Rabu, 24 Desember 2014

sebagai : cinta


Bukankah kita telah lama menghabiskan usia hanya untuk hal yang sia-sia
seumur hidup kita bertarung dengan diri sendiri dan orang lain hanya untuk mengeja : alif ba ta tsa namun dengan mulut yang berbusa seolah kebenaran adalah hakiki milik diri sendiri.

kesakitan apa yang engkau sandang hingga kebenaran seperti cahaya yang berlindung dibalik tabir.
hidup bukan semata-mata mengeja namun melangkah,
kalau engkau berjalan dengan berprasangka
bila dirimu menyerah dengan duri kata-kata
hidup hanya bisa mengangguk, mengiyakan yang kau pikirkan

berjalanlah pada cahaya yang lembut
seperti menikmati keindahan bulan (bukan matahari)
waktu yang kau genggam akan meluruh seperti pasir
biarkan itu sebagai tanda dirimu ada untuk melukis jejak
apapun jejak itu, selama menuju padaNya ia tetap ada
kelak jejak itu akan kau kenal sebagai : cinta