Rabu, 29 Desember 2021

Kelak

"Kelak kita akan temui tua"
Apa yang diharap saat kita menua,  ketika tubuh tak sekuat dulu, mata rabun tak setajam dulu,  langkah kaki goyah tak gagah. Tangan gemetaran dan bersandar pada tongkat,  gigi hilang satu persatu sehingga makan bukanlah hal menyenangkan tapi menyiksa. 

Apa yang diharap saat kita menua,  ketika anak mulai dewasa,  meninggalkan kita menemui kehidupannya sendiri,  datang setahun sekali bukan rindu tapi dogma berbakti yang buatnya itu keterpaksaan sehingga saat kita salah sedikit,  bentakan datang. 

Dan kita pun menyesali semua kesalahan masa lalu,  menukar waktu dengan kesenangan semu,  mencari harta tak ada habisnya begitu menua,  anak2 kita bertengkar memperebutkan nya. 

Tiba2 kita akrab dengan kata Tuhan,  hal yang asing dulu.  Tiba2 kita merindukan sahabat  tapi sayang mereka telah pergi ke haribaan Nya. Kita akrab dengan kesepian,  hati kosong, dan mulai mengalir air mata dari sudut dengan gemetar,  betapa waktu telah disia- siakan sempurna. 

Kelak kita akan menemui tua,  belajarlah sesuatu sekarang agar nanti tidak menyesalinya
#selamat_mengakhiri_tahun


Jumat, 24 Desember 2021

Ojo

Ojo dadi wong jujur,  ajur
Ojo dadi wong ikhlas, melas
Ojo dadi wong asor, ndlosor
Ojo dadi wong sukur, mumur
Ojo dadi wong kalah, salah
Ojo dadi wong welas, melas
Ojo dadi wong iman, ra kumanan
Ojo dadi wong mlarat, sekarat
Ojo dadi wong susah,  bubrah
Yen donya isine wong ngono kui, kiamat sak- kal teko neng umat,
sing eling bakal Slamet 
mergo pangerten yen dunyo  sak isine mung sampiran
bakal ilang sakwise budal tekan kuburan. 
#ki_jogosuloyo


Senin, 20 Desember 2021

Selamat datang tamu saya

Saya tidak terkejut ketika hari-hari ini banyak tamu mendatangi saya, tamu yang terhormat itu bernama kesedihan. Hanya saya sendiri tidak tahu mengapa saya menerimanya dengan ketakziman, menjadikannya tamu yang penuh hormat,,,padahal, sebelumnya saya akan menolak sebelum sampai depan pintu. Aneh memang dengan perubahan ini, bukannya mau bangga berteman kesedihan,,, namun saya hanya mau mencoba seperti yang ada di buku, kerennya saya jadi kelinci percobaan untuk diri sendiri. Buku itu bilang, apapun kesedihan adalah vitamin yang menguatkan jiwa,,,

Saat itu datang,,,saya terguncang, sampai tidak tidur semalaman sibuk menemani sang tamu sambil bertanya-tanya seperti apakah wajah kesedihan. Awalnya menakutkan,,, sungguh menakutkan, sempat diri ini terlempar,,, namun pelan saya biasakan dengannya,,, ternyata meskipun masih sedikit ragu,,, saya bisa berjabatan tangan. Walau saya belum yakin apakah ia esok akan melumat saya sampai habis tetesan air mata,,, tapi saya menjadi tentram karena dibalik wajahnya yang menakutkan sesungguhnya tersimpan sisi bernama keikhlasan

Saya tersadar, ternyata yang membuat wajah kesedihan menjadi menakutkan karena tergambar dari pikiran. Karena saya dipaksa untuk bertahan dari ego tentang masa depan yang buram. Bukan sok mau menerima,,,namun saya hanya berusaha untuk tidak menghindar, saya hanya mencari dimana arti totalitas kepasrahan pada Tuhan saat nalar dan logika hanya bagian terkecil dari sebuah perjalanan yang bernama kehidupan. Saya memang belum menemukan makna vitamin jiwa dari kesedihan, mungkin esok setelah berlalunya waktu, atau setelah ia pamit untuk pergi dan berpesan suatu saat akan datang lagi

.Jadi apa lagi yang harus saya katakan kecuali: selamat datang kesedihan,,,dan itu saya ucapkan dengan senyum paling manis


Minggu, 19 Desember 2021

Refleksi

Hidupmu...adalalah saat dimensi ruang dan waktu melebur mu menjadi satu dan bertasbih menyebut nama Nya dalam syukur, ikhlas dan tawaduk

Saat itu emgkau bukanlah entitas bernama manusia namun penggalan paling kecil dari pendar cahaya Nya, lantas kesombonganmu serakahmu, hutangmu, untuk siapa?

Berendah hatilah dalam kebimbangan,bersyukurlah dalam kekurangan,ikhlaslah dalam kepedihan, sebab ia  titik2 cahaya saat kelak menyadarinya

Jadi...hidupmu bukanlah untuk menjadi sesuatu namun untuk menjadikan sesuatu, hidupmu bukanlah untuk drimu sendiri, namun untuk seluruh kehidupan itu sendiri

Saat dirimu memasuki kondisi itu, kalimat yang pertama di ucap adalah : thanks enough is enough


Senin, 06 Desember 2021

Episode lalu

Kita pernah berjalan di tengah rinai hujan, agar air mata yang menetes terpupus seolah ilusi semata.  Kita pernah terbahak saat sepasang burung bercumbu tersentak saat seekor kucing mendekati. Beribu kali kita melihat airmata,  tawa dan berakhir dengan senyuman. 

Bukankah perjalanan telah sedemikian jauh dan kita percaya ada pergantian siklus sedih-senang mirip siang malam,  dikotomi yang melekat kemanapun kita melangkah,  bahkan pernah kita hampir menyerah, namun teringat Adinda mengharap kita kembali bersama,  itu yang menguatkan,  dan sepakat apapun itu sebentuk : cinta...


Selasa, 30 November 2021

Rumahku Dua

Rumahku dua
Rumahku dua, satu di hati, satu di pikiran
Satunya menemani kelembutan, yang lain meruang dengan logika

Rumah hati,  sering kosong melompong,  hingga di tempati hantu logika dan liar melolong

Rumah pikiran terbatas panca indera,namun meng-klaim kebenaran miliknya,
Rumah hati selalu menuruti emosi  kadang keraguan menyelimuti hari demi hari

Rumahku dua, satu di hati yang jarang tersirami, hawa panas memenuhi dada, kesumpekan melanda
Rumah pikiran selalu ditinggal mengembara hingga tahayul menjadi penghuninya

Rumah pikiran membangun tembok tinggi2, menjadikan penjara ego tak tertandingi, merobohkannya susah sekali
Rumah hati membangun penjara,  kebenaran sejati penghuninya, melepaskannya hanya perlu mengingat pada Nya


Kamis, 28 Oktober 2021

No title

Kejernihan pikiran dan hati amat diperlukan utk melihat sesuatu apa adanya, ego-lah yg membuat tirai penghalangnya



Jumat, 22 Oktober 2021

Anak kita adalah cahaya

Anak kita adalah cahaya

Anak kita dilahirkan sebagai cahaya, tugasnya menuntun kita kembali di jalan2 cahaya,
anak kita bukan milik kita, 
kita sebenarnya milik mereka

Anak kita sebenarnya cahaya,
dikenalkannya pada kita ketulusan namun kita mengabaikannya
dengan mengenalkannya keserakahan

Anak kita adalah cahaya, dikenalkannya pada kita berbagai keindahan, kenaifan dan spontanitas,
namun kita mengenalkannya berbagai prasangka

Anak kita sejujurnya adalah cahaya, dikenalkannya pada kita spiritualitas,
namun kita mengenalkannya berbagai macam benda, hingga hilang keasliannya

Anak kita adalah cahaya,
kita menjadikannya berbagai macam cara seolah ini mainan milik kita dan tiba2 kita merasa memilikinya

Saat Tuhan mengambilnya kembali, kita tersadar kehilangan hanya cara memahami keabadian itu ada, kefanaan adalah sementara


Rabu, 29 September 2021

Siklus N pada manusia

Siklus N pada manusia
Setiap manusia pasti tidak luput dari khilaf, salah dan dosa. Setiap manusia pasti akan mencari siapa jati dirinya.  Ketika hati/qalbu yang bening banyak tertempeli jelaga dosa,  bagaimana menghilangkannya kalau bukan dengan purifikasi/pemurnian.  Saat manusia "kesasar" di jalan2 kegelapan dan mencari cahaya, bagaimana menemukannya?.

Mirip  ekosistem perairan dengan organik tinggi,  menurunkannya adalah dengan bakteri pengurai.  Bukan dihilangkan tapi dirubah menjadi bahan anorganik.  Jangan2 manusia juga memiliki siklus N nya sendiri.  Mungkin sekali lagi mungkin,  "bakteri pengurai" pada manusia adalah menahan diri,  toolsnya bisa saja lewat puasa. 

Jika hasil penguraian organik dalam ekosistem perairan adalah TAN-Nitrit-Nitrat( TNN),  mungkin sekali lagi ini mungkin, hasil menahan diri (probiotik) pada manusia adalah Sabar - Ikhlas - Tawakal (SIT). Jika dalam ekosistem perairan  ujung semuanya adalah nitrat yang dimanfaatkan plankton,  ekosistem qalbu manusia adalah kemanfaatan sesama. 

Yang menarik jika pada ekosistem perairan dikenal dengan NP rasio alias N/P  yang menurut pengertian saya N adalah nitrat(ujung proses siklus N), P adalah posphat (parameter kesuburan,salah satu sumber organik), nilai tertentu N/P rasio akan menentukan dimana maqom plankton chlorella, diatom bahkan bakteri berada. Bagaimana dengan ekosistem qalbu manusia? Mungkin sekali lagi mungkin, orang yang bersih semisal guru,kyai,ulama kita adalah orang2 dengan nilai NP rasionya tinggi. 

Menariknya,puncak tertinggi dari NP rasio di alam adalah keseimbangan alias balancing. Kondisi dimana antara plankton dan bakteri dalam suatu kesetimbangan.

Nilai NP rasio dalam ekosistem qalbu manusia adalah keseimbangan antara sifat keduniawian dan ruhani.  Keseimbangan antara kemanfaatan sesama manusia dan habluminallah.
Wallahua'lam,,,,,,,,




Senin, 19 Juli 2021

Selamat idul adha 1442H

Setiap kita adalah Ibrahim
Dulu aku belum paham makna Idul Adha. Lalu aku bertemu tulisan ini, entah siapa yang menulis: "Setiap kita adalah Ibrahim. Ibrahim punya 'Ismail.'
Ismailmu mungkin hartamu. Ismailmu mungkin jabatanmu. Ismailmu mungkin gelarmu.
Ismailmu mungkin egomu.
Ismailmu adalah sesuatu yang kau sayangi dan kau pertahankan di dunia ini.

Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail. Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa 'kepemilikan' terhadap Ismail karena hakikatnya semua adalah milik Allah."

Idul Adha adalah tentang percaya dan ikhlas, dua hal yang sungguh berat di tengah-tengah pandemi ini. Banyak hal hal yang dulu biasa sekarang terasa 'mewah. Banyak yang kita rasa sudah jadi bagian hidup kita namun ternyata harus kita lepas.

Selamat Idul Adha, teman-teman tersayang. Sehat selalu, bahagia selalu.
#copas


Senin, 21 Juni 2021

Ini perkara trust(kopyah broedin)

Saya pernah malam2 dulu pulang kerja nemuin tukang sate di Blitar Selatan, ngomongnya alus, sampe sungkan sebagai orang Jawa bahasa kromo nya kalah. Lebih kaget lagi ternyata ia orang blega Bangkalan. Dia kaget juga begitu saya bilang Belgia (plesetan blega, salah satu kecamatan di kab Bangkalan) hingga akhirnya dapat diskon lumayan. Begitulah jika orang madura merantau, siapapun dianggap tretan walau hanya sekedar bisa ngomong madura nik- sakonik(dikit2).

Di Malang juga begitu, nawar apapun pake bahasa madura, pasti di diskon. Jadi bargaining anda naik saat bisa memenuhi unsur trust mereka, pakai bahasa madura meskipun logat jawa. Gak percaya? Saya kalau cukur pasti cari tukang cukur madura, selain murah meriah, ajak ngobrol dengan bahasa madura, habis cukur pasti dipijat lama. Jadi ini masalah trust menurut saya.

Makanya kalau kemarin ada demo perkara penyekatan jembatan suramadu jangan2 hanya perkara yang satu ini, trust, terlepas konsekwensi prokes.
Mereka tidak anti malah pro, mereka tidak takut sama orang yang namanya Sueb, demikian sohib saya broedin nerangkan.
Awalnya bingung juga apa maksudnya,,, ternyata mereka pro thd prokes bukan anti(gen). Apalagi Sueb (maksudnya swab).

Jadi ini sebenarnya masalah dialektika, yang perlu sering dikomunikasikan. Saat masih "bekerja", daerah Surabaya Utara mulai perak, kembang jepun, kapasan dan sekitarnya kebanyakan pekerja lepas yang memang tinggal di madura tiap hari pulang pergi lewat suramadu. Dikatakan dialektika karena permasalahannya tidak cukup dimengerti dengan pemahaman resiko sebaran penyakit, tapi lebih dari itu, ratusan, atau bahkan ribuan tiap hari mereka lalu lalang lewati jembatan sebagai saksi bisu upaya memeras keringat mereka.

Ini mirip cerita broedin saat ditilang pak pol gegara gak pakai helm hanya pakai kopyah. Pak pol nerangkan kalau pakai helm kepala bisa terlindungi.  Tentu saja broedin membantah : coba helm nya dibanting pak pasti pecah,  coba kopyah saya sampean banting,  pecah ga. 
Kalau dipahami secara apa adanya tentu ga nyambung,  tapi kalau dipahami secara dialektika tentu kita ngakak. Dan pak Pol punya solusi cerdas,  kopyah tetep suruh pakai, tapi tilang tetep jalan,,,,,


Rabu, 02 Juni 2021

Lebaran

Selamat lebaran
Selamat lebaran kawan,  kita sudah lebaran lagi
Akan sibuk waktu kita beberapa hari lagi menyiapkan pernak pernik lebaran sehingga tak terasa puasa  hanya sekedar menahan lapar dahaga,  amalannya sirna tak berbekas menyublim entah kemana

Selamat lebaran kawan
waktu2 bermunajat pada Nya di malam2 sunyi tinggal menghitung hari, kalah dengan riuh rendah menghadapi lebaran,  seolah tanpanya terlewati kemenangan
Kemenangan? Kemenangan terhadap apa bila sisa hari terakhir puasa tak sanggup menahan godaan terhadap hasrat yg begitu banyaknya. 

Selamat lebaran kawan
sudah beli baju baru? apakah kue2 telah tertata rapi dimeja,  senyum semu bahagia,  namun sejatinya hati kosong belaka.  Di hari terakhir puasa kita begitu rakus memborong semuanya seolah esok tiada,  te ha er habis  untuk membeli ini itu seolah tanpanya lebaran hanya seremonial belaka,  prasyarat ampunan hanya dengan berkata : mohon maaf lahir batin,  hilanglah dosa2 kita 

Selamat lebaran kawan
Sebulan puasa, siang menahan dahaga,  malam syahwat berjalan tanpa jeda, lantas kita menyambut bulan kemenangan untuk setahun ke depan,  tak malu kah harus berpura2 pada Nya? 

Selamat lebaran kawan
Usia hanya isyarat waktu sebelum diambil oleh Nya,  lebaran mestinya menjadi titik kulminasi puncak pertaubatan bahwa ada yang lebih sejati,  lebaran hanya penanda bahwa kelak kita akan kembali dalam keadaan Fitri,  lebaran hanya terminal untuk meniada, selebihnya berharap Allah ridha dengan kita.

Sabtu, 29 Mei 2021

Lebaran

Lebaran
Lebaran itu dua bentuknya, 
Lebaran fisik dan lebaran ruhani
Lebaran fisik, wajah berseri karena atribut diri serba baru dan wangi
Lebaran ruhani,  hanya wajah spiritual yang berseri

Lebaran fisik bergembira karena bertemu keluarga, saling bermaaf2an seolah semua dosa hilang hari itu juga,  bahkan hutang minta dimaafkan dan dimaklumi

Lebaran ruhani,  menangis sedih tak terperi, perpisahan begitu terasa setelah mendekap sebulan penuh mesra dengan sang Khaliq.  Lebaran ruhani hanya meminta ampunan Nya,  menapak jalan akhirat penuh sahaja

Lebaran fisik,  begitu ramai dan berlimpah makanan dan kue,  berkunjung pada sanak saudara meminta maaf untuk menjadi fitri

Lebaran ruhani,  berlimpah cahaya ampunan dari Nya,  sepi di jalan sunyi menguak rahasia ilahi,  wajah2 spiritual bercahaya berseri meminta maghfirah Nya. 

Lebaran fisik begitu sibuk,  mudik menjadi wajib,  kembali ke kampung halaman,  membawa sedikit pamer kesuksesan di kota,  dan saat kembali,  berjuang untuk hidup demi setahun lagi

Lebaran ruhani hanya perlu kerendahan hati,  kembali pada diri sejati,  mudik ke kampung akhirat dengan berjanji,  taubatan nasuha membawa catatan amal dan dosa


Jumat, 09 April 2021

Meneteslah air mata gurpan

"gurpan selalu bilang makan kalau lapar,  minum kalau haus,  tidur kalau ngantuk,  pertanyaannya begini : kalau yang dimakan dan diminum tidak ada,  harus bagaimana gur?"tanya saya

Gurpan tampak kaget sampai tak sadar tubuhnya terdorong ke depan dan menatap wajah saya dalam2 seolah tak percaya pertanyaan itu di lontarkan. 
"Maaf2 gur mungkin pertanyaan saya salah"saya menunduk nyesel telah membuat pertanyaan yang membuat kaget,  biasanya saya hanya bisa "di goblok2an".

Kamu,,,, kamu,,, serius dengan pertanyaan itu broken wing? Katanya menatap saya seperti tak percaya. 
"Yaaa gur,,, ini pertanyaan setelah alami pergolakan batin sekian lama".
Sekali lagi gurpan menatap wajah saya dan dari kelopak matanya air menggenang mylai terisak menangis sembari tersenyum.
Tentu saya kaget tak pernah gurpan seperti itu. 

Pertanyaan pasti mewakili suara batinmu,  dan itu bukan dibuat2, apa yang kamu ali sampai pada kesimpulan : pertanyaan yang kamu ajukan tadi. 
"Maksudnya gimana gur?"
Jujur aku kaget brokenwing,  tidak mengira bisa secepat itu kamu sampai pada pertanyaan ini,  tapi aku gembira .
Makin pusing saya,,,, 

Brokenwing, jawaban dari pertanyaanmu,  kalau yang dimakan saja sudah tidak ada terus harus ngapain? Kamu sampai pada kondisi tak memiki apapun kecuali Dia yang maha kaya.  Dan itu terjadi sampai pada situasi untuk hal yang paling dasar kebutuhan hidup manusia kamu tak sanggup.  Saat itu kamu merasa bener2 Allah yang kamu miliki. 
"yaaa,,, benar gur, situasi itu yang saya alami"

Ketidak sangupanmu sampai pada batasnya dan kamu hanya bisa merintih,  batinmu terluka,  bukankah itu yang kamu rasakan betapa kamu memiliki Nya seutuhnya. Dan keajaiban datang seolah ada invisible hand yang bekerja. 
"Benar gur"saya hanya bisa menunduk.  Kami terdiam lama, saya melirik gurpan wajahnya sudah basah dengan air mata. 

Broken wing,  katanya,  teruskan lakumu ini, kamu telah sampai pada gerbang jalan sunyi berikutnya, disana ketakutan2mu,  semua keinginan2mu akhirnya tak berarti buatmu,  yang ada  kamu menjadi abdulah seutuhnya.  Laku apapun yang kau kerjakan,  selama itu hanya bentuk cintamu pada Nya,  mudah2an ini jadi pengantar ridha dan ampunan Nya.  Kelak saat kau disana kamu hanya bisa menangis,  betapa gusti sang maha Cinta menyayangimu. Dan kau tak memerlukan apapun lagi, cukup semua sudah cukup. 

Menetes air mata saya dan kami pun menangis sesenggukan. 


Ketika kesepianmu

Ketika kesepianmu mencapai puncaknya,  ketika kegelisahanmu menggedor batinmu, ketika keterasinganmu dengan diri sendiri sampai titik nadir,,, 

Kamu hanya merasakan pertanda untuk segera membasuh wajahmu dengan wudhu dan menemui Nya dalam dzikir dan tahajud. 
Ia rindu padamu,  rindu keluh kesahmu,  kangen dengan rintihanmu.  Kangen mendengar ocehanmu, pintamu yang mengada2, sebab bagi Nya itu tanda cintamu yang tulus,  tak mengada2. 

Saat air matamu menetes karena kegerahan batinmu membuatmu limbung,  dia "tersenyum" lantas dintentramkan hatimu dengan cara yang tak kau mengerti. Sampai kau tertidur kelelahan dan terbangun tanpa sadar semalaman IA menjagamu dalam rahman rahim Nya. 




Rabu, 07 April 2021

Doa kita (pengamen ala broedin)

Broedin van Klompen sohib saya bilang, tidak mungkin Tuhan tidak menjawab pinta dalam doa2 kita. Hanya jawabannya adalah "Ya" dan "Tidak ".
Jangan ngresulo kalau dijawab tidak, katanya. Tuhan sedang ngajari kita untuk belajar rasa cukup dan syukur.

Kadang,,, lanjutnya, kalau dirasakan bener2 kita ini sebenarnya sedang di ujo, sekaligus di uji.
"Maksudnya gimana dien?"
Katanya : kalau mau dilacak atas semua pinta dalam doa kita, mulai kecil sampai gerang begini, coba mas bro prosentase berapa yang dijawab ya, pasti secara statistik lebih besar.

"Loh bener itu dien"
Kalau kemungkinan jawaban 'Ya' lebih besar, kenapa harus mengeluh saat sekali2 Tuhan menjawab tidak, katanya. Mosok Tuhan kita manfaatkan seolah2 seperti mesin ATM mas bro, katanya ngakak . Mesin ATM aja nolak kalo saldonya kurang. Kita sering kurang ajar, gak pernah nambah saldo, mintanya di iyakan terus.

Padahal dengan diajari rasa "cukup" dan "syukur" aslinya loh saya malu minta2 sesuatu, makanya kadang habis shalat saya tipe orang lamcing mas bro.
"Opo lamcing dien? "
Bubar salam langsung plencing, katanya tergelak.
"Pantes nek mari sembahyang awakmu langsung bubar jalan, tak kiro opo mikiri parkiranmu? " saya ketawa denger istilah lamcing.

"Jaann,,,,uisin ane mas bro arep jaluk2,meskipun disuruh minta, tapi ane tahu diri, wong saldo kebaikan sebagai tabungan masa depan saya masih sedikit, mosok mintanya buaaanyak"

Saya terdiam (sembari misuh) sambil mbatin, kadang sohib saya ini pikirannya clear, jujur ngerasa tertohok, entah nyindir atau apa.

"Ojo misuh mas bro,,,, ane dulu kalau doa gak terkabul pasti misuh". Sialan konangan,,,
Hah,,,, ente mungkin satu2 nya manusia berani misuhi tuhan dien, kuwalat.  
"Misuh dalam hati mas bro,  tapi yo ngono setelah misuh tuhan ngasih saya banyak dan berlebih"

Mestinya ente seneng to dien
"Malah sebaliknya mas bro,  hati malah ga tentrem,  nek tak pikir2 kalau ada orang ngamen, kita cepet2 ngasih uang supaya pengamen itu segera pergi,  jangan2 tuhan ngelihat saya seperti itu,  akhirnya saya malu buat minta2"
Saya manggut2 bener juga logika pengamen ala broedin.  Sering doa kita lebih serius dari shalat kita.  Pinta dalam doa kita panjaaaang,  sedang bacan shalat hanya surah pendek. 

Rasa cukup memang subyektif tapi sebanyak apapun permintaan,  akan minta lebih banyak dan banyak lagi sampai pada titik tertentu  kehilangan jati diri.  Kita hanya menjadi pengemis doa,  tak lebih dari itu. 



Rabu, 17 Maret 2021

Lokkah tak adere* - latepost

Semalem, dalam kesempatan "nongkrong" di tempat minum kopi di Situbondo, ada sepasang muda mudi kalau dilihat dari gesturnya lagi pdkt.  Dari logatnya yang kental aksen madura, saya yakin mereka lokalan orang sana,  namun yang bikin senyum2 sendiri,  pdkt ala Jakarta,  bahasanya lo gue,,,,, nyakartai (bukan nyakar-tai) 😁. Seolah dengan bahasa gaul rasa cinta akan lebih diterima

Persoalan bahasa agar bisa kelihatan keren dengan memakai aksen tertentu terutama nyakartai sudah lama saya amati.  Di Malang,  mahasiswanya setiap ketemu entah di mall, warung jarang pake bahasa ngalam sekarang, lebih merasa cool kalau bisa ber-elu gue, padahal ketika ketemu temen sekampungnya tanpa tersadar bilang : ehhh nda,,,,piye kabarmu, suweloh ra ketemu nda,,,,; nda bahasa slank brarti bro untuk orang jawa mulai dari kediri sampai pacitan. Persoalan ini juga karena rata2 pendatang dari jakarta banyak kuliah disana bahkan penyiar radio di  malang banyak pakai ucapan lo-gue.

Gejala apakah ini? Saya sih menyebutnya imferior culture, persoalan gegar budaya bagi pendatang yang berlatar belakang agropolis menuju metropolis. Lain halnya surabaya, mereka lebih suka dengan ucapan slank setempat, bahkan penyiar radio anak muda disana selalu memakai ucapan suroboyoan, sampai dalam interaksi dengan pendengar yang namanya umpatan "raimu" umum diucapkan. Jancuuk,,,,,sudah menjadi hiasan sehari2 sebagai tanda keakraban. Surabaya terasa lebih egaliter, mereka tak merasa minder kalau tak nyakartai. Bahkan anak2 muda  pendatang dari ibukota pernah saya dengar enteng aja bilang janncuuk, mereka merasa ada penerimaan dengan bilang kata2 tersebut. 

Repotnya anak2 muda di jakarta mulai jarang memakainya, mereka selalu selipkan bahasa english,sehingga ada bahasa jaksel, jakbar, jaktim, untuk menunjukkan perbedaan komunikasi di daerah tsb.
"iam find2 aja tuh jalan sm dia yg penting ngerasa comfort aja, after all, time yang akan kasih descision,  mo lanjut apa kagak", piye jal nek ngono ngomonge,,, 😁😁😁. Saya hanya bilang,  anak muda ibukota  merasa imferior, kalau ga sisipkan kata inernasyeonal. Sama dengan yang di Situbondo semalam,  gak marem kalau ga pakai bahasa nyakartai,  hanya saya jadi kuatir,  jika yang perempuan menolak terus pakai bahasa sono,  pasti bilangnya. : lo-gue,,,,,, end,,,,, 
Pastinya si cowok langsung ambruk sambil bilang : lokkah tak addere
😁😁😁😁😁
(*) luka tak berdarah



Time doesn't make difference

Paling seneng kalau lagi hangout (cangkruk) ngamati anak2 milenial, sambil kepo apa yang dikerjakan mereka.  Harus diakui,  ada gap memang anak daerah dengan kota macam Jember, Surabaya, Malang.  Suka gak suka ini penting sebab,  10 tahun lagi mereka yang akan berdaulat menggantikan generasi berikutnya. Bisa dibayangkan jika sekarang starter point nya malah biasa2 saja, kelak  hanya menghasilkan generasi biasa2 pula. Tanpa bermaksud sinis,  ini adalah ironi problem daerah versus kota. 

Tanpa juga bermaksud komparasi,  dalam beberapa hal kompetisi itu penting,  kesadaran akan ilmu, literasi dsb harus mulai disematkan pada anak2 muda usia 15-20 tahunan.  Teknologi informasi sudah menjalar kemana mana baik kota maupun daerah,  mestinya ini menjadi trigger buat ortunya atau bahkan sekolah? agar lebih nge- push dan nge- boost  anak2 nya.

Jadi ini perkara apa? Wes ngene wae,  saya pernah melihat,  anak2 smu di starbak mulai sore sampai malam bergerombol di depan laptop asik mengerjakan tugas kelompok(jajane arek2 smu di setarbak,  sangune piro,,,,, 😁). Tapi buat saya itu positif karena mungkin wifi disana lebih kenceng daripada di rumah. Atau lain kali mereka begitu serius diskusi di Jeko sambil nyeruput mbuh minuman opo plus makan donat yang empuk (pasti gulanya tinggi, sehingga saya gak doyan). Sekarang menukik ke daerah,  disana tidak ada setarbak atau jeko,  adanya indo*****, kebetulan  kopinya enak,  ada beberapa anak paling tidak 17 tahunan lagi rame, bukan diskusi kelompok, tapi barengan main game online. 

Apa saya harus misuh2 bilang pakyu,,,, ini realita,  meskipun gak bisa di gebyah uyah sampe uaasin,  disparitas literasi bahkan mungkin mental terjadi,  padahal memiliki akses yang sama dalam teknologi informasi,  di kota maupun daerah sudah foji alias 4G. Kesimpulannya memang jelas : waktu.  Dikota waktu berjalan seperti adukan semen molen,muter begitu cepat sehingga yang kuat di tengah yang gak kuat minggir. Di daerah waktu begitu panjang mirip pisang molen,  Selow dan renyah. Sama2 molen tapi beda cara,  akhirnya,,,,, begitulah adanya 😀😀😀, dalam bahasa internasyonal istilahnya adalah : "time doesn't make a difference, but mind".




Time doesn't make difference

Paling seneng kalau lagi hangout (cangkruk) ngamati anak2 milenial, sambil kepo apa yang dikerjakan mereka.  Harus diakui,  ada gap memang anak daerah dengan kota macam Jember, Surabaya, Malang.  Suka gak suka ini penting sebab,  10 tahun lagi mereka yang akan berdaulat menggantikan generasi berikutnya. Bisa dibayangkan jika sekarang starter point nya malah biasa2 saja, kelak  hanya menghasilkan generasi biasa2 pula. Tanpa bermaksud sinis,  ini adalah ironi problem daerah versus kota. 

Tanpa juga bermaksud komparasi,  dalam beberapa hal kompetisi itu penting,  kesadaran akan ilmu, literasi dsb harus mulai disematkan pada anak2 muda usia 15-20 tahunan.  Teknologi informasi sudah menjalar kemana mana baik kota maupun daerah,  mestinya ini menjadi trigger buat ortunya atau bahkan sekolah? agar lebih nge- push dan nge- boost  anak2 nya.

Jadi ini perkara apa? Wes ngene wae,  saya pernah melihat,  anak2 smu di starbak mulai sore sampai malam bergerombol di depan laptop asik mengerjakan tugas kelompok(jajane arek2 smu di setarbak,  sangune piro,,,,, 😁). Tapi buat saya itu positif karena mungkin wifi disana lebih kenceng daripada di rumah. Atau lain kali mereka begitu serius diskusi di Jeko sambil nyeruput mbuh minuman opo plus makan donat yang empuk (pasti gulanya tinggi, sehingga saya gak doyan). Sekarang menukik ke daerah,  disana tidak ada setarbak atau jeko,  adanya indo*****, kebetulan  kopinya enak,  ada beberapa anak paling tidak 17 tahunan lagi rame, bukan diskusi kelompok, tapi barengan main game online. 

Apa saya harus misuh2 bilang pakyu,,,, ini realita,  meskipun gak bisa di gebyah uyah sampe uaasin,  disparitas literasi bahkan mungkin mental terjadi,  padahal memiliki akses yang sama dalam teknologi informasi,  di kota maupun daerah sudah foji alias 4G. Kesimpulannya memang jelas : waktu.  Dikota waktu berjalan seperti adukan semen molen,muter begitu cepat sehingga yang kuat di tengah yang gak kuat minggir. Di daerah waktu begitu panjang mirip pisang molen,  Selow dan renyah. Sama2 molen tapi beda cara,  akhirnya,,,,, begitulah adanya 😀😀😀, dalam bahasa internasyonal istilahnya adalah : "time doesn't make a difference, but mind".


Minggu, 07 Maret 2021

Cinta, kasih sayang

Ketika matahari setiap saat menemuimu hingga kamu merindukannya dalam bentuk sunrise,  dan sunset,,, 

Ketika hujan menemuimu saat terpaan panas datang mendinginkan tubuhmu,,, 

Ketika embun pagi begitu menyejukkan daun, pohon dan dirimu terpesona dengan kelembutan nya

Ketika gelap mendatangimu dan dirimu mendapati begitu terpesonanya dengan kerlip bintang,  dilain waktu cahaya bulan lembut menerpa wajahmu

Ketika dirimu tersentuh saat musim gugur angin menjatuhkan ribuan daun kuning perlahan dan menyentuh tanah seolah akhir kehidupan 

Apa makna semua itu? Cinta? 
Setiap hari mereka menghadirkan keteduhan tanpa peduli dirimu mensyukurinya, tak merasa tersanjung kala kau memujinya
 
Ia hadir hanya dengan satu tugas, memberi,,,, memberi,,,, memberi,,,,.  

Mahluk siapa yang begitu konsisten melakukannya sepanjang hari,  bulan hingga ribuan tahun dengan konsistensi yang sama. 

Siapakah yang mengaturnya kalau bukan sang Rahman dan Rahim,  memeluk mahluk kesayangannya dengan Cinta tak terkira,,,,, 

Dan,,,,, kau masih abai meminta ini itu dengan takaran tak terkira.  Serius dalam doa namun bermain2 dengan kehidupan fana. 



Kamis, 04 Maret 2021

Secangkir kopi panas

Secangkir kopi panas

Mari,,,, mari singgah dulu kesini,  hujan yang mendera tak jua kunjung berhenti. 

Secangkir kopi panas mungkin bisa menghangatkan diri,  biarlah disana tetes hujan bercerita tentang episodenya.  Kita disini punya cerita sendiri,  semisal tentang kota yang muram karena mendung silih berganti sementara matahari yang di harap tak jua menampakan diri. 

Mari,,,, mari singgah sebentar kesini,  secangkir kopi hitam pekat layak dinanti,  biar waktu meleleh sebentar,  kita bisa berbagi kisah,  apapun tentang kehidupan , semua punya fragment nya tanpa harus menyalahkan dan menghakimi
#latepost_malang_akhirfebruari


Senin, 01 Maret 2021

Siapa kita sebenarnya?

Siapakah dirimu? Identitas dan personalitas mu yang bagaimanakah?
Siapapun kita, di level apapun berada, kita hanyalah sekumpulan "Angka"

Dimata negara, kita hanyalah kumpulan angka bernama NIK

Dimata para banker kita hanyalah sekumpulan angka bernama rekening koran

Dimata boss kantor ditempat kita bekerja kita hanyalah kumpulan angka berupa NRP,  NIP,  NIM

Prestasi kita selalu dihargai dengan angka berupa gaji,  bonus,  hingga gratifikasi,  bahkan,,,,, standar keberhasilan kita diukur dengan angka berupa IP, ADG, FCR, Tonase

Jadi siapakah kita yang mengklaim mahluk sosial,  homosapiens,  pithecanthropus erectus, jika ujungnya hanyalah sekumpulan angka belaka

Jadi apa makna kesombongan, keserakahan, segala pat gulipat di ruang remang2, meja2 kantor,  jika ujungnya hanya berupa angka. 

catatan : meskipun angka, ojo diramesi loh ya,, gak kiro metu😁
#ngopi_rumiyin


Selasa, 16 Februari 2021

Berada

Bukankah kita di dunia ini semua orang berada? 

Ada yg pengen beli ini itu, ada yang sudah bosan punya ini itu

Ada yang pengen punya mobil dan rumah mewah bahkan pesawat pribadi,  ada yang sudah bosan dengan semua itu

Ada yang pengen punya rumah sendiri meski kecil dan nyicil, karena ada yang bosan numpang di rumah papi-mami mertua

Ada yang pengen kredit motor karena bosan kesana kemari naik sepeda (brompton,,,, 😄)

Ada yang bosan dengan steak dan spaghetti,,, ada yang nikmat dengan nasi hangat lauk ikan asin

Kita berangkat dari " tiada", saat lahir  "meng-ada" lantas di ujung waktu "meniada"
Maka berendah hatilah dalam segala urusan,  menyombongkan keberadaan di dunia hanya akan berakhir sia sia belaka
#catatan_broedin


Kamis, 11 Februari 2021

Innermezzo

Jangan pernah mengajari sapi nelpon,,, 

Barusan seorang suami yg bernama Moel duduk sambil membaca koran, tiba2 istrinya datang memukul kepalanya degan panci. Prraaakkk .. !!
- Mengapa kamu memukul ku? tanya Moel
- Sang istri menjawab: Tadi ada kertas dgn nama Eni, aku menemukan di saku celanamu. 
- Si Moel kemudian berkata : Aku pergi ke tempat pacuan sapi minggu lalu, Eni adalah nama sapi yg aku jagokan.
- Si istri minta maaf dan kemudian melanjutkan pekerjaan rumahnya. 
- 3 hari kemudian si Moel sedang asyik nonton TV, tiba2 si istri memukulnya kembali dgn penggorengan yg lebih besar hingga pingsan.
- Setelah tersadar si Moel bertanya : kenapa kamu pukul aku lagi. 
- Istrinya menjawab : sapi mu tadi nelpon....😝😆😆

😄😄😄😄😄😄

Pesan Moralnya adalah :
Untuk  para suami,...... Jangan pernah sekali2 ngajarin sapi nelpon..... 😁😁😁

Rabu, 10 Februari 2021

Waktumu

Waktu mu
Waktumu hanya sekejap saja sayang,,,, 
Sebelum kelak berakhir di penantian,,,, 
Seperti melewati koridor memasuki stasiun bernama keabadian
Sejenak dirimu terbaring lelah di peron bernama nisan,,,

Waktu mu teramat singkat sayang,,,, 
Bila  digunakan buat hal sia sia
Mengejar, mencari dan menumpuk yang kelak akan menjadi sampah tak menemuimu lagi
Andai tak pandai menggunakannya,  untuk menanam pohon pohon rindang,  hartamu hanya akan menjadi pertikaian setelah dirimu meninggalkannya

Waktu mu terlalu singkat sayang,,,, 
Pemberian Tuhan yang sering mengelabuhimu
Pakai,,,, pakai,,,, untuk menjadi sahaya Nya,  gunakan semata untuk kebaikan sesama
Jangan bicara Rahmat al amin,  jika dirimu saja tak menjadi bagiannya

Waktu mu,,, begitu cepat sayang,,,,, 
Jika kamu pedagang, berniagalah dengan Nya
Jika kamu petani,  tanamlah kebaikan demi untukNya
Jika kamu pekerja2 kantoran,  jadikan mejamu menjadi sajadah berkhidmat padaNya
Andai kamu bukan siapa2 di mata dunia,  berkawanlah dengan Nya

Sebab,,,,, 
Kehidupan bukanlah apa yang kau dapat
Kehidupan adalah apa yang kau perbuat
Kelak kau hanya menemui Nya tanpa membawa apa2 seperti saat kau lahir tak membawa apa2
 
Segeralah untuk "bangun" sayang,,,,, 
Sebelum peluit pertanda kereta berangkat dan tiba di "stasiun" berikutnya, jangan ada kata terlambat, segeralah berbuat, jangan ada kata sesal,  segeralah berjalan penuhi bekal,,,,,, 
Kita hanya berupaya, semoga ridha Nya, menjadi penuntun jalan kita
#jalan_sunyi


Jumat, 05 Februari 2021

Perjalanan

Di titik diam, hamba melihat sunyi
Di titik sunyi,  hamba melihat cakrawala
Tatkala perjalanan hidup kelak sampai rumah Mu,  hamba hanya membawa diri yang tak pantas untuk mendapatkan surga Mu

Hamba hanya orang  yang hina dengan lumuran dosa,  tak pantas dengan semua keistimewaan Mu. 
Tatkala hamba menghadap Mu dalam dzikir dan doa,  dalam shalat2 malam,  hanya sekedar nyadong ampunan dan ridha Mu,  tak lebih dari itu

Bila kehidupan dunia menyilaukan dengan segala cahaya,  hamba kira nur sejati Muhammad. Setiap shalawat yang hamba lantunkan hanya sebentuk kerinduan dari anak pada bapaknya,  dari bayi merindukan ibunya. Kerinduan pada rasul hamba

Ampuni segala khilaf yaaa,,, rabb,  setiap laku di dunia ini,  setiap kecenderungan keserakahan, setiap hegonomi yang hamba ciptakan,  setiap tangisan yatim piatu yang hamba nafikan, setiap langkah yang melampaui batas,  sungguh tak pantas  kecuali  aniaya yang harus hamba terima. 

Hidup bukan sekedar hidup,  ia harus merindang,  ia harus memberi buah, oase bagi para kafilah. 
Ampuni hamba yaa rabb,,,, ampuni atas setiap niat yang melukai rasa kemanusiaan,  seluruh kekayaan,  kekuasaan,  kemegahan yang kami kira adalah tahta tertinggi pencapaian,  ternyata hanya sebuah bayangan yang selalu merujuk pada Mu, sia-sia rasanya saat ajal sampai tenggorokan, ternyata semua ini hanya fatamorgana. 
#perjalanan


Rabu, 03 Februari 2021

Doa

Saat doamu terasa hampa

Ketika doamu lebih serius dari perangaimu terhadap sesama,
ketika kamu marah dan terluka saat semua pinta tak terkabulkan oleh Nya,  apakah kamu tengah membentak Tuhan dan berusaha memojok kan Nya. 

Bagaimana mungkin Dia yang menyayangimu dan begitu santun terhadapmu kamu lukai hanya karena setitik asa yang sirna.

Selasa, 02 Februari 2021

Puncak2 kesunyian

Dalam jeda waktu dan bunyi itulah sunyi,  mirip titik panjang dan menghampar,  seperti kosong belaka,  setelah dilihat dan di dengar ada dengung,  ada desis,,,, ternyata ada suara begitu halus shalawat dan  takbir,,,,, coba tanyakan pada batu,  pohon,  daun, ombak,  angin,,,, 
(Kudapati dirimu menangis, entah kenapa) 

Jumat, 29 Januari 2021

Tingkat kependekaran

Tujuh tingkat ke pendekaran Teknisi
(Versi budidaya vaname)

> Pendekar Tingkat 1
Kalian harus mempelajari semua jurus2 Budi daya udang, seperti kualitas air, daya dukung lahan, kualitas benur, penyakit, plankton, air, bakteri dsb

> Pendekar Tingkat 2
Dari semua jurus yang kamu pelajari, kamu harus fokus pada satu jurus andalan, misal menguasai ilmu plankton

> Pendekar Tingkat 3
Jurus memang diperlukan, tapi kamu juga harus menguasai senjata, golok, pisau, pedang,tongkat dsb. Demikian juga dalam budidaya, teknisi harus tahu bagaimana sistem plankton berjalan, sistem bakteri, sistem floc, semi floc, atau gabungan dari semuanya

> Pendekar Tingkat 4
Dari berbagai jenis senjata, teknisi pasti punya senjata andalan, paham bagaimana menggunakannya, yang suka sistem plankton pasti tahu, kapan ini digunakan, yg mendalami sistem floc juga tahu bagaimana sistem ini berjalan beserta kondisi2nya

> Pendekar Tingkat 5
Pada tingkatan kependekaran ini sampai pada tataran, apapun bisa digunakan sebagai senjata, batu daun, kerikil dsb,  teknisi bisa menganalisa daya dukung lahan beserta kelebihan dan kekurangannya dan merancang sistem agar budidaya bisa sukses dengan keterbatasan yang ada

> pendekar Tingkat 6
Pada tingkatan ini, untuk memenangkan pertempuran cukup menganalisa apa kelemahan lawan bukan dengan jurus dan senjata,  sehingga dengan sekali gebuk,  lawan bisa jatuh.

Teknisi yang sudah berpengalaman akan melakukan hal sama,  penyakit bukan hal yang ditakutkan,  malah dijadikan sahabat,  bakteri vibrio bukan dibasmi,  tapi dipertahankan agar tetap ada untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Plankton BGA, redtide, nitzchia harus tetep ada, dalam kapasitas tertentu malah efektif untuk kelancaran budidaya dan pertumbuhan udang.
Demikan juga dalam kadar tertentu wfd,  ws, penyakit yang berasal dari virus,  adalah komponen ekosistem yang bisa di kendalikan

> Pendekar Tingkat 7
Tingkatan kependekaran paling tinggi,  ditataran ini,  pertarungan, kalah menang adalah hal paling kecil dari bagian bernama keindahan Cinta. Menang tidak arogan, kalah tidak sengsara,  semua dilakukan semata2 demi pengabdian pada Nya. 

Semua pasti paham jika mahluk hidup apapun juga memiliki maqomnya masing2 dalam istilah food chain.  Dasarnya adalah siklus nitrogen,  dimana kehidupan mulai dari limbah  organik yang diurai oleh bakteri menjadi bahan sederhana yang akan dipakai lagi oleh mahluk hidup.

Semua telah ada di tempatnya masing2 dengan perannya juga. Teknisi yang mendalami siklus nitrogen akan tahu bagaimana penyakit muncul,  bagaimana keseimbangan berjalan sehingga bakteri jadi patogen,  plankton jadi pemicu kematian udang.
Bagaimana penyakit virus selalu di dahului oleh ekosistem yang berusaha menyeimbangkan diri. 

Bukankah jika diamati benar2 itu adalah wujud rahman dan rahim Nya.  Di tingkatan teknisi seperti ini, ia akan melihat : mau patogen atau bukan, penyakit atau bukan,  semua adalah titik2 cahaya pendaran dari Nya. Semuanya menyatu dalam kemesraan yang sama. 

Teknisi pada tataran ini akan melihat semua telah sempurna,  biasanya banyak diam tidak banyak statement, andap asor, tidak akan melakukan banya perlakuan/treatment,  kadang suka bilang : tidak melakukan treatment juga sebuah treatmen. 
So,,,,,, di tingkat kependekaran/teknisi manakah anda sekarang? 

#pengamat budidaya palsu

Jumat, 08 Januari 2021

Broedin dan TLDM

Broedin series
Waktu broedin jadi nelayan di madura,  ternyata dia pernah ditangkap karena memasuki perairan malaysia dengan tuduhan mencuri ikan di perairan malaysia,  tentu saja bukan broedin kalau tak bisa ngeles.  Saat di introgasi tentara laut diraja malaysia TLDM dengan tuduhan mencuri ikan di laut natuna,,,, ehhh laut malaysia,,, broedin bilang dengan logat khas madura nya : sayya,, tidak mencuri pak,,, ikan itu saya kejar sudah 5 hari mulai dari madura sampai disini pak,  pasti ikannya sudah lelah pas saya  jaring,  salah ikannya kenapa lari sampe ke malaysia bikin urusannya panjang.  Sampeyan kalau gak percaya tannyak  sama ikannya,,,, 

Tentu saja komandan TLDM gak percaya,,,,sampai dia menerima telpon sambil manggut2 hormat. Kemudian dia panggil broedin van klompen : "kamu dilepas,  boleh pulang dengan catatan jangan diulangi lagi".  Kaget bercampur gembira broedin sampai memeluk sang komandan,  terimakasih pak peyan sangat baik sekali.  "Jangan berterimakasih sama saya,  kalau kamu bukan teman sahabat saya,  kamu sudah ditahan". Broedin kaget : siapa komendan sahabat sampeyan?. "Kamu kenal ini?" Kata komandan TLDM memperlihatkan foto.  Kaget broedin : mas broken wiing? 

(Nama dan tempat hanya kebetulan saja jangan dipercaya 😁😁😁)

Kamis, 07 Januari 2021

Belum sempat (Gus Mus)

Belum Sempat

belum sempat
aku menghormat Jumat
sabtuku sudah tiba lagi
kemarin rabuku belum lagi kulayani secara layak
kini kamisku sudah datang lagi seperti mendadak
kemarin masih tahun seribu empat ratus empat puluh satu
kini sudah tahun baru lagi

tahun-tahun berjalan
bagai bulan
bulan-bulan berlari
bagai matahari
detik-detik melesat
bagai kilat
dan kita masih saja
seperti semula
bergeming bagai berhala
kita masih di sini begini
merasa abadi.

#Gus Mus,Rembang 1.1.1442H.



 

Selasa, 05 Januari 2021

Tanpa judul

Ketika perjalananmu banyak menghabiskan waktu hanya berkutat pada pencarian pencarian yang memuaskan egomu. Patut dipertanyakan apa yang dicari tatkala semua pemenuhan ego hanya berhenti sebentar kemudian berlari lagi sampai tenggat waktu memberi ingatan : ini adalah pencarian semu.

Menangis dirimu betapa lemah tak berdaya saat nurani dikangkangi ego belaka