Jumat, 18 Desember 2015

hayyya-haayyooo

Ketika,,,
jalan hanya mengantar menuju esok
hati ini akan tertambat dimana
kalau bukan hanya untuk mencari wajahMu

Ketika,,,
sore merambat pelan dan makiin berkhayal
mengabadikan hari dengan goresan menikam
siapakah diriku, siapakah dirimu
atau akankah Dia?

Kita belajar hidup hanya untuk bertanya : mengapa ?
bahkan saat kita perihpun pertanyaan yang sama
kita tertawa hanya untuk memandang kesialan
membingkainya dengan prasangka lucu
lantas bertanya pula: dimana lucunya?

Bukankah kita tak semakin pintar?
dan bertingkah dengan naif seolah itu memang realita
berputar seharian hanya buat meyakinkan :
kebenaran terkadang hanya serpih rindu yang dendam

Jadi,,,
apakah setelah ini sore akan berpendar dan esok akan gelap
jadi teringat cerita hujan : hayyaa haayooo haahiihuuu
aku bukanlah air mata, juga bukan lambang kesejukan
aku hanya hujan yang mengemis kasih sayang
rintik atau deras bukan hatiku, itu hanya ilustrasi
saat aku datangt lantas pergi, tak ada yang menangisi
aku hanya serpihan rindumu yang tertinggal
haayyaaa,hayyyyo, haaahiiihu
(hujan reda meninggalkan senyap, entah apa maknanya)