Jumat, 09 April 2021

Meneteslah air mata gurpan

"gurpan selalu bilang makan kalau lapar,  minum kalau haus,  tidur kalau ngantuk,  pertanyaannya begini : kalau yang dimakan dan diminum tidak ada,  harus bagaimana gur?"tanya saya

Gurpan tampak kaget sampai tak sadar tubuhnya terdorong ke depan dan menatap wajah saya dalam2 seolah tak percaya pertanyaan itu di lontarkan. 
"Maaf2 gur mungkin pertanyaan saya salah"saya menunduk nyesel telah membuat pertanyaan yang membuat kaget,  biasanya saya hanya bisa "di goblok2an".

Kamu,,,, kamu,,, serius dengan pertanyaan itu broken wing? Katanya menatap saya seperti tak percaya. 
"Yaaa gur,,, ini pertanyaan setelah alami pergolakan batin sekian lama".
Sekali lagi gurpan menatap wajah saya dan dari kelopak matanya air menggenang mylai terisak menangis sembari tersenyum.
Tentu saya kaget tak pernah gurpan seperti itu. 

Pertanyaan pasti mewakili suara batinmu,  dan itu bukan dibuat2, apa yang kamu ali sampai pada kesimpulan : pertanyaan yang kamu ajukan tadi. 
"Maksudnya gimana gur?"
Jujur aku kaget brokenwing,  tidak mengira bisa secepat itu kamu sampai pada pertanyaan ini,  tapi aku gembira .
Makin pusing saya,,,, 

Brokenwing, jawaban dari pertanyaanmu,  kalau yang dimakan saja sudah tidak ada terus harus ngapain? Kamu sampai pada kondisi tak memiki apapun kecuali Dia yang maha kaya.  Dan itu terjadi sampai pada situasi untuk hal yang paling dasar kebutuhan hidup manusia kamu tak sanggup.  Saat itu kamu merasa bener2 Allah yang kamu miliki. 
"yaaa,,, benar gur, situasi itu yang saya alami"

Ketidak sangupanmu sampai pada batasnya dan kamu hanya bisa merintih,  batinmu terluka,  bukankah itu yang kamu rasakan betapa kamu memiliki Nya seutuhnya. Dan keajaiban datang seolah ada invisible hand yang bekerja. 
"Benar gur"saya hanya bisa menunduk.  Kami terdiam lama, saya melirik gurpan wajahnya sudah basah dengan air mata. 

Broken wing,  katanya,  teruskan lakumu ini, kamu telah sampai pada gerbang jalan sunyi berikutnya, disana ketakutan2mu,  semua keinginan2mu akhirnya tak berarti buatmu,  yang ada  kamu menjadi abdulah seutuhnya.  Laku apapun yang kau kerjakan,  selama itu hanya bentuk cintamu pada Nya,  mudah2an ini jadi pengantar ridha dan ampunan Nya.  Kelak saat kau disana kamu hanya bisa menangis,  betapa gusti sang maha Cinta menyayangimu. Dan kau tak memerlukan apapun lagi, cukup semua sudah cukup. 

Menetes air mata saya dan kami pun menangis sesenggukan. 


Ketika kesepianmu

Ketika kesepianmu mencapai puncaknya,  ketika kegelisahanmu menggedor batinmu, ketika keterasinganmu dengan diri sendiri sampai titik nadir,,, 

Kamu hanya merasakan pertanda untuk segera membasuh wajahmu dengan wudhu dan menemui Nya dalam dzikir dan tahajud. 
Ia rindu padamu,  rindu keluh kesahmu,  kangen dengan rintihanmu.  Kangen mendengar ocehanmu, pintamu yang mengada2, sebab bagi Nya itu tanda cintamu yang tulus,  tak mengada2. 

Saat air matamu menetes karena kegerahan batinmu membuatmu limbung,  dia "tersenyum" lantas dintentramkan hatimu dengan cara yang tak kau mengerti. Sampai kau tertidur kelelahan dan terbangun tanpa sadar semalaman IA menjagamu dalam rahman rahim Nya. 




Rabu, 07 April 2021

Doa kita (pengamen ala broedin)

Broedin van Klompen sohib saya bilang, tidak mungkin Tuhan tidak menjawab pinta dalam doa2 kita. Hanya jawabannya adalah "Ya" dan "Tidak ".
Jangan ngresulo kalau dijawab tidak, katanya. Tuhan sedang ngajari kita untuk belajar rasa cukup dan syukur.

Kadang,,, lanjutnya, kalau dirasakan bener2 kita ini sebenarnya sedang di ujo, sekaligus di uji.
"Maksudnya gimana dien?"
Katanya : kalau mau dilacak atas semua pinta dalam doa kita, mulai kecil sampai gerang begini, coba mas bro prosentase berapa yang dijawab ya, pasti secara statistik lebih besar.

"Loh bener itu dien"
Kalau kemungkinan jawaban 'Ya' lebih besar, kenapa harus mengeluh saat sekali2 Tuhan menjawab tidak, katanya. Mosok Tuhan kita manfaatkan seolah2 seperti mesin ATM mas bro, katanya ngakak . Mesin ATM aja nolak kalo saldonya kurang. Kita sering kurang ajar, gak pernah nambah saldo, mintanya di iyakan terus.

Padahal dengan diajari rasa "cukup" dan "syukur" aslinya loh saya malu minta2 sesuatu, makanya kadang habis shalat saya tipe orang lamcing mas bro.
"Opo lamcing dien? "
Bubar salam langsung plencing, katanya tergelak.
"Pantes nek mari sembahyang awakmu langsung bubar jalan, tak kiro opo mikiri parkiranmu? " saya ketawa denger istilah lamcing.

"Jaann,,,,uisin ane mas bro arep jaluk2,meskipun disuruh minta, tapi ane tahu diri, wong saldo kebaikan sebagai tabungan masa depan saya masih sedikit, mosok mintanya buaaanyak"

Saya terdiam (sembari misuh) sambil mbatin, kadang sohib saya ini pikirannya clear, jujur ngerasa tertohok, entah nyindir atau apa.

"Ojo misuh mas bro,,,, ane dulu kalau doa gak terkabul pasti misuh". Sialan konangan,,,
Hah,,,, ente mungkin satu2 nya manusia berani misuhi tuhan dien, kuwalat.  
"Misuh dalam hati mas bro,  tapi yo ngono setelah misuh tuhan ngasih saya banyak dan berlebih"

Mestinya ente seneng to dien
"Malah sebaliknya mas bro,  hati malah ga tentrem,  nek tak pikir2 kalau ada orang ngamen, kita cepet2 ngasih uang supaya pengamen itu segera pergi,  jangan2 tuhan ngelihat saya seperti itu,  akhirnya saya malu buat minta2"
Saya manggut2 bener juga logika pengamen ala broedin.  Sering doa kita lebih serius dari shalat kita.  Pinta dalam doa kita panjaaaang,  sedang bacan shalat hanya surah pendek. 

Rasa cukup memang subyektif tapi sebanyak apapun permintaan,  akan minta lebih banyak dan banyak lagi sampai pada titik tertentu  kehilangan jati diri.  Kita hanya menjadi pengemis doa,  tak lebih dari itu.