Sabtu, 26 Februari 2022

"Wajah" Tuhan

Suatu hari seorang anak kecil bernama Nanda mengambil permen mamanya tanpa permisi. Dg nada tinggi mama Nanda bertanya: "Nanda, kamu tidak lihat Tuhan saat mencuri permen Mama?". Dg tenang Nanda menjawab: "lihat Ma". Tentu saja mamanya tambah marah, serta bertanya balik: "Tuhan bilang apa sama kamu?". Lagi2 si Nanda menjawab polos: "Tuhan bilang, boleh ambil dua!".

Begitulah perjalanan manusia dalam menjumpai Tuhan. Bagi jiwa yg pemarah seperti Mamanya Nanda, Tuhan berwajah pemarah. Bagi jiwa yg pemurah seperti anak kecil bernama Nanda, Tuhan berwajah pemurah. Pesannya kemudian, tatkala seseorang berjumpa Tuhan sesungguhnya mereka sedang berjumpa keindahan hatinya..

bellofpeace.org 


Kamis, 24 Februari 2022

Sore menengok langit

kita pernah berjalan suatu ketika berdua menyusuri hujan dengan sebuah penggal lagu yang lupa dari ingatan, namun tetesnya begitu mengena dan tersirat untuk janji bersama membesarkan anak kita dengan kidung dan puisi. bahkan tergelak saat tahu "senyuman Tuhan" membuat kita ketagihan dengan kenaifan2 kecil membaca langit sore seperti melihat gumpalan eskrim dan saat malam tiba melihat bintang, kita menatapnya tanpa henti seolah bertanya kenapa kedipannya begitu mempesona. 

Dan kita tanpa sadar menangis saat daun luruh karena angin, begitu eksotikanya. Lantas tertawa kenapa begitu naifnya menangisinya toh kelak dia kembali menjadi tunas. Dan saking asiknya jadi tak perduli dengan apa yang kita peroleh, acuh dengan pencapaian yang terasa nisbi dibanding dengan sejuknya angin berbisik seolah bilang : " kalau dari awal sebenarnya kita tak punya apa-apa, kenapa harus menyesali kehilangan kecil di dunia yang memang kita tak pernah memilikinya "
#soremenengoklangit


Sabtu, 12 Februari 2022

Samakah surgamu

Samakah surgamu dengan surganya

Beribu gumam memenuhi langit,  untaian doa begitu banyaknya sehingga malaikat sibuk menangkap agar bisa di seleksi mana pinta sesungguhnya,  mana hanya sekedar mengobral keserakahan belaka. 

Beribu kunang melesat ke angkasa, kerlipnya melesakkan langit sebagai perwujudan doa dari manusia.  Betapa malaikat sibuk memilah,  mana yang meminta ampun,  mana yang meminta di hilangkan masalahnya,  mana yang meminta semakin ditambah hartanya. 

Semua doa akan dikabulkan oleh Nya, ada yang dimudahkan, dihilangkan bebannya,  ada yang diangkat derajatnya, dipenuhi hartanya,  ada yang di tangguhkan untuk diberikan saat nanti di surga. Semua doa tiap detik, jam,  hari dikabulkan tanpa jeda. 
Dimana terimakasihnya? 

Di dunia, pengen kaya, bila mati bisa masuk surga,  logika hidup yang sempurna.  Samakah surgamu dengan surganya? Sementara yang papa berharap kelak di surga bisa makan secukupnya,  sementara surgamu menggambarkan kemegahan tiada tara. 
Samakah surgamu dan surganya? 

Di dunia kau membuat hegemoni untukmu sendiri,  sementara akibat keinginanmu,  banyak orang termiskinkan meringkuk di sudut jaman, hanya bisa berdoa : cukupkan kenyang untuk anakku ya,,,, Tuhan,  biarkan rasa laparku menentramkan anakku. Bisakah surgamu sama dengan surganya? 

Kau memelihara kenaifan kenaifan sembari menafikan sesamamu,  kau menumpuk semua alasan mulai dari harta hingga kekuasaan, di tengah ladang2 penderitaan dan pengkhianatan atas nama kemanusiaan. Bisakah surgamu sama dengan surganya? 

Tuhan menyaksikan semuanya,  Tuhan juga mengabulkan semua pinta,  Tuhan hanya menangguhkan keadilan bukan di dunia,  tapi nanti di kehidupan abadi,  sebaik2 keadilan tempat semua yang tiada akan meniada bertemu dengan khaliqnya.


Selasa, 01 Februari 2022

Jalan pedang vs jalan sunyi

Ibarat pendekar kebanyakan orang dalam laku hidupnya menempuh jalan pedang (kepintaran,  kekayaan,  kekuasaan). Bagus selama bisa mengolah untuk kemaslahatan,  capek terutama akan selalu berhadapan dengan pertempuran/perkelahian(karir, persaingan yg sengit dsb) tanpa akhir,  tinggal menunggu dua hal,  kalah atau menang.

Saya termasuk orang yang kalah dalam pertempuran2 di masa lalu,  aslinya tidak tega jika untuk mencari sesuap nasi (dan segenggam berlian 😁) harus menafikan saudara2 sy sendiri. Rela dengan sendirinya memberi kepala untuk di pukul biar yg memukul merasakan aroma kemenangan.  Rela di fetakompli asal yg memfetakompli merasakan kebahagiaan. 

Saya memilih menepi menghindari (walau di goblok2 an) masuk ke pasar2 keramaian terutama karena ketidak tegaan dengan persaingan yang membuat pilu. Di satu waktu akhirnya bisa menemui Gurpan yang membimbing masuk di jalan sunyi,  ketemunya juga di mall... 😁 saat ngaji (ngamati jiwa) istilah saya buat  melepas lelah....  😁😁.

Hampir lebih satu dasawarsa ngaji jalan sunyi sama beliau dan dipastikan tidak lulus, sehingga harus selalu mengulang dan mengulang.  Pernah saya tanya : gur saya kok ga lulus apa saya yang goblok atau gurunya yang pekok. 
Gurpan hanya tertawa sambil kasih kode leher digorok artinya baru lulus kalau saya sudah death.... (asem... batin saya guru kok ndongakno murid e ketam). Begitulah sekian lama saya gak jumpai beliau semalam ketemu dalam mimpi,  anehnya ngajak bernyanyi : "disini senang disana senang dimana2 hatiku senang...."
Saya terbangun dan merenung :(opo menehhh,,,,,,acarane gurpan iki) 
Btw love you gurpan.... 😍😍




Jalan pedang vs jalan sunyi

Ibarat pendekar kebanyakan orang dalam laku hidupnya menempuh jalan pedang (kepintaran,  kekayaan,  kekuasaan). Bagus selama bisa mengolah untuk kemaslahatan,  capek terutama akan selalu berhadapan dengan pertempuran/perkelahian(karir, persaingan yg sengit dsb) tanpa akhir,  tinggal menunggu dua hal,  kalah atau menang.

Saya termasuk orang yang kalah dalam pertempuran2 di masa lalu,  aslinya tidak tega jika untuk mencari sesuap nasi (dan segenggam berlian 😁) harus menafikan saudara2 sy sendiri. Rela dengan sendirinya memberi kepala untuk di pukul biar yg memukul merasakan aroma kemenangan.  Rela di fetakompli asal yg memfetakompli merasakan kebahagiaan. 

Saya memilih menepi menghindari (walau di goblok2 an) masuk ke pasar2 keramaian terutama karena ketidak tegaan dengan persaingan yang membuat pilu. Di satu waktu akhirnya bisa menemui Gurpan yang membimbing masuk di jalan sunyi,  ketemunya juga di mall... 😁 saat ngaji (ngamati jiwa) istilah saya buat  melepas lelah....  😁😁.

Hampir lebih satu dasawarsa ngaji jalan sunyi sama beliau dan dipastikan tidak lulus, sehingga harus selalu mengulang dan mengulang.  Pernah saya tanya : gur saya kok ga lulus apa saya yang goblok atau gurunya yang pekok. 
Gurpan hanya tertawa sambil kasih kode leher digorok artinya baru lulus kalau saya sudah death.... (asem... batin saya guru kok ndongakno murid e ketam). Begitulah sekian lama saya gak jumpai beliau semalam ketemu dalam mimpi,  anehnya ngajak bernyanyi : "disini senang disana senang dimana2 hatiku senang...."
Saya terbangun dan merenung :(opo menehhh,,,,,,acarane gurpan iki) 
Btw love you gurpan.... 😍😍