Rabu, 28 Juni 2017

Dara

Nasihat buat anak perempuanku:
Kamu tahu,  semua perihmu tentang hidup selalu ditangkap sunyi, karena ia tahu,  setiap gegap gempitamu sebenarnya mewakili hampa dirimu,  sunyi dalam ramai.  Sampai manapun pencarianmu, tenggatnya waktu.  Jadi berhentilah menjadi yang lain,  jadilah dirimu yg genuine.  Bersahabatlah dengan perih,  bukan berpura bahagia,  namun setelah itu kehilangan jati dirimu.  Hidup tak akan bertanya kamu menjadi apa,  ia hanya bertanya kamu telah berbuat apa,  hidup tak pernah bertanya apa yg kau punya,  ia hanya bertanya untuk apa semua yg kamu peroleh.

Kelak dirimu akan tahu,  tangisan mu tentang kepedihan,  ketidak adilan dan semua derita,  itu mirip doa yg akan memenuhi langit. Malaikat begitu pontang panting saat deras air matamu mirip hujan membasahi arsy. Malaikat bahkan malu jika tak kabulkan selama itu untuk kebenaran.

Jadilah dirimu cantik bukan dengan memoles ragamu yang kelak akan merenta,  namun dengan membuat sketsa hidupmu penuh kebaikan,  apapun warnanya.  Karena tiap kebaikan mirip bibit yang akan menjadi pohon dan merindang,  meneduhkan. Jadilah cantik bukan karena tuntutan feminismu,  namun karena setiap ibu kebaikan,  akan selalu datang dari perempuan.  Jika tidak,  kelak anak2 mk u tak akan mengerti apa makna kerakusan dan serakah.  Tak bisa bedakan mana halal mana haram.

Tetaplah istiqamah dengan kondisi batinmu hari ini,  bukankah setiap jejak yang kau buat,  kamu pasti tahu Tuhan menyayangi dirimu melebihi apapun.