Kamis, 24 Februari 2011

kabari aku kalau itu memang tak bermakna apa-apa


waktu memang memberi kesempatan
riak di dalamnya selalu saja memberi ruang
untuk melukis goresan dan coretan bernama kenang
walau lambat laun memudar dan menjadi kusam

entah kapan engkau pernah bercerita
kepedihan yang datang membarut luka
kegembiraan di sela tawa
pasti akan lenyap seperti mimpi yang hilang ketika pagi datang
seperti waktu tiba kemudian pergi
semuanya akan berganti
tetap saja aku tak percaya

mana bisa?
celoteh kecil dan celutuk tak terduga
tentang mana yang sudah mana yang belum
atau menertawai tentang kenaifan
disepanjang jalan kota yang pohonnya terlihat gersang
orang yang lalu lalang saat gelap datang
tersorot lampu kota yang remang
menghadirkan wajah realita yang buram
tetap saja itu masih tak bermakna?

waktu memang akan makin menjauh dari hari ini
namun seperti hikayat yang sering engkau ceritakan
semua hanya sebuah perjalanan
akan hilang berganti
seperti malam menjadi pagi

mana bisa, aku tak percaya
apapun logikanya
tetap saja ia bermakna
kehilangan

Rabu, 23 Februari 2011

aku datang,,,


Tuhan,,,
ijinkan hamba melangkah menuju rumahMu
dengan segenap harap
saat berdiri di depan pintuMu
Engkau mau menerima
dengan keramahan tak terkira


Tuhan
ijinkan hamba berteduh sebentar di beranda rumahMu
biar semua keluh kesah masa lalu
lenyap dan hilang dalam genggamanMu

Tuhan
hamba ingin menemuiMu
ditengah kesunyian hati
ditengah kegalauan,,,
saat tapak masa lalu hamba terbingkai jejak demi jejak
biarkan ia lenyap
berganti menjadi pinta dan doa

Tuhan
ijinkan mampir sebentar di rumahMu
sekedar meyakini diri
sebelum mabuk
dalam luapan cintaMu

*terinspirasi teman yang berkesempatan bertamu ke rumahNya, berharap dapat menemuiNya dan bisa rasakan betapa luapan cintaNya tak akan bisa habis dengan air mata, semoga,,,:-)

Senin, 14 Februari 2011

suatu hari, ratusan ribu detik itu akan sangat berharga



aku terjaga ketika matahari, membangunkan mimpi semalamku seraya berkata: dirimu telah diikat oleh pagi,,,,yaaa setelah semalam mencari hembusan nafas yang melingkar di sekitar raga,,,seperti menyatu di ujung beranda di kota yang paginya begitu menyengat hati, hanya seuntai senyum yang membedakan kalau pagi ini bukan seperti pagi kemarin, pagi yang begitu dingin di kota itu, memang menjadi intimidasi dan kunikmati

bukan sebab semalam terlelap hingga aku hadir hanya dengan hati yang membelit dalam dinding kamar yang semua serba memutih, bahkan sajak yang tak berarti aku temukan pada jejak nafas dan bukan hal yang patut disesali, hanya waktu yang bergerak terlalu cepat hingga tak sempat mendefinisikan dimana kata yang tertawan tak bisa berkata kecuali hanya wajah yang terdiam, namun pelan akan keluar bernama air mata

ratusan ribu detik aku coba hadir hanya untuk bertanya akan kemana ini ada,,ternyata kakiku melangkah kesana jua, dan,,,akhirnya,,,meski tak sempat bertanya kenapa,, hanya diam,, diam yang entah maknanya apa,,,saat menoleh keluar jendela,,,hujan semalam telah membasahi dinding kacanya

Kamis, 10 Februari 2011

Ketika kabar itu tak sampai jua padamu


yang tersisa hanya angin mendesah lirih
ketika malam-malam makin menjauh
menimpa sebagian lelap mengurai kelam
biar saja menjadi damai dengan sang ada
karena saat kau eja mimpi itu satu demi satu
telalu banyak yang tak punya nama
hanya ada satu mata saja bicara
namun terpejam diam
sepertinya berharap esok hari
ada embun menggantikan keperihan

bukankah telah coba senyapkan ragu itu
ketika pagi menjemputmu
diujung jalan ditepian sunyi
sesaat bunyi kereta
yang telah terbiasa dengan alur itu-itu saja
selalu saja tiba di setasiun yang sama
membawa kabar,,,
"tak ada lagi warta untukmu"
bukan kejutan yang diinginkan
dan dirimu terdiam
mencoba seberapa lama bertahan

seperti malam-malam sebelumnya
saat peluit kereta terakhir melengking diujung malam
dirimu riuh rendah bicara
tersisa sedikit busa di sudut bibir
bercerita tentang takdir
yang bisa dimasukkan dalam kantong tua
dan membuangnya ketika gerimis tiba

jadi kalau malam ini engkau enggan lagi bercerita
biarkan menyisakan sepi
ditemani setia yang makin meluruh
hingga waktu kelak
dirimu kembali bicara
bukan dengan kepedihan
tapi dengan keikhlasan

Sabtu, 05 Februari 2011

Butterfly Effect,,,


Efek kupu-kupu adalah istilah untuk sebuah teori Chaos. Istilah ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Fenomena ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap kondisi awal. Hanya sedikit perubahan pada kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang~(wikipedia)

sayap kupu-kupu itu menari
selepas dari kepompong menemui mentari
ketika tiba pertama musim semi
kepakan sayapnya menggerakkan udara
melembut menjadi angin
menemui kekasih di bunga sari
mewarna warni dunia yang tak sempat mematri
adakah ia menemui takdirnya sendiri?
mungkin,,,
karena keelokan dan keindahan
tak mesti sebuah garis lurus bernama bahagia
ia hanya gabungan kurva bernama keperihan dan tawa
ia juga penyatuan kulminasi dan nadir
tidak akan mungkin berhenti di anomali saja,,,
sebab,,,setiap gerakan senyum sayapnya
semata-mata hanya untukNya
sebab sebuah kepak lembut sayapnya
akan menjelma mejadi air bah
membanjiri dunia
dengan kebaikan di pangkuan keindahan sang Maha

*untuk semua sahabat, teman yang hari ini menjadi kupu-kupu, buat dunia terpesona dgn kepak sayap indahmu dan tetaplah menatap "cahaya" agar sll indah dlm pandanganNya,,,krn kelak hidup dipandang bukan dari seberapa indah dirimu mewarnai dunia tetapi seberapa banyak kepakan sayapmu merubah dunia :-)