Jumat, 28 Juni 2013

Surat untuk Tuhan



Sebuah kertas putih kusam nampak tergeletak di sebuah tumpukan arsip yang ada di belakang, awalnya tak menarik namun saat dibaca, hmm,,, seperti ditulis seseorang untuk Tuhan betapa dirinya mengalami semacam kegalauan, isinya begini :

Tuhan,,,
hamba adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kesalahan yang membuat ragu untuk melangkah saat masa depan mulai hamba rajut hari . Sekarang, ketika mencoba kembali menata masa depan untuk bahagia, namun selalu saja masa lalu seperti menahan hamba disini, walau sudah coba untuk tak mengingatnya. Bukan penyesalan, tapi hanya mengkuatirkan jika waktu kemarin hanya akan mengotori hari-hari yang telah coba hamba buat indah. Entahlah, apa yang salah, sebab bila melihat kemarin, terlalu banyak keindahan yang membentuk diri hamba hari ini, dan itu membuat takut. Takut kalau orang-orang yang hamba sayang perlahan menghilang, takut bila masa lalu menjadi penghalang untuk membuat masa depan bahagia. Telah hamba coba untuk menghapus semua ingatan, namun semakin kuat hamba menghilangkannya, semakin kuat pula tarikannya untuk datang kembali.


Tuhan,,,
hamba hanya perlu kehangatanMu untuk menguatkan hati, untuk menuntun tangan lemah ini menuju kebahagiaan, kebahagiaan sejati yan Engkau ridhoi. Hamba hanya perlu perlindunganMu saat hujan menerpa wajah titik airnya menyakiti. Bila ini jalan terbaik yang Engkau berikan, hamba akan jalani sepenuh hati, hamba minta  pegang jemari lemah ini agar bila terjatuh, masih ada pegangan kuat tempat bersandar. Semoga semua berjalan seperti yang  diharapkan, tak ingin kecemasan yang dirasakan malah akan menyakiti semua orang termasuk yang hamba sayangi. Hamba hanya perlu berlindung sebentar dalam dekapanMu yaa,,Tuhan sebelum kembali dengan wajah kuat melihat masa lalu, masa depan, sebagai bagian dari episode hidup. Ijinkan hamba terlelap sebentar, dan esok berharap ada keajaibanMu,,,

Dibalik kertas itu, entah siapa yang iseng menulis jawabannya seolah dari Tuhan :

Anakku, kekasih hatiku,,,kebahagiaan, kesedihan, kekuatiran, kecemasan, ketidaknyamanan dalam kehidupan adalah hal yang alami. itu pertanda bila engkau bergerak mendekatiKu. Bagaimana mungkin engkau mengatakan cinta kepadaKu namun berhenti sekedar di ucap kata, Aku akan mengujinya sayang, menguji ucapanmu hanya untuk tahu seberapa teguh hatimu. AKU akan mengujinya dengan rasa kekurangan, kekuatiran tentang masa depan dan kehilangan. AKU hanya ingin tahu seberapa kuat istiqomah cintamu padaKu  Yang harus tahu, apapun yang engkau jalani hari ini adalah hal yang terbaik buatmu, apa yang ada disekelilingmu, harta, benda, orang tersayang, menjadi nisbi dan relatif buatmu, karena bisa saja Aku mengambilnya sewaktu-waktu hanya untuk tahu betapa tangisan kesedihanmu hanya untukKu.

Anakku tersayang, hari-hari yang telah engkau lewati, segala kesalahan yang dibuat, apapun masa lalumu semuanya akan hilang dihadapanKu, tak usah disesali selama semua itu dilakukan hanya untukKu. Kasih sayangKu selalu melimpah, dan Aku tidak mungkin tega memberimu kesedihan bila tidak bisa dilewati. Tetaplah berjalan sayang, apapun halangan yang kau temui, hinaan dan cacian yang akan engkau terima, itu adalah bagian kecil yang tak akan menggoyahkan dirimu selama engkau bermunajat kepadaKu, selama cinta yang engkau ucap hanyalah untukKu. Tetaplah konsisten dengan masa depanmu, berbagilah dengan sesama, karena Aku ada disana.Yang harus engkau tahu, selama ini Aku selalu menggamit jarimu.  Kelak dirimu akan tahu, apapun kehidupan yang telah engkau jalani, semuanya bermuara pada keindahan, dan Aku adalah keindahan itu sendiri.



Kamis, 27 Juni 2013

Puisi sunyi












Apa persamaan dengan dua gambar diatas? bayi lucu dengan mata bulat menggemaskan dan gambar disebelahnya adalah panorama Bromo dilihat dari pananjakan. Dua gambar itu kelihatan indah bukan,,,sama-sama memiliki ketulusan dan rasa damai buat yang melihatnya. Saya sengaja memuat dua gambar berbeda, satunya begitu lembut dengan mata indah seperti memberi pesan, dibalik kelemahan dan kelembutan memiliki keindahan luar biasa. Satunya, panorama Bromo memberi kesan maskulin,,,landskap alam yang begitu perkasa, namun indah. Saya yakin itu akan menggetarkan hati, sehingga kalau dinilai dengan uang tak akan bisa terbeli.

Seorang sahabat pernah berkelakar, apa ga bosen nulis yang ini-ini terus, ga coba menulis hal yang lebih menantang(?). Entahlah, hal yang beginian saja membuat adiksi, memotret  perjalanan hidup seseorang, alam, kegembiraan, telah memperkaya batin ini. Tak semuanya harus berupa senyum seperti baby diatas, kadang ada juga air mata saat harapan terakhir terengkuh begitu saja. Semuanya berjalan seperti ada yang menulis skenario kalau sejauh-jauh jiwa ini berjalan hanya berujung keindahan.

Ada kiasan mengatakan: gambar bisa bicara lebih dari seribu kata, sebuah potret kehidupan akan memberi aksara teramat panjang untuk menceritakan sebuah frame. Misal saya pernah melihat seorang anak dengan muka pucat pasi saat akan masuk ke ruang dokter gigi, seolah dunia jadi runtuh. Atau lain kali melihat seorang wanita di mall menangis dimarahi atasannya. Lain kali ada anak yang lari di kejar ibunya ketika tahu akan disunat. Buat saya itu indah, seindah melihat sunset di tepi pantai persis ketika saya pulang kerja. Semua itu tak bisa terkatakan, tidak bisa ditulis dengan utuh, keindahannya seperti puisi. Daun gugur, embun pagi, mata bayi, keindahan gunung Bromo, air mata yang meleleh dikelopak, adalah puisi-puisi yang tak terkatakan, dan saya menyebutnya puisi sunyi.































Senin, 24 Juni 2013

yang disayang-sayang cepat menghilang



"if there are no ups and down in your life you must be dead"


Kata diatas kurang lebih bermakna, bila tidak ada naik turun dalam hidup ini, anda pasti sudah mati. Mirip dengan detak jantung yang selalu naik dan turun, bila detaknya mendatar, anda dipastikan wassalam.  Status itu ditulis oleh sahabat saya, sebenarnya menggambarkan hidup tidak bisa lepas dari naik turun. Saat di bawah kita ingin cepat-cepat sampai diatas, saat diatas  enggan turun. Manusiawi memang, namun seperti hidup selalu bergerak tidak mungkin statis, dipaksa apapun untuk selalu diatas, perlahan hidup akan menghempaskannya ke bawah. Mirip seperti Rumi bilang, kebahagiaan yang datang dari pintu depan di pintu belakang telah menunggu penderitaan.

Dalam hidup yang naik turun, kadang buat sebagian orang begitu melelahkan, sebagian orang tidak bisa menerima saat turun, maunya diatas selamanya, namun sebagaimana hidup bertutur, orang yang bijak akan menerima naik turtun itu dengan legowo, ikhlas. Lumrah memang apa yang teramat disayang akan cepat menghilang, seperti cepatnya keindahan matahari sore menjadi malam. Pada tataran yang teramat dasar, susah menghilangkan itu, rasanya sakit ketika apa yang kita sayangi dan miliki di ambil lagi. Namun saat kita makin wisdom, kehidupan lebih nikmat saat tahu rasanya turun, lebih tahu rasanya sehat saat sakit. Bukankah banyak dari kita tertawa saat naik, ketika turun sakit-sakitan.
Bayangkan, seorang pahlawan jepang bernama  Saigo Takamuri, jendral yang setia pada kaisar, namun juga menjadi pemimpin pemberontak.Seorang samurai sejati namun seorang penyair.Di akhir hayatnya Saigo Takamuri, melakukan seppuku hanya untuk mempertahankan keyakinannya tentang sebuah nilai samurai, sehingga pemerintah jepang pun menganugerahkan samurai terakhir padanya.

Rabu, 19 Juni 2013

Syair penjual kacang rebus (Gurpan undercover)


Malam yang melarut membuat saya kangen Gurpan,,,sekian lama menghilang tanpa kabar berita,,tiba-tiba saya teramat kangen padanya. Hanya saya tidak tahu keberadaannya sekarang, sebab kalau beliau ingin ketemu saya tiba-tiba saja nongol. Entah kenapa, hati tiba-tiba seperti menunjukkan keberadaanya, saat menyusuri sudut alun-alun saya melihat penjual kacang. Hal yang aneh, karena setahu saya jarang orang berjualan kacang rebus disana. Seperti ada yang menggerakkan, saya berhenti untuk membeli camilan kesukaan, sembari duduk disamping bapak penjual kacang yang terbatuk-batuk menahan dingin dengan kepala memakai caping. Malam yang dingin sehabis hujan memang bukan cuaca bersahabat buat bapak tadi. Tiba-tiba sang bapak menoleh sambil membuka capingnya,,,saya terkejut bukan kepalang,,dia orang yang saya rindukan. Astaga,,,Gurpan,,,saya ketemu Gurpan disini setelah sekian lama,,sekarang jadi penjual kacang? saya memeluknya erat seolah beliau tak ingin terlepas sampai gurpan terbatuk, segera saya melepaskannya.

"broken wiiiingggg,,,apa kabar,,,,aku tahu kamu mencariku hehehe,,,aku tahu semua beban batinmu yang tak bisa kau ucap "Berapa lama kamu menghilang sampai aku bingung mencarimu,,broken wiiing,,," Saya hanya diam, karena bukankah saya yang mencarinya." Hidup,,apapun yang telah kau lalui, ia hanya mengentalkan tekad"Gurpan membuka pembicaraan, sembari melayani seorang pembeli.Maksud Gurpan?. "Broken wiiing, kamu sudah berjanji padaku, untuk menempuh laku sunyi, saat itu aku tidak akan bilang kesulitannya, biar dirimu menjalani dan merasakan sembari melihat keteguhan dirimu, konsistensi, komitmen, istiqomah, naik turun bukan?". Betul Gur,, saya hanya ingin membawa sejumlah tanya tentang hal itu."apa yang ingin kamu tanyakan bro,,(singkatan broken wing,,beliau selalu menyingkat nama itu)". Apa maksud dibalik semua laku yang saya alami ini Gur?."hahahaha,,,,pertanyaan kecil kamu tanyakan , gak keren". Justru disana saya kehilangan sebuah jawaban Gur.

"broken wiiinggg,,,malam ini kamu lihat, apa yang aku jual?". Kacang rebus gur,,siapa yang bilang itu jagung rebus. "hehehehe,,,semua bebanmu, semua pertanyaanmu, ada pada kacang rebus ini". Haaahhh,,maksudnya gimana Gur(saya gak mengerti).Darimana asal kacang rebus ini bro,,?". Dipanen dari tanaman kacang Gur, jawab saya asal-asalan. "Terus,,darimana tanaman kacang ini bisa tumbuh?". Ditanam dari biji kacang kaann Gurr,,,."betulll,,,dari biji diproses jadi tanaman, dipanen jadi biji,,,setelah itu wiiinggg?". Yaa kacang ada yang dijadikan sambal pecel, ada yang dibuat permen kacang, ada juga setelah direbus jadi kacang rebus yang dijual Gurpan."bukankah hidup demikian wiiing,,,berawal dari biji kacang(tiada) dipupuk jadi tanaman kacang yang subur (meng-ada) kemudian dipanen jadi biji kacang lagi (meniada)".Ya,,ya,,yaa,,benar Gur mirip siklus hidup. "Lah,,kalau prosesnya ditumbuk jadi halus dan dicampur bahan lain termasuk cabe, sehingga kita sebut sambal pecel, atau digoreng dengan minyak panas setelah itu dicampur gula untuk jadi permen kacang,, atau direbus dalam air panas berjam-jam sehingga sampai ditangan pembeli tadi, proses apa yang kau lihat wiiing?"

Saya hanya bisa garuk-garuk kepala tanda gak ngerti. "Sama saja itu proses hidup broken wiiing, ada kalanya hidup mengalami hal demikian keras bukan, kacang yang ditumbuk jadi halus, belum lagi kena panasnya cabe, atau air rebusan yang panas, apakah si kacang protes karena kesakitan?".Hahaha,,kalau kacang bisa bicara mungkin akan berteriak kesakitan Gur,,,"Kacang tetap jadi kacang meskipun disebut sambal pecel, ia tetap istiqomah berperan dalam hidupnya".Maksud Gurpan?. "broken wiiing, aku ingin kamu tetap istiqomah dalam laku sunyimu, akan ada banyak tumbukan, minyak panas, dalam perjalanan hidup, tergantung kamu melihat ini .berkah atau musibah". Kalau Gurpan melihat seperti apa?." apapun gebukan, tonjokan sampai membuat kamu klenger seperti di jotos Mike Tyson atau Chris John apa kamu sanggup bertahan dengan melihat itu sebuah bentuk kasih sayang?". Haahaha yang bener aja Gur, ditonjok ko kasih sayang. "Lantas kamu sebut apa?".Saya menggeleng lemah, tersudut. "wiiing hidup bukan berhenti di fragment waktu yang fana, ia abadi, saat dirimu meniatkan laku sunyi, bukan kebetulan belaka, itu ada peran kasih sayangNya, kalau saat ini kamu merasa sakit karena tonjokan hidup, kamu harus menghilangkan rasa cinta yang mengikat, kembalai ke khittah,,semua adalah bentuk kasih sayangNya". "Kenapa tak coba hilangkan rasa benci, dendam pada kehidupan yang akan mengotori pandangan mata batinmu, bukankah kamu sudah tahu, kebahagiaan, ikedamaian, kesuksesan bukan tujuan, ia hanya sekedar mampir di simpul waktu, sebelum dirimu kembali di jalan sunyi untuk bertemu Sang Maha Sejati".

Tiba-tiba saya terharu dan ingin menangis, seperti menemukan cahaya yang hilang.tiba-tiba beban segunung menjadi mengecil, terasa ringan sat itu menghilang. "Kamu telah lupa kata ajaib yang aku bilang di gerbang jalan sunyi dulu kann,,,". Maaf Gur, saya khilaf kata yang begitu gampang diingat telah hilang dari benak. "makan ketika lapar, minum saat haus, tidur ketika mengantuk,,,itu wiiinng". Iya-iya Gur intinya keseimbangan,,,saya tercekat." Ada satu hal yang ingin aku sampaikan wiiing, kenapa aku selalu memanggilmu broken wing, sayap patah, aku hanya ingin dirimu tidak jumawa, karena sayapmu terlalu kuat untuk dikalahkan oleh kebencian, itu akan membuatmu rendah hati". "jangan mengira kalau aku memanggilmu, sayapmu patah, bukan berarti engkau rapuh,,,broken wiing, sayap itu terlampau kuat sehingga bisa meruntuhkan semua dendan, kebencian dan masa lalu. Tetaplah konsisten seperti proses kacang rebus ini dan bersabarlah, karena apa yang tampak berkilau belum tentu sejati, kelak dirimu akan tahu ketika tiba di sebuah tempat yang aku tidak akan sebut namanya, dirimu hanya bisa menangisdan tersadar betapa Tuhan telah memberimu kehidupan demikian indahnya, kebaikan demikian besarnya". Iyya Gur,,saya hanya tertunduk menangis dan saya melihat kilatan cahaya dari mata Gurpan, perlahan berair, saya tak sanggup melihat kecuali memeluknya erat.

disini hanya ada tiga



disini,,,
hanya ada tiga : darah pisau dan kata-kata
menancap perlahan begitu lembutnya
menghitam darah menahan nyeri
tertikam ulu hati dengan belati
tertusuk makna setajam kata-kata
semua menetes menjadi hujan jelaga

disini,,,
hanya ada tiga : dendam, sumpah serapah dan ajal
menatap mata putih yang makin kekal
kala ayat suci hanya mainan fetakompli
pembenaran seperti tuhan sejati
berkilah karena semata dogma
sama saja menatap prasangka tiada habisnya
hingga tiba waktunya
yang tiga berubah jadi sesal di penghujung senja


mari menari



mari menari
ditengah kegetiran ironi
biar dendangnya menghentak
tak dipungkiri ini cerita nyeri
liukkan tubuhmu serendah mungkin
biar sedih diserap bumi
tanganmu bentangkan selebar lebarnya
agar bisa memeluk dunia dengan eratnya

mari menari
sembari menghentak-hentak kaki
ia bukan irama yang harus diikuti
hanya wujud sesal yang dipenuhi dendam caci maki
ikuti saja sambil menenggak khamer duniawi
bukan masalah baik-buruk atau dikotomi
karena itu tak berlaku saat keparat berubah jadi suci
masuklah dirimu mabuk dalam kebenaran nisbi
yang salah jadi benar, yang benar dikebiri

mari menari
hingga tubuh rubuh menyentuh bumi
bukan perkara tarian yang melenggang
tapi tepukan kagum membuat hati melayang
perhatikan langkah kaki, ikuti lagunya
lamat-lamat seperti dengung suaraNya
percayalah itu hanya halusinasi pembenaran hati
tetaplah menari, biarkan satu demi satu
pakaianmu terlepas hingga tinggal tubuh telanjang
dan nanar bukan karena malu alang kepalang
namun menatap ribuan mata berisi syahwat ragawi
dirimu terjebak tanpa ujung  tetap saja dinikmati

mari menari
sebelum tubuh terkutuk ini menghitami hati
kelak saat waktu berbisik kala ajal menghampiri
diri ini hanya bisa pasrah dalam kekal
menanggung ribuan tahun penuh sesal
sembari berkata,,,terkutuk diriku,,dalam lolong panjang
akhirnya sunyi menghisapnya untuk kembali di keabadian

selangkah lagi



selangkah lagi, mungkin matahari tak akan menghangatimu
walau berkilah mendung tiba-tiba membawa hujan
bukankah sebuah janji hanya kata-kata sunyi
tak akan dipercaya walau embun bisa menyejukkan hati
bukankah kebaikan tak datang begitu saja
apalagi berdebat  tentang tuhan jadi alasan kebenaran
Beliau terlampau mulia dijadikan pembenaran kata-kata
karena diri ini  terlalu kecil disandingkanNya

selangkah lagi, ketika pagi enggan memberi kemolekannya
saat dentang lonceng kematian datang menghampiri
bukankah kebaikan dan keburukan seperti samar terdengar
mata yang rabun pun sadar ajal akan bilang:
kebaikan adalah kebaikan, keburukan akan tetap pada tempatnya
bukankah itu hanya dipahami setelah menempuh  jalan sunyi sendiri
jadi tak mungkin kembali, niscaya tak bisa kembali
seperti burung pergi setelah sarangnya hilang seraya berkata,,,
mengapa harus menempuh hidup berliku
untuk bisa bertemu denganMu

#When the breath of kindness everyday, where ugliness? it was there to make sure the good remains in place

Senin, 17 Juni 2013

Gita keheningan



Berjarak dari kecenderungan
meniti noktah dalam partitur kaku satu-satu
yang ada hanya titik-titik hujan bercampur debu
bukan episode kesedihan
ia hanya bercerita tentang tembang serenade
saat malam mulai merindu bait-bait cinta
kepada siapa sang embun bertitah, sebelum bunga melayu
dan selalu tembang terindah terdengar lirih
saat sunyi berawal ketika malam menggulir
di keheningan

Berjarak dari keabadian
selalu berkisah tentang mana yang absurd mana yang nisbi
selalu saja ada gita yang paling dirindui
ketika waktu telah sampai pada akhir batas angan
sang awan hanya merindui angin
dan angin enggan menjawab pasti
hanya desirnya sampai terdengar gemerisik di dedaunan
seolah berkata,
hanya hening yang tahu rahasianya
disana

# life is not want you get but what you give, it is a true love

Sabtu, 15 Juni 2013

Que sera sera - (belajar hidup untuk hari ini)



When I was just a little girl
I asked my mother, what will I be
Will I be pretty, will I be rich
Here's what she said to me.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

When I was young, I fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will we have rainbows, day after day
Here's what my sweetheart said.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

Now I have children of my own
They ask their mother, what will I be
Will I be handsome, will I be rich
I tell them tenderly.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

Tahu lagu anak-anak yang sering dinyanyikan saat piknik bersama? liriknya sbb : disini senang,,,disana senang,,dimana-mana hatiku senang,,,mirip dengan lagu que sera-sera,,,mereka mengacuhkan tentang masa depan, tidak cemas esok akan jadi apa, hanya orang yang secara biologis lebih banyak umurnya yang kehilangan rasa itu :-) buat anak-anak hidup semua berjalan mengalir, tidak direncanakan, que sera-sera, whatever will be will be, karena masa depan bukan untuk dilihat. Bukankah kita yang mengaku dewasa merindukan untuk kembali menjadi anak-anak, bukan sifatnya tapi cara melihat waktu. Dapat rejeki senang, dicaci atasan senang, dapat musibah senang(?) dapat kebahagiaan senang,,yang terjadi biarkan terjadi yang penting dimana-mana hatijku senang. 

Eckhart Tolle dalam bukunya The Power of Now, menulis, tidak ada masa depan dam masa lalu, yang ada hanya hari ini, jadi apa yang harus kita cemaskan tentang masa depan atau masa lalu. Gede Prama juga bilang, bukan suatu kebetulan kalau hari ini  dalam bahasa inggris disebut "present" yang berarti juga hadiah. Jadi hadiah yang dianugerahkan Tuhan untuk kita adalah hari ini, hadiah yang harus kita gunakan sebaik-baiknya. Que sera-sera,,whatever will be, will be, the future's not ours to see, que sera-sera


Jumat, 14 Juni 2013

Raisa - Firasat (cepat pulang,,,saat itu keniscayaan)



Kemarin kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu
Tubuhku terpaku

Semalam bulan sabit melengkungkan senyummu
Tabur bintang serupa kilau auramu
Aku pun sadari, ku segera berlari

Cepat pulang, cepat kembali, jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang
Cepat kembali, jangan pergi lagi

Akhirnya bagai sungai yang mendamba samudera
Ku tahu pasti kemana kan ku bermuara
Semoga ada waktu (sayangku) sayangku

Ku percaya alam pun berbahasa
Ada makna di balik semua pertanda
Firasat ini rasa rindukah ataukah tanda bahaya
Aku tak peduli, ku terus berlari

Cepat pulang (cepat pulang), cepat kembali, jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang (cepat pulang)
Cepat kembali, jangan pergi lagi

Dan lihatlah sayang (lihatlah)
Hujan turun membasahi seolah ku berair mata

(cepat pulang, cepat kembali, jangan pergi lagi
Firasatku) ingin kau tuk cepat pulang
(cepat kembali, jangan pergi lagi) ku hanya ingin kau kembali
(firasatku ingin kau tuk cepat pulang) pulang
(cepat kembali, jangan pergi lagi)

Aku pun sadari
Kau takkan kembali lagi

 Lagu lama yang dinyanyikan lagi oleh Raisa, mungkin sepintas ini lagu berkisah tentang kerinduan seseorang terhadap kekasihnya yang menginginkan orang yang dicintainya segera kembali, Cepat pulang,,,seperti sungai yang mendambakan samudra. Ya,,ya,, pulang adalah kerinduan kita sepanjang hidup, pulang adalah kata yang sakti untuk membawa kita pada kebahagiaan, kedamaian. Kemana kita pulang? ke "RUMAH", bukan saja bermakna sebuah tempat namun bisa saja sebuah keadaan, kondisi, kecenderungan dimana disana kita menemukan jati diri penuh cinta. Bukankah hari ini banyak sekali "rumah" palsu yang kita kira tempat berlabuh terakhir kita. Ada rumah yang bernama harta, ada juga bernama tahta bahkan rumah yang bernama wanita. Namun tetap saja kita merindukan rumah yang sejati,

Jadi ajakan untuk segera pulang, apalagi diucapkan oleh penyanyi bersuara empuk seperti raisa membuat kerinduan untuk segera pulang menjadi niscaya. Coba baca teks lagu itu, resapi perlahan-lahan, teman saya bilang : biar ada feel-nya :-),,,,kalau sudah dapat, bayangkan kalau yang mengucap itu adalah Tuhan,,,






Rabu, 12 Juni 2013

di tepian



tepi sunyi
beriak ketika waktu tak berharap,,,
meniti satu-satu simpul yang telah lalu
mirip menata mimpi namun tak berujung dimana akan berhenti
hidup memang bukan absurd dan melupakan ke-elokan kemarin
hidup hanya mau bercerita tentang asa yang dibangun dengan upaya
seperti dirimu mencium aroma bunga
harumnya tercium bukan saat mekar, namun tatkala dirimu menananmnya

Sabtu, 08 Juni 2013

wanita di persimpangan jalan



debu bercampur malam segera membuai aroma
campuran parfum murah dengan airmata
ada siksa yang tak nyata ketika menyusuri jalan yang dipenuhi kaki lima
batinnya berontak antara nelangsa dan nurani yang terjaga
wanita dipersimpangan jalan
menelikung angan namun tertikam rasa setia
tentang masa depan buram yang tergambar wajah anaknya

selesai kelok ujung jalan, melangkahlah lewati keremangan jaman
tetap saja membawa wajah pasi seolah tak makin mengerti
mengapa hidup rela menyiksa dengan dikotomi
antara tuntutan dan lemahnya dijalanan
wanita dipersimpangan jalan
Tuhannya tercecer diantara rasa lapar dan dosa
angannya hanya berharap, besok beri aku sebentar saja
ingin terlelap sampai batinnya kuat
kala terjaga

hujan terakhir bulan juni



Hujan terakhir di bulan Juni
seperti membasahi pagi dengan mimpi
tentang harapan yang segera pergi
kembali menghilang pada tirai
yang belakangnya seperti awan tersaput pelangi

Hujan terakhir di bulan Juni
selalu datang di pagi hari
saat semua asa berharap terlahir
tiba-tiba menyublim menjadi sekawanan burung
terbang menghindar saat langit diselimuti mendung
tanpa ucap seolah berkata: perpisahan bukan satu-satunya makna
ia hanya sekedar potongan sunyi yang mencoba bicara

Kamis, 06 Juni 2013

wanita ternyata lebih disayang Tuhan



Bicara tentang gender, entah kebetulan apa tidak, dunia ini berisi mahluk maskulin, dunia milik pria bukan karena isinya lelaki semata, namun tanpa disadari peran pria nyata-nyata lebih besar. Jadi kalau ada pria suka puisi, gampang menangis, cengeng atau sebutan lainnya, ia segera saja di cap agak feminin. Stigma yang menurut saya agak salah kaprah, kenapa? karena ada beberapa pelerjaan yang banyak dilakukan wanita justru pria yang melakukannya, misal setahu saya tidak banyak chef wanita, kebanyakan pria.Sebaliknya beberapa pekerjaan pria justru malah wanita yang lebih bagus, seperti perusahaan rokok banyak pekerjanya adalah wanita.

Jadi ini perkara apa? saya hanya ingin melihat gender ini dari kaca mata Tuhan, kenapa? ternyata dunia ini dititipkan Tuhan pada wanita. Saya tidak bisa bayangkan kalau wanita tidak melahirkan, atau justru pria yang melahirkan. Tuhan ternyata memilih kelembutan untuk meneruskan perjalanan mahlukNya. Hebatnya, wanita dititahkan Tuhan menjadi pintu masuk rumahNya. Bayangkan surga yang didamba, diharap, disanjung semua mahluk ternyata oleh Tuhan dititipkan kepada wanita. dan,,,tempatnya juga di kaki, tepatnya ditelapak kaki . Sejauh-jauh pria berjalan, seperkasa pria, ternyata hanya tertunduk di telapak kaki wanita, orang yang dikira lemah. Buat saya ini sanjungan yang teramat anggun dari Tuhan..

Dalam tanda kutip, wanita ternyata lebih disayang Tuhan, ia mewakili keindahan dan kelembutanNya. Sebuah generasi akan dibangun lewat perantaranya.Jadi apapun kesulitan hidup hari ini, apapun kesedihan yang di bawa, apapun kecenderungan yang ditemui saat air mata tak segan keluar, wanita telah diberi kehormatan untuk membawa keajaiban dan rahmat Tuhan dengan melahirkan manusia ke dunia. Buat saya, wanita adalah mahluk kesayangan Tuhan. Tidak bisa bayangkan, ada wanita  tega mengabaikan kepercayaan Tuhan dengan menggadaikan kehormatan ini demi alasan apapun. Jangankan meminta atau berdoa, hanya dengan menangis, Tuhan akan mendengar, Dia tidak tega saat mahluk kesayangannya menemui kesulitan hidup bahkan disakiti. Beliau akan memeluk dan menggamitnya,,,,indah bukan.


Selasa, 04 Juni 2013

ditimang-disayang



Yang ditimang disayang-sayang
seperti menimbang kata-kata diam
satu kisah berjuta kata
tak bisa deraikan air mata
tatkala bicara cinta dan sayangNya
hanya doa terpatah-patah
seolah takut salah

Yang ditimang disayang-sayang
beribu jarak hanya menunda penantian
dibiarkannya air mata menjadi embun
diletakkannya perlahan pada daun
seolah esok akan tahu
di pagi indah bunga merekah