitas, hanya berkutat dari keinginan yang tiada habisnya,  lantas ini salah siapa?.


Minggu, 15 Desember 2019

Gurpan series

Gurpan Series
Gurpan tiba2 tanpa babibu muncul dari belakang terus nabokin saya,,, plak plak,, sambil menangis. Saya tergagap hanya bengong karena baru kali ini saya melihatnya menangis. "Broken wing,  ente egois banget seh,  kamu tutup jendela dengan korden tebal,  kamu biarkan wangi bunga,  udara pagi masuk paru-parumu,  kamu biarkan rumah dan ventilasimu tertutup,  karena kamu asyik masyuk"

Saya bingung juga maksudnya apa, sebingung kenapa menangis histeris. Namun seketika diam dan terkekeh setelah datang secangkir teh hangat dan kacang rebus kesukaannya. Enak juga ya pagi gini ada teh sama kacang, katanya sambil nyeruput teh nasgithel. "Lah ente ngapain juga nangis barusan,  sekarang malah ketawa ketiwi". Ohhh itu kan akting doang broken wing,  hidupku kan harus berwarna, pengen ngerasain gimana seh menghayati kesusahan.  "Semprul,  gurpan nyindir neh? ".

Gurpan hanya terkekeh terus nyahut : kamu lihat pagi begini dari dalam rumahmu pemandangan di luar begitu Indah,  diantara embun dan kabut yang menyatu,  ada goresan warna dari bunga depan rumah,  masa kamu masih tidak percaya ini realita. Saya terkejut,  karena memang indah dan baru kali ini melihatnya mirip gambar yang ada di mbah google. 

"Broken wing, inilah hidup,  lihat di balik keindahan lanskap kecil,  ada sebuah kesadaran yang menciptakannya, ada banyak hal yang bisa kamu jelajahi selain jalan sunyi,  sekali kali terbanglah dengan sayap patahmu,  meskipun grathul2 awalnya susah,  tapi saat kamu naik,  ada pemandangan yang luar biasa". Saya hanya manggut2 tanda tak mengerti. " dulu kamu pernah tanya kan,  dimana ujung jalan sunyi". Yup gurpan ente bilang di wc,  hanya sampai sekarang masih belum ngerti kenapa harus wc?.  

Gurpan tertawa tetbahak kemudian batuk,,, haaahaaa,,,, uhuk,,, uhghh.  " broken wing,  bukankah wc lambang kejujuran, mana ada di wc mau buang kotoran orang pencitraan, mau ngeden yaa ngeden yang ga dibuat buat,  wc adalah tempat pelepasan kotoran, setelah lewat mulut wangi,lezat dan enak,  kenapa disana jadi bau dan kotor? Saya menggeleng tak mengerti .

"Jangan sepelekan,  selepas BAB,  pipis,  kamu ngerasa enteng kan,  begitulah saat tiba di ujung jalan sunyi,  dirimu harus melepas beban,  kotoran hatimu, supaya hidupmu enteng,  coba rasakan saat kamu merasa enteng,  kamu masuk sebuah situasi dimana dirimu merasa kecil dan terus mengecil,  hingga hilang entitasmu,  saat dirimu terus mengecil hingga sebesar atom,,,, maka cliiiing,,,, kamu menghilang,, dan kamu jadi bagian makrokosmos yang tetamat besar".

Saya hanya bisa bengong dengan omongan gurpan yang nyerocos sambil sekali kali kulit kacang ikut di kunyah.  Terus kesimpulannya opo gurpan?. " yeaaahhhh,,, ente gebleg amat,  rugi aku tadi ngomong ngalor ngidul,  ternyata kamu gagal paham,  yaudah nikmati aja pemandangan,  buka jendela kamarmu lebar-lebar,  disana inti hidup bisa kamu pahami secara sederhana". Hmmm,,,,


Sabtu, 07 Desember 2019

Late Post

Naaak,,,,, kehidupan mungkin akan makin tak menemui kemesraan andai dirimu tahu.  Semua berkisah tentang pencapaian2 kehidupan bertolok ukur materi. Kesanggupan mengingat Nya pun dilandasi transaksional belaka,  bahkan dalam setiap doa.  Mencari Tuhan makin lama makin mahal,  beribu orang berdoa hanya untuk meminta dikabulkan dalam urusan duniawi,  namun lupa meminta ampunan di jalan di kehidupan keabadian setelah kematian. 

Andai kau mengalaminya keniscayaan hanya dipahami semu, bahkan makin saling  tak memahami satu sama lain. Esok dipandang dengan was was seolah ia kabut yang tak akan pergi.  Sukses di ukur hanya pencapaian tertentu, seberapa banyak,  seberapa tinggi,  tak masalah walau harus menggadaikan nurani. 

Kamu tahu,  di pojok2 jaman,  sang waskita memandang dengan nelangsa,  betapa anak manusia berlari tanpa henti hingga detak jantung terengah memandangi tubuh yang perlahan alami artropi.  Inikah jaman dimana kepintaran melebihi kerendah hatian.  Kuasa dipakai untuk diri sendiri,  bukan untuk mendamaikan sesama.  

(Tiba2 terdengar anak2 kecil berteriak sambil berlari,  ahhh anak2 yang meramaikan mushala, rupanya magrib hampir tiba,,,,,,ketiduran sudah terlampau biasa)


Senin, 02 Desember 2019

Gajian dan penggajian

Gaji dan Gajian

Berapa gajimu sebulan? 
Berapa lemburan mu dibayar per jam? 
Ternyata yang dibayar oleh pak bos pada kita terkadang bukan hal mutlak  terkait pada dirimu seperti gelar dan skill mu,  tapi kesanggupan waktu mu.  Dengan kata lain gaji yang diterima adalah seberapa banyak  waktu pribadimu untuk berada di suatu tempat entah itu kantor,  tempat kerja atau hal lain yang membuatmu memiliki rutinitas kesibukan di waktu tertentu,  bisa beberapa jam, pagi berangkat sore pulang,  atau senin berangkat sabtu pulang. 

Semuanya mengindikasikan waktu,  dan bukankah waktu hanya yang melekat, kita pinjam dari Nya, bukan milikmu secara mutlak.  Jadi kalau ada yang bertanya jika yang dibayar adalah waktu kenapa si fulan bisa digaji mahal sampai 51 juta,  padahal waktunya sama dengan kita.  Coba pertanyaannya dibalik,  kenapa kita gak minta gaji yang sama kepada bosmu jika waktunya sama.  Pak bos pasti akan ngasih jawabannya,,, 😁 (masih untung dijawab gak dipecat).  Apakah si fulan lebih jenius dan pintar. Atau kualitas waktu si fulan lebih baik sehingga dihargai lebih tinggi?

Jawabannya adalah : menurut fisika kuantum einstein waktu itu relatif baik dari sisi kuantitas maupun kualitas,  sehingga ia relatif juga terhadap gaji,,,, 😊. Siapa tahu dengan gaji pas2an kamu lebih beruntung daripada yang bergaji tinggi (pas pengen ini itu duitnya ada ,,,,😁😁).

Nah di teori relativitas einstein,  waktu disebut relatif karena bisa dibuat lama atau cepat bahkan di bengkokkan tergantung massa yg dilewatinya.  Artinya pada massa yang besar, waktu akan berjalan lambat dibanding massa yang kecil, contoh revolusi (planet mengelilingi matahari) yupiter kebih lama dari revolusi bumi.

Konon di tangan2 orang yang fokus,orang ini mengalami pelambatan waktu meski kuantitas waktunya sama dengan yang lain dan menjadi lebih produktif dibanding yang tidak fokus,  sehingga outputnya juga beda. 

Sudah tahu kan pembedanya? tapi jangan dipercaya jawaban saya,  wong kui cuman angger nulis dan rada2 ngawur,,,,, 😁



Orang pinter dan orang bejo

Dalam adagium marketing,  orang cerdas selalu di bawah orang bejo,  meskipun katakanlah sama sama masuk angin,  orang bejo selalu jadi problem solver.  Kenapa?  karena kecerdasan tidak equal dengan kesuksesan,  kecerdasan dalam pengertian IQ malah bisa memenjara,  buktinya seorang stafsus presiden hari2 belakangan ini menjadi bahan bully an setelah kepleset salah ucap.

Padahal kurang pinter apa beliaunya dari sisi pendidikan (pasti jarang masuk angin). Apesnya meskipun beliaunya sudah minta maaf, perundungan itu masih berlanjut,  gak bejo dia,,,, 
 Kesimpulannya adalah,  orang apes itu adalah orang pinter yang gak bejo sudah gitu masuk angin pula (kata dan ucapannya) 

Dalam istilah pergaulan marketer,  dia amsiong,,, jualan apapun jangan diteruskan,,,, gak bejo.

Minggu, 01 Desember 2019

VPN

Oalah VPN,,,, VPN (kotak pandora itu bernama VPN) 

Gara2 internet, facebook, twitter sempat dibatasi kemarin,  akhirnya rame2 beralih ke VPN (virtual private network). VPN seperti membuka kotak pandora,  apa yang di banned di repupublik ini,  semuanya terbuka termasuk situs porno yang sebelumnya anak2 milenial terbatasi aksesnya.

Lanjut cerita berlanjut kemudian ada wacana untuk membuat bimbingan pra nikah yang disebut sertifikasi layak kawin.  Apapun materinya nanti,  VPN telah membuka mata anak2 muda bahkan dibawah umur, buat melihat situs2 "hohohihe". Jadi saat mereka kelak menikah dan ikut bimbingan pra nikah,  saya yakin banyak yang gak lulus dalam ujian teori, tapi dalam ujian praktek mereka hafal diluar kepala,,,,, 😁😁😁 berkat VPN.  Nasi sudah menjadi bubur,  menyalahkan VPN dengan himbauan kominfo agar jangan membuka VPN seperti menanak nasi  malah jadi tumpeng 😂😂😂😂.

Dari sini kita tahu,  siapa yang tri ji alias 3G (gaGap, Gubluk, unGud) membatasi satu hal malah membuka hal lain yang lebih besar.  Jare arek2 milenial : hidup VPN,,,,, batesono FB ambek twit aku ga patheken

Jadi teringat lagunya bang meggy z :
"Angggur merah, yang selalu memabukkan diriku, ku anggap belum seberapa,,,,, 
dahsyatnya,,,


Rabu, 27 November 2019

Angger nulis

Angger nulis
Saat masih tinggal di Situbondo yang namanya jadi ketua erte adalah jabatan seumur hidup,  banyak warga enggan jadi ketua erte karena di sibuk kan dengan urusan remeh-temeh yang kadang menyita perasaan, mulai masalah iuran yang enggan di bayar dan berkilah sok lupa, kerja bakti lingkungan yang sepi peminat tapi suara paling keras kalau komplain sampah tak terurus,  sampai ngurusin warga yang kebetulan pejabat publik tapi masih sering dibawa ke lingkungan seolah dia adalah bigboss. 

Saya bayangkan setingkat organisasi paling bawah saja ribetnya bukan main,  apalagi ngurus negara, bisa kurus badan. Sehingga kalau ada wacana ngurus negara ditambahi satu periode lagi, saya malah usul, mirip ketua erte gimana kalau seumur hidup.  Bukan tanpa sebab, jabatan publik hanya tersedia bagi orang yang lapang dada, jembar atine, dan memang seneng ngurusin yang remeh-temeh. 

Apakah ini demokratis? Kata ini tidak pernah ada dalam peradaban kita sampai dikenalkan oleh wong kulon dengan mengatakan : puncak peradaban adalah melibatkan rakyat dalam ngurusin negara.  Aslinya, rakyat gak ngurus hal begituan,  males karena sudah direpotkan dengan cari nafkah, esok yang makin madesu,  harga2 yang mulai terkerek mirip upacara bendera tiap hari senin saat kita sekolah dulu.

Peradaban kita hanya mengenal gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kertaraharjo kurang lebih artinya kemakmuran lahir batin menghasilkan kedamaian dalam skala luas,  dan itu dihasilkan bukan karena bangsa ini menganut paham demokratis tapi kerajaan. Sialnya,  paham demokratis ini mirip barang dagangan yang pemiliknya enggan memakainya. Diuji cobakan dulu ke para "customer" sambil dilihat setangguh apa yang namanya democrazy,,,, eh demokratis. Model2 begini kata temen saya yang tionghoa : amsiong atau kata broedin sohib saya orang arudam : lokka tak aderre,  luka tapi ga berdarah. 

Coba,  dimana di dunia ini ada bangsa yang setahan bangsa kita,  negeri kaya raya tapi kemakmurannya hanya mampir dalam mimpi dan kekayaan negeri ini buat ngongkosi kemakmuran negara lain mulai Belanda Portugis, Spanyol amerika hingga jepang.  Jadi kalau mereka mentang2 alias sok bener karena sok kaya,  mereka belum makmur beneran.  Kita saja yang bener2 kaya,  gayanya gak begitu malah andap asor. 

Entahlah Tuhan memang menciptakan bangsa ini dengan pertimbangan teramat dalam untuk ngayomi bangsa lain, sehingga baik software dan hardware nya telah disiapkan Tuhan sedemikian rupa, menjadikan rakyatnya tahan banting sehingga begitu di "kaploki" malah bilang " iki ngaplok opo ngelus2".

Gak percaya? Saat bangsa lain mengejar kebahagiaan dengan kerja keras agar dapat uang banyak dan dari uang itu bisa dipakai keliling dunia,  kebahagiaan itu kita peroleh hanya dengan cangkruk di warkop, dan hanya anak2 muda bangsa ini berani melamar anak orang dengan gelar: pengangguran,  tidak ada keberanian seperti itu ada di anak2 muda bangsa model di eropah sana.

Jadi jika dirimu ditanya apakah kamu ada darah Indonesia pasti kamu bingung dan menjawab enggak,  sebab indonesia baru ada gak sampai 75 tahun, sedang peradaban nenek moyang kita sudah kebih dari ratusan tahun mengarungi samudera sampai ke Madagaskar saat eropah dan amerikah sedang dalam masa kegelapan alias jahiliyah. Loh kok sekarang malah dibalik,  mbahe jahiliyah dipuja sebagai pembawa peradaban modern .padahal mbah2mu disik sudah lebih maju dari mereka.

Sumber gambar : pixabay

Selasa, 12 November 2019

Sajak november

November, mestinya adalah kumpulan rintik hujan,
yang menjejal hingga mendung tak sempat bersenandung, 
namun ia hanya angan sekelebat, dan segera pergi menjauh
kita pun bertanya kemana perginya hujan? 
menggumam diri sendiri, waktu hanya fana, dan kita tetap disini, dalam keabadian
#sajak_november

Kamis, 07 November 2019

Broedin pengen jadi orang

Ditengah tengah mendung yang makin pekat, Broedin van Klompen, sahabat saya tiba2 dateng ngamuk sambil ngancam saya mo di adukan sama nabi khidir agar hidung sy dimampetin dua- duanya biar ga bisa nafas dan nafasnya lewat mulut megap2 koyo iwak teri.
" broken wing ente tu sudah mulai kurang ajar ya,mentang2 sekarang sudah jd orang"
" opomaneh diiin,klo ga orang opo aku iki urang?"
"Ente ngomong opo sama malaikat jibril,sama nabi khidir sampe saya disuruh negur ente wing"
" haahh kapan aku ketemu beliau diinn,kubam ente din"
" tadi malem dalam mimpi beliau berdua dateng terus bilang diin ingetin sohib ente broken wing, ko ga bosen jadi orang?jadi mentang2 sudsh jadi orang ente gitu ya sekarang?"
"Oalahhhh iku to diin,sek saya nanya: kamu itu orang bukan?"
"Sebelum lahir aku tak bernama,entitas yang berupa ruh,setelah lshir ke dunia,entitasku berubsh jadi manusia,orang"
"Terus tugasmu sebagai orang didunia iki opo?" broedin celingukan
"Jare kyaiku brokenwing,,liya'budun" hahahaaa,,,gantian aku tertawa,broedinn gantian bengong.

" kemelipen diinnn wong kamu baru tingkatan orang, arep naik pangkat jadi abdullah ae grewelannnn"
"Lahhh maksud sampeya opo?"
"Ente bisa jadi abdullah alias hamba Tuhan jika seluruh hidup,matimu ditujukan padaNya,wong ente parkir sepi ae sek misuh-misuh jancuk2, sing mbok pisuhi iku sopo tuhan diinn"
" husss ojo banter2 wing aku sebagai muslim kadang khilaf gpp"
" hahaha,,,ente abdulah durung lulus ae ko meng-klaim diri muslim, nek wes muslim iku din jare kyaimu,jangankan hidup matimu buat Tuhan,seluruh sel,rambut atas bawah,keringetmu bahkan nasib saudaramu yg terpapar penderitaan kamu ga bs diem, koen sanggup tah ndelok dulurmu sing sekarang jadi korban gempa, kerusuhan, bahkan penggusuran,  koen iso opo?" tiba2 broedin terdiam dan menangis
" kesanggupanku sek dadi orang broken wing bener ente,ndelok semua itu isoku hanya mengadu marang gusti ingkang maringi gesang,aku mungkin malah ga pantas jadi entitas bernama manusia orang, pantesku cuma 
jadi kotoran,debu" makin keras tangis brodin
" bro-wing,andai ada yang bisa aku lakukan kecuali menangis apapun akan aku lakukan"
"Sejak kapan kamu seenaknya ganti jenengku din,kono wadulo nang nabi khidir?"
"Sudah broken wing, aku cuma dikongkon belajar dadi wong,orang yang bener bener orang,piye carane ?"
" mbuhh din aku yo sek bingung opo aku iki wong opo gak"broedin pun mengangguk2 sesenggukan, tiba2 dhuarrr petir menyambar menggelegar
" jancuukkk" kami pun misuh bareng2 trs saling menoleh,dan tertawa " awake dewe pancen durung lulus dadi orang brokenwing"


Rabu, 23 Oktober 2019

Secangkir kopi pahit (Gurpan series)

Gurpan Series 
(secangkir kopi pahit) 

Tanpa ba bi bu,  saya ketemu sohib yang lama tak jumpa.  Broedin van klompen,  dan mengajak ngopi di warung kecil milik istrinya mbak Sari (aslinya bernama saripah,  berhubung jualan di kota besar seperti Surabaya,  butuh image, jadilah dipanggil Sari). Aneh diluar kebiasaan dia suguhkan saya kopi tanpa gula,  biasanya wedang jahe kesukaan kita berdua. " kok beda dien apa ganti kebiasaan, penyuka kopi ente".

"Bukan mas bro (dia niru Gurpan panggil saya bro,,,,, broken wing) dibalik kepahitan kopi ternyata ane temukan cerita panjang". Maksudnya dien?. "Tak selamanya kepahitan adalah pahit adanya,  ia hanya sebuah tanda jika manisnya hidup tak harus selalu bermakna gula". Saya mengangguk2 setengah ga ngerti.  
"Kemarin waktu toron, pulkam ane sowan ke yai waktu nyantri dulu,  beliau menyambut dengan gembira dan disuguhi kopi pahit". Terus? 

"Yai bilang seperti itu, Lah ane bingung mas bro,  maksutnya apa. Ehhh di akhir ane pamitan,  beliau bilang,  ente kalau ga ngerti nanya aja sama mas bro,  lah ane kaget ternyata pean kenal yai.  Aku gak kenal yaimu dien?. 
Broedin ganti kaget :"makanya ane cari pean terus tak suguhi kopi pahit,  pengen tahu apa yang dibilang yai mas bro". Lah ganti saya yang bingung,  tapi untuk menjaga marwah saya di depan broedin van klompen,  sebisa mungkin harus dijawab. 

"Gini dien,  kalau ente main bola,  dan sudah berusaha semaksimal mungkin,  pas detik terakhir injury time, kesebelasanmu kebobolan satu gol,  kamu merasa kalah ga? "
" kalau secara permainan kalah,  tapi dari upaya,  ane ga kalah mas bro". 
"Nah mungkin itu yang ingin di bilang yai,  tak selamanya kehidupan kita yang sepahit kopi suguhanmu, adalah pahit beneran,  siapa tahu itu sebuah cara menyadarkan kita tentang makna kenisbian,  menjaga kita untuk tidak terlalu fanatik pada hal yang semu,  dan terlalu terlenakan sehingga melupakan kewajiban2 kita pada kehidupan termasuk salah satunya berpegang teguh pada tali kehidupan Nya. 

Tiba2 klunting,  ada wa masuk di hape nya,  broedin tampak kaget.  Kenapa dien?  Wa dari yai,  beliau membenarkan apa yang pean bilang. Ganti saya yang kaget,  siapa nama yaimu dien.  Broedin menyebut sebuah nama yang agak asing buat saya.  Apa nama sebutan yai ente disana?   Banyak yang bilang seh beliau sering disebut Gurpan.  Ganti saya yang kaget dan mendadak badan jadi lemas semua.  Kenapa mas bro kok jadi lemes gitu? 
Gapopo dien gapopo,,,,,, (tiba2 saya jadi kangen gurpan setelah sekian lama ga bertemu) 😭😭
#Gurpan


Sabtu, 05 Oktober 2019

Racun

Apapun yang melebihi dari semestinya adalah racun.  Bisa saja ia sebentuk kekuasaan,  kekayaan,  lapar, ego, ketamakan, kemalasan, Cinta, ambisi, kebancian atau apapun jua

Ekses sosmed

Selamat pagi
Tugas terberat manusia adalah menjaga silaturahmi,  karena semua kasus pertikaian di dunia ini abai menjaga silaturahmi, kepentinganmya yang beda.  Berangkat dari sini,  muncul media sosial,  sebuah fenomena untuk mengurangi gap,  secara sosial dan hirarki (begitu tujuan awal munculnya sosmed). Tapi sebagaimana bertetangga dalam realita hidup tak selalu dalam jalan yang harmoni, begitu juga sosmed, yang gak lucu efek ketidak harmonisan malah lebih tajam. 

Sosmed bahkan menjadi pelampiasan perundungan yang tidak kalah tajam di dunia nyata.  Dunia Maya menjadikan pikiran lebih kreatif bahkan dalam sisi gelapnya. Jika di dunia nyata remaja berkawan dengan remaja,  orang tua bersahabat sengan orang tua,  dunia Maya menembus batas itu,  tatanan sosial menjadi abu abu. Banyak kasus2 pelecehan seksual akibat batas2 sosial yang hilang, kebanyakan korbannya adalah remaja yang belum matang. 

Sosial media juga ajang yang ampuh untuk menjadi tempat ngerumpi,  bahkan rentan dengan ghibah dan fitnah, framing dengan menggiring opini untuk kepentingan sesaat. Atau juga  sebuah tempat unjuk aktualisasi secara instan, istilah selfie menunjukkan gejala ini. Namun tidak semuanya kandungan sosmed berisi hal yang bersifat narsis.  Beberapa grup yang saya ikuti malah bagus untuk menyambung silaturahmi, mulai dari pekerjaan hingga teman sekolah,  bahkan keluarga yang jarang ketemu setahun sekali karena perbedaan geografi yang jauh

Saya hanya ingin mengungkapkan kekuatiran ekses negatif sosmed,  karena dunia maya tidak semuanya bersifat real,  kebanyakan semu.  Bahaya jika anak kita mengira antara dumay dan realita sehari hari adalah sama.  Hari ini hubungan antara sesama dalam tataran sosial sosial media kita. masih bersifat jasmani belum sampai pada tataran ukhrowi. Kelak jika kita masih memiliki waktu,  akan ada sebuah generasi yang akan melibatkan sosmed untuk menyambung benar2 silaturahmi secara utuh,  gejalanya sudah ada walau masih marjinal. 
#semoga

Rabu, 11 September 2019

Reddoorz dan OYO

Reddoorz dan OYO
Semula saya gak mudeng tiba tiba hotel di Malang terpampang tulisan reddoorz dengan warna merah mencolok,  dan menyasar pada hotel lowbudget,  saya pikir reddoorz semacam building management yang terbiasa mengelola managemen hotel beserta jaringan macam ibis, aston dsb. Baru tahu ternyata ia adalah startup untuk pencarian hotel online. Mirip traveloka mungkin,  hanya ia fokus pada jaringan hotel.  Dan saya semula berfikir ini pasti milik orang Indonesia,  ehh salah lagi,  reddoorz milik orang India yang menyasar pada potensi pasar Indonesia sebagai tujuan pariwisata yang ujungnya info hotel begitu penting.  

Belum kenal secara mendalam reddoorz,  tiba2 ada saingan juga berasal dari India bernama OYO,  sama sama sebagai startup jaringan hotel secara online,  ke depan reddoorz dan oyo akan bersaing ketat pada segmen budget hotel.  Saya gak tahu apakah hotel2 brands dengan segmen berbeda akan merasa tersaingi? Tapi dengan melihat tumbuhnya hotel budget yang mulai penuh okupansinya,Reddoorz dan OYO begitu agresif,  mau gak mau akan terasa efek kehadirannya. 

Dengan merangangseknya reddoorz dan OYO. Ke depan saat kita travelling kemanapun,  pencarian hotel dengan budget tertentu akan semakin mudah. Masalah persaingan pasti akan ketat.  Jujur nama OYO agak sedikit lucu karena dalam bahasa Jawa bisa berarti kencing.  Apakah OYO sebagai pemain termuda akan "mengencingi" reddoorz dan yang lain,  waktu akan menjawabnya. 
😁
Catatan : jika pintu merah dikencingi, pasti pesing,,,, 😂


Senin, 09 September 2019

BJ Habibie

BJ Habibie

Membaca curhatan BJ Habibie di fb,  andai benar di sisa umur beliau sekarang merasa kesepian bikin trenyuh, meskipun saya ga percaya.  Seorang Bacharuddin Jusuf Habibie di anugerahi kecerdasan lebih sehingga ada istilah berotak Jerman berhati Mekah, kesepian di sisa umur beliau,  jujur agak tidak masuk akal. Ilmu pengetahuan telah mengantarkannya pada gerbang  kekhusyukan beliau menemui rahman rahim Nya. Sebab sejauh jauh ilmu pengetahuan dan membuat penemuan bagi kemudahan umat manusia,  sang penemu pasti akan mentok pada satu hal : ada sang Maha dibalik semuanya.

Sebagai manusia,  usia memang perlahan akan membuat badan wadag kita ringkih.  Fungsi organ yang makin menurun,  metabolisme yang melambat, menimbulkan sakit disana sini. Namun jangan tanya masalah kalbu,  jiwa,  akan semakin bersemangat dan muda,  sebab disuruh atau tidak,  dicari atau menghindar,  semua jiwa manusia akan merindukan Tuhannya,  merindukan kampung ke abadian tempat dia kembali.  Hal yang terkait "kesuksesan " di dunia hanya pemandangan sebentar mirip kita melihat sunset saat travelling,  tidak selamanya. Bukankah hidup di dunia mengikuti siklus : Tiada - meng-ada - meniada. 

Lahir di dunia karena memang sebelumnya tiada,  menapaki jejak hidup meraih karir, jabatan kuasa, harta adalah proses meng-ada, puncak perjalanan manusia akhirnya akan turun merasakan proses meniada. Kala dipuncak2 kehidupan,  manusia mulai merasa dan mencari kesejatian, hidup yang benar2 hidup: "menyadari disini hanya sementara". Disaat berada di puncak itulah BJ Habibie saya yakin menemukan cahaya.

Bagi beliau,  kesepian bukanlah kepedihan , ia adalah ruang tempat bercengkerama dengan Tuhan nya,  ruang rindu kata letto.  Baginya,  istri anak,  adalah fragment hidup yang pernah mampir,  datang lalu pergi untuk kelak bisa berkumpul kembali.  Dari cara beliau menuangkan cinta pada almarhumah ibu Ainun,  saya tahu,  siapa BJ Habibie yang sebenarnya : hidup hanyalah potongan2 waktu yang harus diisi dengan kebaikan,  dan kebaikan yang paling indah tiada lain hanyalah cinta.  Saat itu menjadi keseharian , sakit hanya cara Tuhan menunjukkan kemesraan pada nya.


Sabtu, 31 Agustus 2019

Saat rindu hanya niscaya

Saat kata2 hanya berisi pinta
Saat doa melesat tak pernah kembali membawa warta
Kembali lah ke sunyi
Tempat dimana rindu hanya sebentuk doa yang niscaya

Belajar pada angin

Hiduplah seperti angin
Bergerak dari yang tertinggi menuju kerendahan hati
Bergerak tanpa rencana, namun keikhlasan semata
Berjalan tanpa mencari,  namun memberi

Minggu, 14 Juli 2019

Manusia ruang





Kalau lihat gambar dibawah, apa pendapat anda,  satu bayi mungil lucu dan menggemaskan,  satu pemandangan bromo dilihat dari pananjakan, tampak gunung batok di depan, kaldera bromo dengan latar belakang gunung semeru. Yang satu penuh kelembutan,  yang satu mewakili maskulinitas,  tetapi dua-duanya memiliki persamaan : damai,,,,, 

Kita mungkin pernah bertemu seseorang tanpa kita kenal baik,  tapi rasanya berdekatan dengannya begitu damai.  Saat logika kita mencoba 
melabel-i orang tersebut,  kita kesulitan,  profesinya apa kita tak tahu,  kemahirannya apa,  jabatannya apa. Tapi begitu diajak ngobrol apa saja semuanya mengalir penuh kegembiraan, apapun topiknya mampu bicara dari sudut berbeda, bahkan alur berfikirnya bikin kita terkaget2. Orang tersebut tak bisa di tempatkan dalam ruang, seperti jabatan, profesi lainnya. Karena dirinya yang menyediakan tempat bagi semua jabatan, profesi dan apapun juga. Ia yang menyediakan ruang untuk semua,  saya suka menyebutnya manusia ruang, sejenis manusia yang telah menyatu dengan makro/mikro kosmis,  ia sendiri ruang dan waktu.  

Kembali pada gambar bayi dibawah ini,  siapapun orangnya pasti akan tersenyum melihat bayi,  dan bayi akan tersenyum tanpa melihat niat, jabatan dan profesi orang yang memandangnya.  Bayi adalah contoh manusia ruang. Yang lain di sekitar kita mungkin banyak,  tak terlihat tapi terasakan (incognito)

Rabu, 10 Juli 2019

Brodien van klompen

S
Saya punya temen pengagum pesepak bola Belanda Robin van Persie sehingga namanya semula badarudin (dipanggil broedin) ganti jadi broedin van persie, ketika belanda kalah dari argentina dia patah arang, namanya dirubah jadi broedin van klompen(saat Belanda kalah yang namanya tv dilempar sama klompen alias bakiak) 

Yang menarik katanya keimanan seseorang biaa dilihat dari kemajuan sepakbolanya, jadi saat belanda  kalah dia punya analisa sendiri katanya pemainnya sudah pada matre semua,  lupa dengan filosofi sepak bola belanda  dengan total footballnya yang menekankan pada konsistensi menyerang,ke-istiqomah-an. Yang menarik menurut analisa temen saya,  puasa juga memiliki ruh yang sama mirip filosofi sepak bola.  Menurut van klompen, "beliau" bilang ada 3 aspek yaitu hablumminallah, hablumminannas dan ini yang agak kurang ajar :  hablum minannaar.

Katanya : kalau yang 2 aspek pertama saja ente ga sampe,  yang terakhir yang akan ente peroleh. 
"dien ente kok nakutin gitu"?. Loh broken wing puasa itu rahmat. Ampunan dan pembebasan dari naar, kalau yang 2 diawal saja ga dapat maka yang terakhir hadiahnya, logikanya gitu. Saya hampir semaput mendengar "fatwa"nya yang cukup berani.

Terus apa hubungannya dengan sepak bola? Dilapangan,  bola adalah sentral dan satu satunya bola yang diperebutkan pemain sebanyak 22 orang,  dalam puasa juga demikian. ibaratnya kita fokus satu-satunya padaNya, lah kalau akhirnya semata2 fokusnya demi fulus rasain kalau belanda kalah. Sama seperti puasa fokusnya DIA, kalau semata2 puasa bukan pada Nya sama saja  fokusmu pada yang lain dan berujung fokus pada  hablumminnannaar.....hehehe. 

Iki logika piye to dien,,,,, sak karepmu dewe,,,,, 
Tiba2 didepan lewat SPG rokok dengan rok mini,  Broedin seketika matanya melotot
"dien fokus2" kata saya
"iki wis fokus brokenwing,,, wes mendelik ngene mosok kurang fokus".
"fokus hablumminannar yo dien"
Plakkkkk,,,,,, kepala broedin seketika di jitak istrinya mbak Sari(saripah) : " yo ngono terus2no,,,,, awas nek jaluk jatah,  tak kon turu kursi".
Haaaahaaa 😂😂,,,,,,rasain ente dien,  saya ketawa ngakak sambil menjauh, broedin hanya meringis kesakitan.

Sabtu, 06 Juli 2019

Sekul(nasi) vs school (sekolah)


School ke sekolah
Kalau saya bilang anti sekolah,  pasti banyak yang gak setuju.  Anti bukan dari cara kita memperoleh pengetahuan, tapi sistem nya. Saya adalah produk sistem sekolah orde baru dimana didalamnya menekan kan kecerdasan IQ.  Dengan adagium : sekolah adalah cara menuju sukses,  maka yang pintar IQ nya logikanya meraih sukses. Kebetulan saya bukan salah satu yang pintar 😁😁. Saya tidak tahu apakah pintar sama sengan cerdas,  dijaman saya sekolah, kecerdasan lainnya belum diperhatikan,  seperti kecerdasan EQ dsb. 

Dunia sudah berubah,  dulu sekolah sebenarnya diarahkan untuk mengisi lapangan pekerjaan yang memang mengadopsi dari barat dimana pekerjaan(korporasi) identik dengan logika (sekolah) bahkan kata sekolah sebenarnya sarapan dari kata school.  Apakah sekarang sekolah penting? Jika merujuk pada pembelajaran mengenai hidup,  teramat penting,  tapi jika hanya menghafal sejumlah pengetahuan,  kita bisa mendapatkannya di google (mega ensiklopedia). 

Misal,  tak semua jurus2 tentang budididaya udang diperoleh di bangku kuliah,  mereka menyediakan dasarnya saja (default mode).  Sehingga saat terjun langsung ditengah derasnya arus mainstream perubahan yang cepat pada budidaya,  agak gelagapan awalnya dulu.  Namun mengikuti derasnya aliran tanpa punya standar basic juga agak mengerikan karena kontrolnya akan lemah. Proses perubahan di lapangan akan menjadi pengetahuan baru yang akan terus diuji keberhasilannya. 

Kembali lagi,  sekolah hanya menyediakan default mode, sisanya harus cari sendiri.  Jika anda merasa bangga sebagai sarjana baru, saya akan bilang anda hanya raw material . Pengalaman interview dengan kandidat calon pekerja, sampai pada kesimpulan itu,  dan perusahaan tidak hanya menerima karena anda pintar,  tapi juga memiliki sikap emosional bagus.

 Saya pernah bekerja sama saat kuliah, dengan beberapa temen bule londo, dalam sebuah penelitian kebetulan satu bidang dengan skripsi,  mereka bilang disana tidak ada S1, tapi D3 sehingga saat lulus bisa langsung diterima bekerja,  sedang temen londo saya ini lanjut sekolah untuk jadi peneliti sehingga lulus langsung master setara S2.

Jadi kesimpulannya,  apakah sekolah perlu? Jawabannya perlu sebagai sarana sosialisasi kelak saat kamu reuni . Makanya saya gak suka home schooling,  membayangkan reuninya gimana.  Masalah ilmu pengetahuan bisa diperoleh di mbah google.  Satu2 yang harus menemukan guru,  buat saya adalah bagaimana membuat sikap ahlaqmu bagus,  sisanya bisa diperoleh sambil jalan, (jangan mengira kamu bisa merubah dunia saat hanya hal kecil saja seperti budipekerti tak bisa, sebab dunia saat ini telah dikuasai nafsu berlebihan pada benda sebagai parameter kesuksesan,  dan itu diperoleh berawal dari kamu rajin berangkat ke sekolah) 
udah gitu aja,,,,,

Pak DI dan DIsway-nya


Saya ini pembaca setianya pak Dahlan Iskan(DI) sejak beliau masih di tempo biro Surabaya dengan temen lamanya mas zaim ukhrowi.  Entah gimana ceritanya kok sampai kesasar untuk mengelola Jawa Pos koran yang dulu hampir surut. Setelah dipegang beliau JP menjadi raksasa media. Padahal Jawa pos dulu koran kuning,  isinya banyak berita kriminal dan berita pemerkosaan, nama pemerkosanya sering dinamai bondet dan korbannya disebut Mawar. Jadilah nama bondet melegenda 😁 menjadi julukan pria hidung belang. 

Perlahan sejak di pegang pak DI koran Jawa Pos menjadi koran jujugan untuk mencari informasi dan berita,  sehingga pesaingnya koran sore Surabaya Pos mendapat lawan tangguh sebelum akhirnya juga tumbang.  Media Jawa pos pun merambah kemana2  menjadi media gajah,  dan kerja keras itu patut diapresiasi walau ada harga yang harus dibayar oleh pak DI dengan transplantasi hati.  

Membangun kerajaan bisnis menjadi raksasa memang tidak mudah, perlu kerja keras,  istiqomah dan komitmen tinggi.  Team pak DI saya yakin solid karena saya pernah alami bagaimana interview menjadi wartawan disana cukup ketat. Saya ingat,  Jawa Pos meminta nilai IP tertentu sebagai syarat awal masuk. Dan menjadi bagian dari koran besar adalah kebanggaan tersendiri waktu itu. 

Jadi saya kaget ketika mengetahui bahwa pak DI sudah bukan menjadi bagian kepemilikan JP(Jawa pos) dan berpindah tangan ke orang lain.  Saya tidak tahu apa sebenarnya masalah di jp sehingga pak DI harus merelakan Jawa pos yang dibesarkan mulai bayi hingga meraksasa. Rasa penasaran sebagai pembaca setia (bagaimanapun juga Jawa pos berjasa, setiap kamis saya selalu membaca lowongan  kerja disana 😁) membuat saya menduga2, ada 3 hal kemungkinan : pertama,  masa digitalisasi telah datang sehingga informasi berita berbasis kertas mulai ditinggalkan,  selain mahal di kertas distribusinya juga rumit dimana berita dibuat malam dan tersaji tepat  pagi harinya. 

Kedua,  sejak pak DI sakit dan harus wira wiri pengobatan tanpa kehadiran beliau JP seperti kehilangan ruhnya meskipun ditopang jajaran manajemen yang nota bene adalah kawan seperjuangan beliau sejak Jawa pos dari bayi, pasti ada pengaruhnya. Dan yang ketiga dugaan saya adalah peralihan generasi,  saya tidak akan membahas detail namun sebagaimana umum sebuah perusahaan akan alami ini : peralihan generasi dari pertama kedua dan seterusnya ada yang mulus ada yang tidak.

Makanya saya seneng saat pak DI nulis lagi di disway,  sebagai wadah tempat beliau menulis,  mirip kanvas bagi pelukis,  mirip gitar seorang musisi. Yang saya rasakan beliau sebagai wartawan senior masih aktif menulis disela2 perjalanannya ke berbagai belahan dunia,  dan saya yakin tangan beliau akan kaku jika lama tidak memencet keypad.  Otak beliau akan bergemuruh karena ide menulis tak tersalurkan sehingga bisa2 pecah pembuluh darah.  Jadi saya setiap pagi selalu buka catatan dahlan iskan di facebook hanya untuk menikmati sarapan pagi buatan pak DI.  

Meskipun tak sama,  kebiasaan saya menulis sejak aktif jadi jurnalis kampus hingga sekarang tak terelakkan malah jadi pelepasan selain hobby.  Bedanya pak DI punya disway saya cukup punya akun facebook,  tak peduli di komen apa tidak yang penting menulis heeeheee,,,,😁😁

Jumat, 28 Juni 2019

Cahaya itu

Nasihat buat anak perempuanku:
Kamu tahu,  semua perihmu tentang hidup selalu ditangkap sunyi, karena ia tahu,  setiap gegap gempitamu sebenarnya mewakili hampa dirimu,  sunyi dalam ramai.  Sampai manapun pencarianmu, tenggatnya waktu.  Jadi berhentilah menjadi yang lain,  jadilah dirimu yg genuine.  Bersahabatlah dengan perih,  bukan berpura bahagia,  namun setelah itu kehilangan jati dirimu.  Hidup tak akan bertanya kamu menjadi apa,  ia hanya bertanya kamu telah berbuat apa,  hidup tak pernah bertanya apa yg kau punya,  ia hanya bertanya untuk apa semua yg kamu peroleh. 

Kelak dirimu akan tahu,  tangisan mu tentang kepedihan,  ketidak adilan dan semua derita,  itu mirip doa yg akan memenuhi langit. Malaikat begitu pontang panting saat deras air matamu mirip hujan membasahi arsy. Malaikat bahkan malu jika tak kabulkan selama itu untuk kebenaran. 

Jadilah dirimu cantik bukan dengan memoles ragamu yang kelak akan merenta,  namun dengan membuat sketsa hidupmu penuh kebaikan,  apapun warnanya.  Karena tiap kebaikan mirip bibit yang akan menjadi pohon dan merindang,  meneduhkan. Jadilah cantik bukan karena tuntutan feminismu,  namun karena setiap ibu kebaikan,  akan selalu datang dari perempuan.  Jika tidak,  kelak anak2mu tak akan mengerti apa makna kerakusan dan serakah.  Tak bisa bedakan mana halal mana haram.

Tetaplah istiqamah dengan kondisi batinmu hari ini,  bukankah setiap jejak yang kau buat,  kamu pasti tahu Tuhan menyayangi dirimu melebihi apapun.

Rabu, 26 Juni 2019

Andai esok

Andai esok,,,, 

Bisik malaikat pada penguasa : andai esok waktumu terhenti sebelum ashar, apa yang hendak kau lakukan untuk rakyatmu agar sepeninggalmu kelak , rakyatmu tak mengadu dihadapan Nya sehinga kamu tertolak azab Tuhan. 
 
Bisik malaikat pada sang hakim : andai esok waktumu tiba sebelum duhur, apakah engkau siap mewasiatkan keadilan sehingga dirimu menjadi masyhur dilangit karena keadilanmu

Bisik malaikat pada orang kaya : bisakah kekayaanmu menyelamatkanmu saat malaikat maut memanggilmu sebelum rakaat terakhir shalat dhuha mu terselesaikan

Semua sepi tiada jawaban, hanya wajah2 ketakutan dan sesal, tersadar waktu yang diberi terasa sempit hingga doa ampunan tak cukup,  hingga sedekah semua harta tak mampu menutupi amalan, yang terbayang hanya kesalahan,  hanya gumam dan tangis.

Malaikat pun kembali berbisik : kemana engkau selama ini? tertutupkah mata kalian sehingga tak melihat betapa sang fakir melangkah lunglai disudut2 jalan,  betapa banyak anak2 yatim,  tak beribu-bapa biologis, teryatimkan karena keadilan, kesewenangan, keserakahan;  ribuan teronggok disudut2 peradaban tanpa tahu mengadu kemana kecuali pada sang Khaliq nya. 

Mengapa, mengapa sayang,,,, bisik malaikat dengan kelembutan: kuasa hanya untuk kemaslahatan dirimu, keluargamu,  teman2mu hingga abai jika diluar sana kemarahan memuncak dan kemudian diam terbungkam. Keadilanmu hanya untuk dirimu sendiri.  Hartamu hanya kepanjangan tangan untuk kerakusan.  Apa yang akan kau persembahkan saat menghadap pada Nya.  

Isak tangis sesal begitu menyayat melebihi tangisan sang fakir menahan lapar,  melebihi isak anak yatim tentang ketentraman dalam dekapan ibu-bapa nya.  Sesaat sunyi,,,,, perlahan ufuk yang bersembunyi semburatkan jingga, bersamaan sang kakala meniup perlahan tanda waktunya tiba. Betapa panik hati sang pendosa saat tahu waktunya tiba, kematian yang buatnya khayalan ternyata ada.  Seluruh stigma, dogma apapun yang dibuat tak mampu mengantarkan pada percaya jika kehidupan  setelahnya ternyata ada. Waktu begitu sabar mengingatkan, namun tak berdaya kala hati tertutup jelaga. 
Sesaat terdengar kembali sangkakala yang kedua pertanda penantian tiba setelah kemarin lakumu sia2.

Selasa, 04 Juni 2019

Selamat lebaran sayang

Selamat lebaran sayang, bukankah waktu hanyalah bagian remah2 rindu,  kita hanya menjalaninya dengan total keikhlasan bukan,  karena kita tahu hanya rindu yang mampu mengabaikan waktu. 

Selamat lebaran sayang,,,, seluruh total kehidupan kita yang berjarak dengan apapun,  hanya punya satu tujuan : bertemu. Semoga kita kelak dipertemukan dengan mu di telaga yang di janjikan junjungan kita rasulullah.  Bukankah karena kecintaan kita padanya,  kita melakoni ini sementara.  


Selamat lebaran sayang,  ayah hanya mengira2 Ramadhan dengan puncak lebaran adalah momen dimana pintu langit terbuka, dirimu,  kita,  bisa saling menengok dengan suasana batin haru dan gembira.  Haru,  karena ini hanya sebuah jejak kecil sebelum lebaran yang sebenarnya dan sejati tiba.  Gembira,  karena ayah senang dirimu didekap dalam kasih sayang Nya. Saat keduanya menyatu dalam simpul waktu,  rindu adalah cara menatapmu dengan lega. Selamat lebaran sayang,,,,,, peluk cium dari mama dan ayah 😘😍🤗

Senin, 03 Juni 2019

Selamat lebaran kawan

Selamat lebaran kawan

Kita sudah lebaran lagi.Akan sibuk waktu kita beberapa hari lagi menyiapkan pernak pernik lebaran sehingga tak terasa puasa  hanya sekedar menahan lapar dahaga,  amalannya sirna tak berbekas menyublim entah kemana


Selamat lebaran kawan

waktu2 bermunajat pada Nya di malam2 sunyi tinggal menghitung hari, kalah dengan riuh rendah menghadapi lebaran,  seolah tanpanya terlewati kemenangan, Kemenangan terhadap apa bila sisa hari terakhir puasa tak sanggup menahan godaan terhadap hasrat yg begitu banyaknya. 


Selamat lebaran kawan

sudah beli baju baru? apakah kue2 telah tertata rapi dimeja,  senyum semu bahagia,  namun sejatinya hati kosong belaka.  Di hari terakhir puasa kita begitu rakus memborong semuanya seolah esok tiada,  te ha er habis  untuk membeli ini itu seolah tanpanya lebaran hanya seremonial belaka,  prasyarat ampunan hanya dengan berkata : mohon maaf lahir batin,  hilanglah dosa2 kita 


Selamat lebaran kawan

Sebulan puasa, siang menahan dahaga,  malam syahwat berjalan tanpa jeda, lantas kita menyambut bulan kemenangan untuk setahun ke depan,  tak malu kah harus berpura2 pada Nya? 


Selamat lebaran kawan

Usia hanya isyarat waktu sebelum diambil oleh Nya,  lebaran mestinya menjadi titik kulminasi puncak pertaubatan bahwa ada yang lebih sejati,  lebaran hanya penanda bahwa kelak kita akan kembali dalam keadaan Fitri,  lebaran hanya terminal untuk meniada, selebihnya berharap Allah ridha dengan kita.

Kamis, 30 Mei 2019

Lebaran


Lebaran itu dua bentuknya,

Lebaran fisik dan lebaran ruhani

Lebaran fisik, wajah berseri karena atribut diri serba baru dan wangi

Lebaran ruhani,  hanya wajah spiritual yang berseri


Lebaran fisik bergembira karena bertemu keluarga, saling bermaaf2an seolah semua dosa hilang hari itu juga,  bahkan hutang minta dimaafkan dan dimaklumi


Lebaran ruhani,  menangis sedih tak terperi, perpisahan begitu terasa setelah mendekap sebulan penuh mesra dengan sang Khaliqnya.  Lebaran ruhani hanya meminta ampunan Nya,  menapak jalan akhirat penuh sahaja


Lebaran fisik,  begitu ramai dan berlimpah makanan dan kue,  berkunjung pada sanak saudara meminta maaf untuk menjadi fitri


Lebaran ruhani,  berlimpah cahaya ampunan dari Nya,  sepi di jalan sunyi menguak rahasia ilahi,  wajah2 spiritual bercahaya berseri meminta maghfirah Nya. 


Lebaran fisik begitu sibuk,  mudik menjadi wajib,  kembali ke kampung halaman,  membawa sedikit pamer kesuksesan di kota,  dan saat kembali,  berjuang untuk hidup demi setahun lagi


Lebaran ruhani hanya perlu kerendahan hati,  kembali pada diri sejati,  mudik ke kampung akhirat dengan berjanji,  taubatan nasuha membawa catatan amal dan dosa

Minggu, 05 Mei 2019

Puasa kita

Naik kelaskah puasa kita? 


Insya Allah besok puasa, kalau mau berandai2 jika puasa tidak diwajibkan atas mu,  misal hanya disunahkan,  prosentase yang puasa sama yang tidak,  kira2 banyak mana,  dengan asumsi,  pahala yang diberikan sama persis.  Kok saya pesimis kalau puasa menjadi sunah, banyak yang menjalaninya 😊.


Diwajibkan saja kita mengenal jenis puasa bedug (puasa setengah hari buat anak2 kita yang belajar puasa) puasa kendang ( puasanya cuman di hari pertama dan hari terakhir mirip kendang,  selebihnya blong 😂), ada puasa "poso" alias puasa tapi nopo2 kerso 😁. Yang parah ada puasa "surga" ikut sahur,  sarapan pagi gak lupa,,,, 😁😁😁.


Maka rutinitas puasa yang kita lakukan pun berjalan,  saat ngantuk2 nya disuruh sahur,  saat panas2 nya disiang hari,  lihat es teh seperti melihat harta karun.  Sore hari istri kita diminta buatkan takjil mulai kolak, jajanan pasar,  gorengan ditambah makanan yang bernacam2 sehingga menunggu maghrib begitu krusial,,,,, 😆. Seminggu puasa kita sudah tergoda untuk persiapan lebaran,  mushala dan masjid saf nya maju,  saf di mall2 mulai ramai,  sehingga puasa jadi komoditas ekonomi yang penuh ghirah. Mulai parcel,  baju, kue, minuman semua sedap sipandang mata(kecuali dompet). Sampai puasa berakhir besok lebaran,  kita gembira karena menahan lapar haus di siang hari berganti dengan baju baru,  bermaaf2an,  hilang dosa2 sekaligus bersedih karena meninggalkan puasa dengan harapan tahun depan dipertemukan kembali bersama ramadhan sekaligus berasumsi kita merasa surga ditangan? ( melihat kelakuan kita,  itu,, malaikat nek bisa misuh,,,,, pasti misuhhhh jiannnnn,,,, c,, k)😂😂😂. 


Dari tahun ke tahun puasa kita masih mirip anak TN taman nak kanak,  manjanya minta ampun,  minta surga tapi ga mau  berpayah2 dihadapanNya. Puasa yang harfiah menahan lapar dahaga di siang hari, bertujuan melatih fisik dan jiwa, malamnya makan melebihi apapun, seperti balas dendam. Sudah begitu ngerasa ge-er seolah apa yang dilakukan sudah maksimal.  Puasa kita masih menyentuh badaniah semata,  bukan jiwa,  puasa kita masih berkutat makanan, minuman, bukan puasa yang menyentuh langit. 


Ramadhan mirip oase kecil ditengah padang pasir,  bulan tempat kita  "memfermentasi" semua luka jiwa,  ramadhan mirip probiotik yang meluruhkan TOM hati kita,  mempurifikasi nafsu yang selalu membela badaniah, namun tak kangen batiniyah. Puasa kita sejenak harus bisa melupakan al-matosiyah,  hypermartiyah dan transmartiyah,  kembali ke sifat ruhiyah. Jika tidak,  kegembiraan puasa kita palsu,  kesedihan kita ditinggal ramadhan dengan berurai air mata adalah fake.  Kemesraan kita dengan Nya tidak tulus, hanya didasari transaksional semata. Dari tahun ke tahun  tidak pernah naik kelas dalam berpuasa,  sehingga hakikatnya luput,  idul fitri hanya seremonial, bukan fitrah sejati tapi fitri2an mirip dewi dan siti.  Akankah begitu?

Rabu, 01 Mei 2019

Selamat hardiknas 2mei

Selamat hari pendidikan nasional 2 mei 

Menurut fakta google, ada temuan menarik bahwa anak smu ke sekolah sekitar 60% nya adalah untuk sosialisasi bukan menuntut ilmu. Kata sekolah sendiri mungkin serapan dari bahasa belanda school,  dan dasar pendidikan barat menjadi acuan pendidikan kita.

Sebagaimana pendidikan barat yang mengedepankan logika, dasar sekolah berbasis pengetahuan logika sehinga anak pintar di sekolah adalah anak yg bisa menyerap pelajaran ber basis IQ. 


Lantas dimana budi pekerti?  Ia hanya sebagian kecil yang diajarkan di institusi bernama sekolah. Hasilnya kita tahu, indonesia jago dalam lomba olimpiade matematika, kimia, fisik, ilmu- ilmu dasar di tingkat internasional. Namun menjadi sedih tatkala persoalan budi pekerti yang jadi dasar budaya hidup perlahan memudar.

Kita jadi terkaget kaget tatkala anak kita bikin pesta bikini setelah UN. Kita tersentak tatkala tawuran mengakibatkan korban mati sia sia. Kita mengelus dada ketika anak kita sudah "pintar" bikin video porno dengan memerankannya sendiri. Kita kalut tatkala narkoba telah merasuk di lingkungan mereka.

Kita sering menyalahkan sistem pendidikansekarang, tanpa sadar kita juga sebenarnya " korban" sistem yang sama. Sekolah dipandang sebagai jalan melempangkan masa depan sehingga sekolah menjadi badan ekonomi dan didalamnya berlaku hukum transaksional.


Menyedihkan? ada yang menyedihkan lagi bila kita tahu bahwa kecerdasan tidak ditentukan oleh nilai IQ namun EQ, hal yang telah lama kita beri porsinya mnimal. Lantas sistem apa yang harus kita terapkan untuk anak kita. Berkaca dari negara " maju" dari sisi pengetahuan namun miskin dari sisi iman, seperti jepang, eropa, amerika, menurut saya pendidikan nasional harus berbasis budaya dan budi pekerti, bukan jargon yang sekedar omong kosong seperti pendidikan  berkarakter namun tanpa tahu karakter yang bagaimana. 

Bukankah local wisdom harus sudah diberi porsi yang berimbang. Bukankah sudah sepatutnya pengetahuan budi pekerti menjadi garda depan pendidikan kita. Ilmu pengetahuan bisa dipelajari, karena metode itu sudah banyak, sedangkan pengetahuan budaya, budi pekerti, harus terus diasah.


Memang benar sekolah bukan yang utama dalam pembentukan karakter anak,  ada keluarga, lingkungan, namun sekolah bisa menjadi pemicu utama dalam hal pembentukan budi pekerti. Sekolah selayaknya bukan lagi menjadi badan ekonomi yang mencari keuntungan dari secuil ilmu yang diberikan tuhan dan berlagak pongah.

Bukankah ki Hajar Dewantara berkata:" ing ngarsa sung tuladha, ing madya mbangun karsa, tutwuri handayani". Ini dasar dari pembentukan karakter berbasis budi pekerti. Selamat hari pendidikan nasional

Selasa, 30 April 2019

Tolstoy versi broedin

Saat Indonesia dilanda krisis setelah kejatuhan orba, dan kebijakan ekonomi yang memihak pada kapitalis sehingga ada suntikan duit trilyunan apakah indonesia bangkrut,  yaa secara de jure,  secara de facto tidak,  karena ekonomi mikro berjalan sebagai buffer; demikian salah satu status broedin van klompen.  Yang dimaksud ekonomi mikro versi broedin van klompen adalah pergerakan Ekonomi lokal di kalangan grassroot mulai dari pedagang kaki lima hingga sektor ekonomi non formal seperti lapak2 liar yang memenuhi trotoar jalan di seluruh kota2 indonesia dan ini tidak bisa dilakukan dinegara tetangga dan Negara lainnya walau secara tidak langsung tak diakui pemerintah,  namun ini tidak bisa dibendung malah menghasilkan kelas menengah yang makin masiv hingga sekarang. 


Diakhir penutup statusnya dia mengutip tulisannya tolstoy(saya yakin dia ngawur bin kemeruh,,,😀😀) :dinegara yang silang sengkarut akan muncul generasi yang sudah neg dengan kondisi tersebut dan bergerak menuju kebaikan. 


Nahh,,,tentu saja saya protes: dien opo sekarang Negara sedemikian ruwetnya wong ente jualan juga ga diubrak satpol pp. Pendapatanmu juga mulai pasti meskipun kadang masih pinjam sono sini. "Hehehe,,, piye mas brok,,, apik ga mosok ente aja sing iso nulis". Mas brok,, sopo kui dien?." Bojoku syaripah manggil mas brok,  jare broken wing". Masalahnya dien asline saya setuju sama analisamu, tajam setajam silet ente dapat dari mana literatur seperti itu. Ente jangan macem2 loh Negara ini gemah ripah loh jinawi dibilang silang sengkarut,  mbok pikir teka teki silang po? .


"Mas brok iki pura2 ga tau aja,  lah ane nulis juga angger ngetik, mari moco teko majalah bekas"katanya sambil lihatkan majalah bekas yang bikin saya terperanjat,  buku ekonomi review yang biasa jadi jujukan ekonom untuk komparasi pendapat. Janncuuk,,,, arek iki tibake pinter,  setengah iri saya mbatin. Kalau inget dulu saat lagi mondok ngaku pernah ketemu nabi khidir,  jangan2 anak ini bisa ilmu laduni. Dien,,, ente yo ngerti opo sing mbok tulis?. "Enggak mas brok angger nulis ae,  dikit2 ngerpek teko majalah iku". Tambah puyeng saya,  tibake arek iki jenius. Lah ente beli berapa majalah bekas dari orangnya?. "Kemarin ada orang bawa tumpukan majalah bekas,  terus ditawarin ke saya,  karena saya ga ada duit,  tak ijoli gedang goreng kebetulan  syaripah tas ngentas,,, ehh gelem". Saya manggut2: dien gowo rene gedang goreng plus ote2 bungkus,,,,.  " siappp mas brok 86,,, ,paaahhh syaripahhhh,,, bungkusno gedang goreng mbek ote2 gawe mas brok".


Dien dien,,, bacaanmu ko ada Tolstoy segala,  memang kamu tau sopo dek- e?." Embuh mas brok aku yo rodo ngawur thitik lah tak pikir ben ketok keren,,  😀😀😀". Dien,,, dien ancor pesena telor nek  ngono,,, 😂😂

Peter(kepepet muter)

Dalam hal tulisan saya banyak "ngaji" di pesbukiyah dan twiteriyah dimana status sahabat2 saya,  kadang mewakili isi hatinya disana,  sehingga saya jadi tahu,  seberapa tingkat kegalauan mereka diukur dari kadar kedalaman tulisan yang saya amati dari waktu ke waktu,  bahkan seandainya mereka hanya sekedar copas,  atau berpura2 bahagia,  kemampuan menganalisa ruh status mereka terlihat gamblang,  sehingga kadang ada rasa trenyuh saat mereka bersedih,  ikut gembira saat kebahagiaan mereka diposting di halaman umat pesbukiyah. 


Yang paling dramatis,  saat saya belajar ngaji di instagramiyah,  dengan posting2 poto pakai beberapa aplikasi menjadikan yang kurang menjadi lebih,  yang lebih jadi kurang,  ko saya banyak melihat kemurungan disana.  Kalau toh ketawa,  hanya fisiknya,  selebihnya hanya pose2 estetika dan begitu terbuka untuk dilihat auranya.  Sehingga ada beberapa sahabat entah karena aktif banget di pengajian instagramiyah,  jadi ketahuan latar belakang pribadinya (yang suram).


Pertanyaannya ko bisa tahu?  Ahhh,,,, sama sahabat broedin van klompen saya sudah ditasbihkan sebagai orang suka bedah forensik kata dan data (kadang broedin suka ngawur kalau ngasih istilah). Dan broedin pernah ngasih julukan itu saat dia aktif di dunia maya dengan nama Peter (katanya nama peter singkatan kalau kepepet muter2) dan saya tahu aslinya gara2 tulisannya mirip tulisan majalah bekas yang sering dia kumpulkan. 


Yang ingin saya bincangkan adalah dunia yang makin mepet sekarang ini,  jangankan foto anda, pernah karena ingin berbagi kebahagiaan,  foto anak,  baby dan orang tersayang,  telah disalah gunakan orang kain untuk hal yang jahat. Bahkan cyber criminals,  begitu dekat dengan kita, jadi mengobral foto kadang menjadi dilema,  apalagi mengobral data pribadi lewat permainan kuis2 yang tanpa kita sadari efek sampingnya dimanfaatkan untuk tujuan buruk. 

#nulis disambi nyruput capuchino

Selasa, 23 April 2019

Ngemeng-ngemeng

Dunia ini adalah keseimbangan materi dan spiritual,  jangan pernah menyangka semua pergerakan matahari,  galaksi hingga milyaran bintang hanya pergerakan fisik semata,  ia bergerak dalam keseimbangan bernama spiritual.  Menggantungkan pengamatan pada dunia materi tidak saja manusia akan terjebak dalam pengamatan yang dangkal namun membuat pemahaman secara utuh menjadi gagal


Keruwetan, kerumitan yang sedang melanda bangsa ini sekarang adalah cerminan tatkala keseimbangan ekologis spiritual perlahan ditinggalkan dengan menatap materi secara berlebih. Dalam skala global ketika ada perebutan sumber daya alam yang berujung pada "isi" perut,  maka akan banyak yang terkorbankan demi pencapaian sesaat.  Badai kekeringan spiritual sebagai efek pemujaan berlebihan pada materi telah melanda barat cukup lama.  Dimulai dari eropa merambah amerika dan kini china,  akan memperpanjang kekeringan dan ketidak seimbangan ekologis secara spiritual.  Dalam bahasa sederhana,  ketika bandul lebih mengarah ke suatu arah,  maka alam mengevolusi dirinya agar keseimbangan tercapai.


Bangsa ini tengah mengkondisikan hal ini sekarang. Dulu ia dibangun dan tumbuh menjadi bangsa spiritualitas,  kemudian ada masa dijajah selama ratusan tahun dengan suguhan materi berbaju modernitas. Dimulai dengan VOC dan bergerak kini dengan mengatasnamakan kemajuan jaman. Hasilnya hiruk pikuk tarik menarik keseimbangan,  terlihat nyata dalam perebutan kekuasaan era democrazy sekarang. Pertanyaannya,  akan kemana bandul akan bergerak? Saya yakin,  mazab pemuja materi telah mencapai titik jenuh,  kemajuan teknologi yang mewakilinya telah membuat manusia tidak lagi pada Puncak rantai makanan,  namun menjadi penghamba materi,  rantai paling bawah.  Hingga dalam kekeringan hidup ini,  ada angin semilir, ada keinginan mengembalikan keseimbangan sepeti dulu dengan menggerakkan bandul ke arah sebaliknya.  Kuncinya satu,  diniatkan sebagai proses menyeimbangkan,  seperti proses alam semesta, bergerak molor dan mengendur, fleksibel. 


Dan yang perlu diketahui,  hanya gelombang yang bisa fleksibel seperti itu,  materi yang rigid dan kaku tidak mewakilinya.  Jadi bila hari ini,  gelombang bergerak mendorong bandul spiritual ke arah kanan,  ia keniscayaan, karena alam memang akan melakukan itu,  dipaksa atau tidak. 


Minggu, 21 April 2019

Suara dari langit

"dari makokat alias markas komando malaikat,  sudah siaga satu,  beberapa malaikat yang mengurusi hujan,  petir,  angin  bahkan nabi khidir pun sudah di kontak untuk di BKO (bawah kendali operasi)  dengan siskokat (sistem komando malaikat)  di langit dibawah pimpinan tertinggi malaikat jibril,  dan diperintahkan sewaktu-waktu bergerak"

Saya seh berandai2 malaikat jibril tengah menyaksikan bagaimana nurani sebagian rakyat Indonesia tengah tercabik2 saat ini,  sembari menunggu momentum bergerak secepat kilat membawa pasukan dari langit untuk membelah dada dajjal2 kecil yang melampaui batas. 


Saya juga lagi berandai2 betapa langit menjadi riuh dengan suara dengung seperti jutaan lebah memenuhi langit,  akibat doa2 yang dipanjatkan orang2 kecil, yang berharap keadilan sejati turun,  disana terlihat jibril gelisah sembari menekan2 tongkat komandonya dengan tangan penuh gemeretak menahan amarah,  hanya satu kata yang ia tunggu : kun,,,, 


Sesaat hujan  turun menyertai kilat,  bersamaan itu ribuan malaikat dibawah komando jibril melesat dari langit menuju bumi,  membabat hati orang2 yang culas,  yang serakah,  yang mengkerdilkan rasa kemanusiaan, yang abai terhadap harapan akan keadilan,  tidak dengan mengambil nyawanya,  namun diperlihatkan bagaimana kematian itu ada dan diperlihatkan kehidupan akhirat yang berisi pembalasan, sehingga kegugupan dan ketakutan tak sempat berlari bersama keringat dan gemetarnya tubuh. 


Ditengah ketakutan2 itu tanpa sadar mereka berbisik : Yaa,, Rabb,,, ampuni hamba ,,,,,namun terlambat untuk taubat. 


(Esoknya tanpa terekspos dan luput dari media masa manapun,  beberapa rumah sakit elite di dalam dan diluar negeri,  dipenuhi beberapa orang ternama yang sering kita saksikan di televisi, terkena stroke namun diagnosanya normal,  hanya saja tiap malam menjelang hingga pagi wajah mereka penuh teriakan dan ketakutan)

Jumat, 05 April 2019

Mari

Mari,, mari mampir sebentar kesini,  saat dingin yang mulai membekukan tulang,  secangkir kopi bisa menghangatkan ingatan. Kita bisa berbagi cerita,  cerita apapun jua meski mungkin tak penting bagi mu.  Mari coba kita hangatkan tubuh ini dengan secangkir kopi sembari menunda tatkala perjalanan berisi simpul simpul permata bening bernama tangisan.  Siapa tahu hangatnya tubuh bisa merelakan kepedihan menjadi bumbu penguat jiwa.

Keindahan itu mirip seperti kanvas lukisan,  berisi guratan warna warni,  saat dipandang dari jauh,  namun ketika dekat,  ada noktah hitam disana sini,  guratan kasar yang tak terbayangkan. Mirip sebuah perjalanan hidup,  menjadi suci bukanlah perjalanan yang mudah dan lurus.  Kadang tiba pada kelokan tajam dan membaret tubuh lunak ini menjadi perih.  Semakin jauh berjalan,  semakin penuh pertanyaan, dan semakin kita terdiam.

Mari,,,, mari mampir sebentar disini,  menghangatkan tubuh saat cuaca tanpa bisa diprediksi,  dingin menusuk tulang.  Siapa tahu secangkir kopi bisa menyegarkan tubuh yang kelu. Ketika kenangan kelam dan hitam,  kita nikmati saja mirip pahitnya kopi,  seraya berharap,  hidup bukanlah tujuan akhir, entah dimana akan berakhir kelak,  ada upaya. Bukan hasilnya,,,,,,

Minggu, 31 Maret 2019

Ngopi

Pagi yang dingin ini saya coba larutkan serbuk C8H10N4O2( 1,3,7-Trimethylpurine-2,6-dione)*, yang melarut dalam air panas lantas menembus dalam sel darah menghantar hormon kortisol yang ada di zonna fasikulata pada kelenjar adrenal,lantas hidupmu pun lebih hidup
#iki ceritane ngombe kopi
(*) rumus kimia kafein

Dadi nek ditakoni,  kowe ngombe opo,  jawaben : ngombe 1,3,7-Trimethylpurine-2,6-dione alias C8H10N4O2

Menari diatas awan

Menari2 diatas awan
Bukankah kita selalu hadir dalam mimpi, melebur seluruh rindu dalam air mata dan doa. Dan kita menari2 dengan angan saat asa terselip diantara sujud dan diam. Seluruh rindu meluruh tatkala sunyi hanya ucap yang tak terdengar dan bersembunyi di balik awan. Cukup satu bisikkan : naaak,,,, mari menari2lah diatas awan,,,,,

Amplop

Amplop
Menurut wikipedia : Amplop adalah sebuah bungkus dari "surat" atau benda yang dikirimkan per pos. Sebuah amplop biasanya terbuat dari kertas yang dipotong berbentuk belah ketupat dan dilipat sedemikian rupa.

Seiring kemajuan teknologi,  amplop sudah jarang dipakai karena isi surat sudah berubah dari kertas menjadi angin diangkasa.  Ada yang bernama email,  ada yang bernama sms,  wa,  bahkan amplop sebagai tanda pengenal di hajatan, coba saja masuk ke orang nikahan tanpa bawa amplop (meskipun isinya angin alias kosong 😁), tanda matanya pasti amplop,  baru boleh dipersilahkan masuk.

Celakanya,  kebaikan hati si amplop kadang disalahgunakan.  Misal,  kalau bicara surat kaleng,  yang disobek amplop.  Terima surat putus asmara,  disobek sobek amplopnya(bahkan tukul bilang tak sobek sobek).  Hanya KPK saja yang segan,  jangankan dirobek, di-intip mungkin mereka ogah. Malu karena amplop menjadi saksi dunia akherat. Malu karena isinya tidak sesuai peruntukannya untuk mengirim surat.  Tentu saja amplop tak akan bicara,  sebab ia hanya menjalankan kewajibannya dengan tulus,  setulus hati ini,,,, 😁.

Senin, 18 Maret 2019

Segelas kopi pahit

Paling seneng kalau lagi hangout (cangkruk) ngamati anak2 milenial,  sambil kepo apa yang dikerjakan mereka.  Harus diakui,  ada gap memang anak daerah dengan kota macam Jember, Surabaya, Malang.  Suka gak suka ini penting sebab,  10 tahun lagi mereka yang akan berdaulat menggantikan generasi berikutnya. Bisa dibayangkan jika sekarang starter point nya malah biasa2 saja, kelak  hanya menghasilkan generasi biasa2 pula. Tanpa bermaksud sinis,  ini adalah ironi problem daerah versus kota.

Tanpa juga bermaksud komparasi,  dalam beberapa hal kompetisi itu penting,  kesadaran akan ilmu, literasi dsb harus mulai disematkan pada anak2 muda usia 15-20 tahunan.  Teknologi informasi sudah menjalar kemana mana baik kota maupun daerah,  mestinya ini menjadi trigger buat ortunya atau bahkan sekolah? agar lebih nge- push dan nge- boost  anak2 nya.

Jadi ini perkara apa? Wes ngene wae,  saya pernah melihat,  anak2 smu di starbak mulai sore sampai malam bergerombol di depan laptop asik mengerjakan tugas kelompok(jajane arek2 smu di setarbak,  sangune piro,,,,, 😁). Tapi buat saya itu positif karena mungkin wifi disana lebih kenceng daripada di rumah. Atau lain kali mereka begitu serius diskusi di Jeko sambil nyeruput mbuh minuman opo plus makan donat yang empuk (pasti gulanya tinggi, sehingga saya gak doyan). Sekarang menukik ke daerah,  disana tidak ada setarbak atau jeko,  adanya indo*****, kebetulan  kopinya enak,  ada beberapa anak paling tidak 17 tahunan lagi rame, bukan diskusi kelompok, tapi barengan main game online.

Apa saya harus misuh2 bilang pakyu,,,, ini realita,  meskipun gak bisa di gebyah uyah sampe uaasin,  disparitas literasi bahkan mungkin mental terjadi,  padahal memiliki akses yang sama dalam teknologi informasi,  di kota maupun daerah sudah foji alias 4G. Kesimpulannya memang jelas : waktu.  Dikota waktu berjalan seperti adukan semen molen,muter begitu cepat sehingga yang kuat di tengah yang gak kuat minggir. Di daerah waktu begitu panjang mirip pisang molen,  Selow dan renyah. Sama2 molen tapi beda cara,  akhirnya,,,,, begitulah adanya 😀😀😀, dalam bahasa internasyonal istilahnya adalah : "time doesn't make a difference, but mind".