Senin, 30 Desember 2019

Gurpan 1 (edisi akhir tahun)

Biasanya setiap akhir tahun,  gurpan datang mengunjungi saya,  biasa menteter dengan pertanyaan yang sulit untuk dijawab sampai ia sendiri terkekeh2 mendengar jawaban saya yang grothal grathul.  Tahun ini aja agak aneh datang cuman ngucapin salam lantas pergi mirip datangnya kentut, sebentar,  tapi baunya yang lama. Saya jadi curiga jangan2 ada sesuatu yang tidak dikatakannya dan bener tengah malam dia mencecar dengan pertanyaan yang membuat saya tergagap .

Setelah cecaran dan cercaan yang meguji mental dia menutup nya begini (menutup berarti sesi panjang akan dimulai). "Broken Wing,  setiap niatmu pada Nya untuk melakukan kebaikan,  akan diuji seberapa murni niatmu itu".  Saya cuman manggut2. "Tanpa ujian kamu bisa memanipulasi niatmu dengan kepentingan pikiranmu sendiri'. Maksudnya gimana gurpan?. "Kamu pikir kalau kamu lulus dengan ujian niatmu terus selesai hidup bahagia damai sentosa? itu kampungan namanya,  cemen,  alias pecundang". Haahh,  gurpan ini kok bisa bilang gitu,  bukankah di setiap niat akan berakhir dengan hadiah berupa amal. "kata siapa, itu kan maumu".  Bukankah sukses dalam kehidupan adalah fiddunya wal akhirah, saya coba menyanggah. "Kenapa pemahanmu makin dangkal saja broken wing,  siapa bilang kamu disuruh sukses di dunia ini,  gak ada". Ini,,,,, saya mulai bingung : maksudnya kalau kita gak disuruh sukses,  apa disuruh gagal terus gur?. 

"Makanya baca sejarah broken wing, statement kesetiaan Adam,  moyangmu diucap dalam kata dan niat baik,  akan diuji dengan sebaliknya". Maksudnya gur? 
"Adam diuji kebaikannya dengan disediakan keburukan yang disimbolkan buah kuldi,  demikian juga anak turunnya,  setiap ucapan lisan dan perbuatan yang mengandung kebaikan, akan diuji dengan keburukan". Saya pusing dengan kata2nya,  contohnya gimana gur?. 
"Ketika kamu meminta untuk selalu ditunjukkan jalan yang lurus apakah Tuhan menyediakan jalan lurus,  berupa simbol atau minimal dapat clue nya? "
(Saya menggeleng), gurpan pun melanjutkan,  bukankah yang diperlihatkan jalan yang bengkok disana sini? Kamu berniat menjadi baik, tapi  kamu dihadapkan pada orang yang akan menggoda keteguhan hatimu untuk berbuat baik.  Semakin intens kamu meminta "ihdinash shiratal mustaqim" semakin besar pula bobot yang akan dihadapimu". Terus kapan fiddunya hasanah nya gur kalau gitu?.
(lanjut ke edisi gurpan2😁😁)
#gurpan_series

Gurpan 2 (edisi akhir tahun)

Lah,,,, memang artinya fiddunya hasanah buat kamu seperti apa? tanya balik gurpan yang membuat saya gelagapan,  saya pun berargumen : jalan sunyi pasti ada akhirnya,  setiap problema hidup juga ada akhirnya,  setiap niat kebaikan pasti ada happy endingnya,  setiap upaya akan menemukan suksesnya sendiri.
"Apakah Tuhan menyuruhmu sukses di dunia ini,  sopo sing ngomong ngono" cecar gurpan.  (anjritttt,,,, gak bisa jawab,  saya hanya melongo ). "Kalau kamu mengira sukses adalah hadiah dari semua amal kebaikan yang coba kamu bangun infrastruktur nya dalam pikiran dan hatimu,  maka saat itu yang namanya  jalan yang lurus akan lenyap,  mandeg dalam mindsetmu". Lah terus harusnya gimana gur?. "Selama kamu bangun istiqomahmu dengan menghadirkan Nya  dalam pikiran, hati, lisan dan perbuatanmu, kamu akan terus diuji bertemu dengan dikotomi baik-buruk yang bergerak dalam tiap episode kehidupanmu,  itu cara Nya mempurifikasi dirimu dengan menjadikanmu semakin murni,  semakin fitrah. Makin besar niatmu ingin baik makin besar pula kamu bertemu orang2 tangguh yang akan menjatuhkan niatmu secara terang2an maupun halus". "Btoken wing kamu hanya disuruh terus berjuang bukan disuruh sukses, ujar gurpan.  Bagaimana kamu bisa memahami sukses jika dunia hanya sebuah imajinasi bernama nisbi.  Sukses ada di keabadian bukan di tempat bernama fana.  Jadi,  saat kamu merasa dijatuhkan secara terang2an,  di dholimi terus menerus,  sehingga makin lama merasa kok saya ketemunya dengan orang yang bersifat sama dengan ketangguhan yang berbeda,  itu adalah cara Nya menguji terus menerus bagaimana caramu tetap konsisten mengingat Nya". Hadeeh saya hanya mengangguk2.

Kadang,  mata ini nanar melihatnya gur. Jadi gregeten dan bertanya dalam hati apakah semua manusia juga mengalami ujian yang sama? Gurpan hanya tersenyum, terus berkata :" broken wing,  setiap manusia terlahir fitrah karena berasal dari energi yang maha suci, berangkat ke dunia fitrah kembali juga harus fitrah. Hanya fitrah ini di salah pahami dengan atribut duniawi.  Pencarian mereka memahami fitrah sama dengan dirimu membangun pemikiran itu,  sebab mereka adalah cermin buatmu, dan kamu adalah cermin buat mereka". Lantas jika itu sebuah cermin,  dimana kebenaran diletakkan gur, misal menurut saya dia salah,  tapi mungkin juga menurut dia saya yang salah. Gurpan hanya tersenyum : broken wing itu hak prerogatif Tuhan, kelak akan diumumkan di padang masyar,  tugasmu hanya terus berjuang membangun kesepakatan dengan Nya seperti pinta kamu ihdinash shiratal mustaqim". Saya pun mengangguk2 ,tiba2 terlintas pertanyaan : gur,  apa mereka juga meminta hal yang sama jalan yang lurus?. " yaa tentu broken wing sama seperti kamu".  Kalau gitu kenapa harus ada dikotomi ?. "Kamu tahu beda Cinta sama benci broken wing?". Saya pun menggeleng. "Cinta datang pada orang yang telah diberi nikmat,  benci mendatangi orang yang di murkai Nya,  tuhh ada di alfatihah"  kata gurpan. "Bukankah kamu pernah bilang benci sebenarnya Cinta yang tidak mendapat tempat". 

"Broken wing,  tetaplah pada komitmenmu yang pernah kamu niatkan padaku beberapa tahun yang lalu, ingat godaan akan datang makin berat mirip orang mendaki ke Puncak gunung,  jalannya makin terjal,  butuh integritas dan mental menjalaninya,  ingat untuk menghadirkan Nya di setiap nafas dan gerakmu,  apa yang kamu lihat sekarang,  jangan kira itu nyata. Bukaannnn,  itu bukan realita, maya".  Godaan tersulit justru apakah Tuhan meninggalkan saya gur?.  " bukankah aku pernah bilang Tuhan itu seperti sangkaanmu,  jika kamu mengira jauh ia terasa jauh,  jika dekat kamu merasa Dia memang dekat". "Wes broken wing aku pamit dulu sampai ketemu tahun depan,  dia menyalami dan saya kaget karena wajahnya begitu familier, entah kenapa penyamarannya kali ini pakai wajah mirip seperti broedin,  belum sempat nanya,  cliiiing gurpan telah hilang di kegelapan malam. 

Tiba2 klunting ada wa masuk : woooii turu wooi,  jam yamene sek online ae,  ndedepi rondo ndi iku,,,,, 
 "Hasuuhhhh ngaget2i ae dien,  koen ngomong pisan maneh tak kandakno nabi khidir tak kon nyunat maneh,  cek mbak saripah glagepan". 
"wkwkwkwkwk,,,,,, " cuman itu jawabannya sambil pasang stiker monyong. 
#gurpan_series

Jumat, 27 Desember 2019

Angin berbisik

Angin pun berbisik

Kamu bertanya pada malam tentang kemarahan yang tiada habisnya,  dan menyalahkannya tanpa jeda. 

Malam hanya melengos dan gerundel,,,, salahkan jaman yang tak bisa menampilkan ke elokan keadilan,  saat hak terampas menjadi ampas. 

Dan kau dapati dirimu terseok menahan umpat yang tertahan seumur hidup,  hanya karena tak bisa memahami,  kenapa matahari bersahabat dengan embun,  kenapa bulan tak mau meminta sinar sejatinya,  hanya menjadi pendar cahaya sang Surya. 

Tiba2 angin berbisik : menemui Nya,  tak butuh kemewahan apapun jua,  kamu hanya  berhenti menakar apapun  kehidupan,  cukup melangkah dalam keheningan,  temukan cahaya sejati hanya dengan menundukkan diri dan rendah hati
#jalansunyi


Retrorika

Retrorika
Karena pemahaman yang bersimpang mirip perempatan,  kita mengayuh asa dengan tidak legawa,  saat kamu menakar hidup dengan harga,  aku memulainya dengan keikhlasan semata.  Saat kamu melihat kehidupan harus mengumpulkan gemerincing pundi dan harta,  aku berusaha tak menyisakannya .

Jadi kemana arah berjalan jika kamu ke Utara,  aku buta kesana.  Aku merasa ke barat,  kau bilang itu bukan jalan yang nikmat,  mestinya kita ke timur,  namun mata wadag ku bilang itu jalan yang lamur. 

Ahhh susahnya ketika pertikaian pikiran hanya menghantui setiap perjalanan yang ujungnya toh kita semua tahu,  ada di titik resonansi sebelum tubuh kita lenyap menjadi energi.  Saat aku cerita itu, tampak ketakutan memenuhi bola matamu seolah hidup bergerak dalam frame lambat. 

Akhirnya aku hanya menakar hidup dalam titik titik cahaya,  dan kau menakar dalam benda,,,,, bukankah lengkap sudah,,,,, hidup yang kau inginkan tapi semu di mataku,,,,,, 
#jalansunyi


Umur dan ultah

Umur dan ultah
Telah lama saya tidak pernah merayakan ulang tahun mungkin hanya ortu yang buatin nasi kuning, sisanya tidak ada, karena memang tidak mau alias tidak suka. Mungkin agak subyektif, buat saya ultah seperti sebuah penanda atau genta yang mengingatkan diri kalau hidup hanya menunda dan menunggu.

Menunda dari apa? Jelas menunda mati, perayaan ultah berarti hidup kita telah berkurang setahun dan makin mendekat padaNya. Tanpa bermaksud menafikan yang merayakannya, kadang ultah yang kita impor dari sono, isinya jauh dari kesan syukur, cenderung gebyar. Tapi saya justru kagum dengan mereka yg merayakan ultah dengan semarak dan gebyar. Tidak semua orang punya mental yang berani saat menunggu mati dirayakan dengan semarak. Kalau saya hanya melihat penanda itu dengan masygul karena saat umur makin dikit masih banyak hutang cinta yg blm terbayar pada orang2 yg menyayangi saya hingga skr. Doa hanya bisa dilantunkan agar kontribusi cinta mereka pada saya bisa mendapat balasan dariNya.


Rabu, 25 Desember 2019

Ketika Bandar togel meninggal

SEORANG bandar Toto Gelap, biasa disingkat Togel, meninggal dunia karena sakit menahun yang dideritanya. Pihak keluarga melaporkan, sang Bandar Togel menghembuskan nafas terakhir damai dikelilingi semua anggota keluarga yang berduka.

Saat jenazah akan dimakamkan, berkumpullah keluarga besar dan seluruh Juru Tulis Togel yang selama ini bekerja bersama sang Bandar Togel.

Pada upacara pemberangkatan, keluarga meminta kelompok Jurtul Togel ikut menyampaikan pesan kenangan.

Demi mendengar permintaan keluarga, mereka saling pandang. Sempat terjadi aksi saling tolak, sampai salah seorang dari mereka terdorong ke depan. Terpaksa ia mengambil mikropon dan berbicara seadanya.

"Yang saya hormati, Bapak Delapan Kosong (Kepala Desa), dan Bapak Tujuh Tujuh (Walikota), yang telah sudi hadir di tempat ini,” ia membuka pesan kenangan.

“Sebentar lagi si Kosong Tiga (Orang Mati) ini akan kita masukkan ke dalam Dua Dua (Peti Mati),” sambungnya.

Kelompok Jurtul mendengarkan dengan khusyuk. Sementara anggota keluarga dan warga tampak terheran-heran, tak mengerti apa yang dibicarakan.

“Namun sebelumnya perlu kami sampaikan bahwa Ketua kami ini dulunya punya cita-cita menjadi Enam Kosong (Polisi). Tetapi karena Ketua kami ini adalah Empat Empat (Anak Berandal), maka dia akhirnya menjadi Kosong Kosong (Maling Kecil),” kata dia lagi disambut isak tangis kelompok Jurtul.

“Dan marilah kita bersama-sama menjaga istri Ketua kita yang kini telah menjadi Empat Tiga (Janda). Agar jangan sampai pula menjadi Dua Satu (Kupu-kupu Malam), lebih baiklah dia Enam Tiga (Kawin Lagi),” pesannya pada sang istri yang ditinggalkan Bandar Togel.

“Akhir kata, marilah kita berdoa supaya Kosong Tiga (Orang Mati) ini tidak berubah menjadi Kosong Satu (Setan), apalagi Enam Lima (Raja Setan),” ujarnya menutup pesan kenangan.😁😁

Sumber : rmol.id

Senin, 23 Desember 2019

Mengukur waktu

Mengukur waktu
Dalam kehidupan terlalu sering melihat "kematian2" kecil. Ada yang rautnya cantik dan tampan,  sehingga kemana2 itu yang di banggakan. Ada yang membanggakan kepintaran sehingga itu yang di nomor satukan, sampai2 kelimpahan waktu yang disediakan Tuhan dipakai untuk memenuhi hal yang menurut mereka keniscayaan.  Susahnya,  anak2 muda, tampan, cantik, pintar, seolah menjemput kematiannya sendiri dengan tidak bisa mengukur waktu. 

Parameter sukses yang mereka bayangkan di masa depan dengan segala asesorisnya adalah harus menjadi ini-itu, punya ini-itu. Sahabat saya Broedin kadang terkekeh melihat fenomena ini sambil tidak lupa misuh jancuuuuuk. Sengaja "u" nya dipanjangkan untuk penekanan. 

Dia bilang,  ini adalah hasil pendidikan kolonial yang merubah DNA dalam darah anak cucu kita. "Mas bro, inilah hasil nya,  kolonial sengaja merekonstruksi bangsa ini dengan mindset kultur hedonis materialistis yang dibungkus modernitas kekinian". Byuhhhh, kata2 nya itu loh dapat darimana,  maksudnya piye to Dien,  ente  ko iso ngomong opo tadi yang ada nis2 nya.  " hedonis mas bro". Sejenis lopis yo Dien kui?. "Lopis ndasmu mas bro,,, iki sudah darurat,  jek guyon ae". Lahhhh ngegas,,, saya ketawa ngakak .

" gini mas bro,  anak muda sekarang menjemput masa depan dengan membayangkan jadi ini itu,  pengen cepet sukses dari sisi materi,  duit, fulus dsb dengan penekanan : bahwa urip ya harus begini; opo gak nelangsa,  wong itu sudah settingan penjajah ratusan tahun yang lalu,  dan mereka tahu dengan kekayaan alam negeri bernama indonesia yang melimpah gak ingin anak cucunya kelak kuat,  hingga racuni dengan gaya hidup hedonis,  beri mereka gula sampai mereka letoy kena diabetes,  saat itu terjadi,  mereka mulai bergerak dan menguasai , inilah hasil yang kita dapat dari sekolah feodal,  opo ga njanjuki mas bro" berapi2 broedin seperti lagi kampanye sambil mulutnya berbusa. 

Terus opo yang harus kita lakukan dien? "Nahhh ini pertanyaan bagus,  makanya mas bro,  ente jangan keenakan  mudun gunung,  lihat anak2 muda yang gelagapan dibanjiri arus modernitas, lihat anak muda yang merasa madesu alias masa depan suram karena tidak bisa ikut arus gaya hedonis".

Loh kok aku,, hubungane opo sama saya.
" lah ente kan sebagai abdullah,  punya kewajiban,  terangkan sama nak kanak children,  kalau hidup tidak diukur dari waktu esok,  tapi fokus pada waktu kini, sehingga hidupnya diisi dengan yang lebih bermanfaat buat nutrisi batinnya,  mosok ga tau mas bro,  di bukune Eckhart Tolle,  the power of now sudah di sebutkan". Saya jingkat kurang ajar arek iki,  buku psikologi seberat itu dia lalap koyo moco komik,  minder saya dihadapannya. Terus aku kudu ngopo dien,  lah ente sudah tau kenapa bukan ente?. 

"Arek muda sekarang ini mas bro, lebih menyukai hal yang instan,  pengen sugih instan, nek iso entuk bojo ayu/ganteng instan,  mereka tidak menyukai proses.  Terus kita harus lapo?  Mbuh mas bro aku yo ngelu ndelok arek sakiki"
Saya tertegun lihat sahabat saya masygul,  anak2 muda seperti menyambut kematiannya sendiri,  mengukur waktu dengan hal yang tak berkualitas, hanya berkutat dari keinginan yang tiada habisnya,  lantas ini salah siapa?.


Minggu, 15 Desember 2019

Gurpan series

Gurpan Series
Gurpan tiba2 tanpa babibu muncul dari belakang terus nabokin saya,,, plak plak,, sambil menangis. Saya tergagap hanya bengong karena baru kali ini saya melihatnya menangis. "Broken wing,  ente egois banget seh,  kamu tutup jendela dengan korden tebal,  kamu biarkan wangi bunga,  udara pagi masuk paru-parumu,  kamu biarkan rumah dan ventilasimu tertutup,  karena kamu asyik masyuk"

Saya bingung juga maksudnya apa, sebingung kenapa menangis histeris. Namun seketika diam dan terkekeh setelah datang secangkir teh hangat dan kacang rebus kesukaannya. Enak juga ya pagi gini ada teh sama kacang, katanya sambil nyeruput teh nasgithel. "Lah ente ngapain juga nangis barusan,  sekarang malah ketawa ketiwi". Ohhh itu kan akting doang broken wing,  hidupku kan harus berwarna, pengen ngerasain gimana seh menghayati kesusahan.  "Semprul,  gurpan nyindir neh? ".

Gurpan hanya terkekeh terus nyahut : kamu lihat pagi begini dari dalam rumahmu pemandangan di luar begitu Indah,  diantara embun dan kabut yang menyatu,  ada goresan warna dari bunga depan rumah,  masa kamu masih tidak percaya ini realita. Saya terkejut,  karena memang indah dan baru kali ini melihatnya mirip gambar yang ada di mbah google. 

"Broken wing, inilah hidup,  lihat di balik keindahan lanskap kecil,  ada sebuah kesadaran yang menciptakannya, ada banyak hal yang bisa kamu jelajahi selain jalan sunyi,  sekali kali terbanglah dengan sayap patahmu,  meskipun grathul2 awalnya susah,  tapi saat kamu naik,  ada pemandangan yang luar biasa". Saya hanya manggut2 tanda tak mengerti. " dulu kamu pernah tanya kan,  dimana ujung jalan sunyi". Yup gurpan ente bilang di wc,  hanya sampai sekarang masih belum ngerti kenapa harus wc?.  

Gurpan tertawa tetbahak kemudian batuk,,, haaahaaa,,,, uhuk,,, uhghh.  " broken wing,  bukankah wc lambang kejujuran, mana ada di wc mau buang kotoran orang pencitraan, mau ngeden yaa ngeden yang ga dibuat buat,  wc adalah tempat pelepasan kotoran, setelah lewat mulut wangi,lezat dan enak,  kenapa disana jadi bau dan kotor? Saya menggeleng tak mengerti .

"Jangan sepelekan,  selepas BAB,  pipis,  kamu ngerasa enteng kan,  begitulah saat tiba di ujung jalan sunyi,  dirimu harus melepas beban,  kotoran hatimu, supaya hidupmu enteng,  coba rasakan saat kamu merasa enteng,  kamu masuk sebuah situasi dimana dirimu merasa kecil dan terus mengecil,  hingga hilang entitasmu,  saat dirimu terus mengecil hingga sebesar atom,,,, maka cliiiing,,,, kamu menghilang,, dan kamu jadi bagian makrokosmos yang tetamat besar".

Saya hanya bisa bengong dengan omongan gurpan yang nyerocos sambil sekali kali kulit kacang ikut di kunyah.  Terus kesimpulannya opo gurpan?. " yeaaahhhh,,, ente gebleg amat,  rugi aku tadi ngomong ngalor ngidul,  ternyata kamu gagal paham,  yaudah nikmati aja pemandangan,  buka jendela kamarmu lebar-lebar,  disana inti hidup bisa kamu pahami secara sederhana". Hmmm,,,,


Sabtu, 07 Desember 2019

Late Post

Naaak,,,,, kehidupan mungkin akan makin tak menemui kemesraan andai dirimu tahu.  Semua berkisah tentang pencapaian2 kehidupan bertolok ukur materi. Kesanggupan mengingat Nya pun dilandasi transaksional belaka,  bahkan dalam setiap doa.  Mencari Tuhan makin lama makin mahal,  beribu orang berdoa hanya untuk meminta dikabulkan dalam urusan duniawi,  namun lupa meminta ampunan di jalan di kehidupan keabadian setelah kematian. 

Andai kau mengalaminya keniscayaan hanya dipahami semu, bahkan makin saling  tak memahami satu sama lain. Esok dipandang dengan was was seolah ia kabut yang tak akan pergi.  Sukses di ukur hanya pencapaian tertentu, seberapa banyak,  seberapa tinggi,  tak masalah walau harus menggadaikan nurani. 

Kamu tahu,  di pojok2 jaman,  sang waskita memandang dengan nelangsa,  betapa anak manusia berlari tanpa henti hingga detak jantung terengah memandangi tubuh yang perlahan alami artropi.  Inikah jaman dimana kepintaran melebihi kerendah hatian.  Kuasa dipakai untuk diri sendiri,  bukan untuk mendamaikan sesama.  

(Tiba2 terdengar anak2 kecil berteriak sambil berlari,  ahhh anak2 yang meramaikan mushala, rupanya magrib hampir tiba,,,,,,ketiduran sudah terlampau biasa)


Senin, 02 Desember 2019

Gajian dan penggajian

Gaji dan Gajian

Berapa gajimu sebulan? 
Berapa lemburan mu dibayar per jam? 
Ternyata yang dibayar oleh pak bos pada kita terkadang bukan hal mutlak  terkait pada dirimu seperti gelar dan skill mu,  tapi kesanggupan waktu mu.  Dengan kata lain gaji yang diterima adalah seberapa banyak  waktu pribadimu untuk berada di suatu tempat entah itu kantor,  tempat kerja atau hal lain yang membuatmu memiliki rutinitas kesibukan di waktu tertentu,  bisa beberapa jam, pagi berangkat sore pulang,  atau senin berangkat sabtu pulang. 

Semuanya mengindikasikan waktu,  dan bukankah waktu hanya yang melekat, kita pinjam dari Nya, bukan milikmu secara mutlak.  Jadi kalau ada yang bertanya jika yang dibayar adalah waktu kenapa si fulan bisa digaji mahal sampai 51 juta,  padahal waktunya sama dengan kita.  Coba pertanyaannya dibalik,  kenapa kita gak minta gaji yang sama kepada bosmu jika waktunya sama.  Pak bos pasti akan ngasih jawabannya,,, 😁 (masih untung dijawab gak dipecat).  Apakah si fulan lebih jenius dan pintar. Atau kualitas waktu si fulan lebih baik sehingga dihargai lebih tinggi?

Jawabannya adalah : menurut fisika kuantum einstein waktu itu relatif baik dari sisi kuantitas maupun kualitas,  sehingga ia relatif juga terhadap gaji,,,, 😊. Siapa tahu dengan gaji pas2an kamu lebih beruntung daripada yang bergaji tinggi (pas pengen ini itu duitnya ada ,,,,😁😁).

Nah di teori relativitas einstein,  waktu disebut relatif karena bisa dibuat lama atau cepat bahkan di bengkokkan tergantung massa yg dilewatinya.  Artinya pada massa yang besar, waktu akan berjalan lambat dibanding massa yang kecil, contoh revolusi (planet mengelilingi matahari) yupiter kebih lama dari revolusi bumi.

Konon di tangan2 orang yang fokus,orang ini mengalami pelambatan waktu meski kuantitas waktunya sama dengan yang lain dan menjadi lebih produktif dibanding yang tidak fokus,  sehingga outputnya juga beda. 

Sudah tahu kan pembedanya? tapi jangan dipercaya jawaban saya,  wong kui cuman angger nulis dan rada2 ngawur,,,,, 😁



Orang pinter dan orang bejo

Dalam adagium marketing,  orang cerdas selalu di bawah orang bejo,  meskipun katakanlah sama sama masuk angin,  orang bejo selalu jadi problem solver.  Kenapa?  karena kecerdasan tidak equal dengan kesuksesan,  kecerdasan dalam pengertian IQ malah bisa memenjara,  buktinya seorang stafsus presiden hari2 belakangan ini menjadi bahan bully an setelah kepleset salah ucap.

Padahal kurang pinter apa beliaunya dari sisi pendidikan (pasti jarang masuk angin). Apesnya meskipun beliaunya sudah minta maaf, perundungan itu masih berlanjut,  gak bejo dia,,,, 
 Kesimpulannya adalah,  orang apes itu adalah orang pinter yang gak bejo sudah gitu masuk angin pula (kata dan ucapannya) 

Dalam istilah pergaulan marketer,  dia amsiong,,, jualan apapun jangan diteruskan,,,, gak bejo.

Minggu, 01 Desember 2019

VPN

Oalah VPN,,,, VPN (kotak pandora itu bernama VPN) 

Gara2 internet, facebook, twitter sempat dibatasi kemarin,  akhirnya rame2 beralih ke VPN (virtual private network). VPN seperti membuka kotak pandora,  apa yang di banned di repupublik ini,  semuanya terbuka termasuk situs porno yang sebelumnya anak2 milenial terbatasi aksesnya.

Lanjut cerita berlanjut kemudian ada wacana untuk membuat bimbingan pra nikah yang disebut sertifikasi layak kawin.  Apapun materinya nanti,  VPN telah membuka mata anak2 muda bahkan dibawah umur, buat melihat situs2 "hohohihe". Jadi saat mereka kelak menikah dan ikut bimbingan pra nikah,  saya yakin banyak yang gak lulus dalam ujian teori, tapi dalam ujian praktek mereka hafal diluar kepala,,,,, 😁😁😁 berkat VPN.  Nasi sudah menjadi bubur,  menyalahkan VPN dengan himbauan kominfo agar jangan membuka VPN seperti menanak nasi  malah jadi tumpeng 😂😂😂😂.

Dari sini kita tahu,  siapa yang tri ji alias 3G (gaGap, Gubluk, unGud) membatasi satu hal malah membuka hal lain yang lebih besar.  Jare arek2 milenial : hidup VPN,,,,, batesono FB ambek twit aku ga patheken

Jadi teringat lagunya bang meggy z :
"Angggur merah, yang selalu memabukkan diriku, ku anggap belum seberapa,,,,, 
dahsyatnya,,,