Kamis, 27 Januari 2011

i still wait


kemanapun aku pergi, bayang2mu mengejar, bersembunyi dimanapun slalu engkau temukan,,,sebab semua peristiwa ada di rongga dada,,,(aku ingin pulang, Ebiet G Ade)

entah kenapa lagu itu telah menginspirasi, betapa cintaNya, cinta kita padaNya, pada orang terkasih, tak mampu dihilangkan dengan jarak, dengan waktu, Untuk semua teman, sahabat, yang hari ini tengah "mencari", tetaplah mencari, walaupun doa telah kita ucap dengan ribuan kata padaNya, namun kita masih merasa dihiraukanNya, percayalah ia hanya sebentuk cinta yang kita buat sebelum bertemu di ujung jalan bernama: cahaya

dilelap malam
terdengar doa lirih
Tuhan,,,andai sebuah kebaikan
menghampiri ketidak sempurnaanku
malam ini,,,
aku hanya ingin satu hal
tampakkan cintaMu
dengan bersahaja
sebab,,
dalam pergulatan panjang kesunyian
aku hanya berharap padaMu
beri tahu aku
makna cinta,,,
yang tak bisa di kalahkan oleh jarak dan masa

Rabu, 26 Januari 2011

endless


di batu ini
aku sempat ukir kata
kelak akan kau baca :
menunggu di ujung waktu
seperti menggenggam dilema
akan tetap tersimpan
menjadi rahasia yang terlelap
dan asa tetap menyelimutinya
walaupun itu menjadi utopia
tak perlu menyesalinya
tak perlu,,,

Minggu, 23 Januari 2011

Rain in Malang,,,(kota yg selalu hujan,,,)


Malang,,,
selalu saja memberi yang terbaik buat mengeluh
mendung,,sedikit matahari,,,udara yang lembab
hujan yang datang di siang hari ketika semua rencana
berubah menjadi dilema
"cuaca" minggu ini terasa kurang bersahabat
hujan tiap hari, hawa yang makin dingin
terasa seperti meresap ke tubuh ini,,,lunglai
mungkin kata yang tepat untuk menggambarkannya
entah kenapa serasa ada yang hilang dalam hidup
ketika kehangatan mentari hanya mimpi
yaa,,yaa,,,bicara tentang mimpi,
seperti menggambar matahari diatas kanvas langit biru
goresannya hanya angan dan kata
menjadi kenyataan atau tidak
hanya perlu ditunggu
pasti akan jadi realita
tugas kita hanya memastikan
ia tetap ada
disini,,,didalam ini
di hati,,,

~,,minggu ini hujan telah menghilangkan sesuatu dari dalam diri,,, :-),,~

Selasa, 18 Januari 2011

aksara tanpa kata


“tidak mungkin mendalami kehidupan tanpa mendalami kematian. Ia mirip mau mengerti siang tanpa mau mengerti malam, mau rasa manisnya sukses tanpa tahu pahitnya gagal” (Gede Prama; Bercakap-cakap dengan kematian)

langkah yang terlanjur melunglai

biarkan terseret waktu menuju cahaya redup

bukankah disana tiba di kematian

namun hidup berawal dari sebuah senyum

tatkala rasa aneh meregang di tenggorokan

biarkan saja mengalir menyentuh tiap nadi

ada sekat hampa yang perlu dimusnahkan

sebelum menggantinya dengan sesal

karena hidup adalah keterlanjuran

jadi apa salahnya kalau hadir membawa rindu dendam

atau kebencian datang seketika

saat bicara berubah menjadi bisu tanpa nada, irama

yang tersisa hanya menerka nerka

apakah diam adalah cinta tanpa aksara

karena doa juga kata-kata yang menghuni sunyi

apakah ia menemui Tuhannya dengan ketakziman

sambil membawa pesan:Tuhan,,,aku haturkan semua

kata dan pinta dari anak manusia, hanya Engkau

yang akan membawa kami semua dalam langkah

terbaik dan yang terbaik

begitu saja? Uhmm betapa mudahnya


kalau malam lambang kegelapan

aku hanya ingin benak yang penat menghilang saja

biarkan membeku dan mati rasa

agar jejak kemarin mengabur dan tersisa

ini seperti tapak yang tak bisa hilang dan selalu saja ada

memeluknya dengan harapan akan cahaya bulan bertapa

mana yang akan disisakan untuknya

kehidupan toh akan lewati kerikil tajam

kematian tanpa kau sadari telah lama bersemayam

kemana lagi kalau jejak yang bersembunyi tak berani

katakan saja ,,,

esok dan kemarin adalah bongkahan memori buruk

rentang harapan yang mermakna kepedihan

hmmm,,,tak kau rasakan bukan

betapa kematian begitu dekatnya

yaaa,,,kematian

tidak saja bermakna meregangnya nyawa

namun ketika keindahan, kebenaran, cinta

berubah mejadi dendam hingga tak layak

kembali di singgasananya


biar hari ini saja

memaknai hidup dengan sederhana

saat hati meleleh dengan tangisan

karena meratapi hal yang tak bisa

rasakan saja detik demi detik kesakitannya

biarkan hanyut dengan rasa sakitnya

sampai mana,,,biarkan saja

saat mata nanti membuka

ada rasa hampa dan luka

ada sunyi yang tak bisa dipahami

apakah itu surga namanya?

hmm,,,terlalu mengada-ada

Jumat, 14 Januari 2011

Dik,,,hari ini,,,


Dik,,,hari ini ayah teramat merinduimu, entah karena sekian lama kita tak pernah bersua, bahkan lewat mimpipun tak ada. Ayah berharap dirimu baik-baik saja disana, seyakinnya dirimu selalu gembira bersamaNya. Hutang cinta ayah padamu mungkin tak kan pernah bisa selesai hanya dengan merindukanmu. Terlalu banyak hal yang telah engkau berikan, hanya dengan keheningan akhirnya ayah sadar kalau dirimu hadir untuk mengingatkan cinta hanya bahasa satu-satunya yang mengikat antara kita, kehidupan fana dan keabadian disana. Cinta yang berulang kali menguatkan ketika kepedihan mendera, cinta yang memberi harapan ketika putus asa menyela.

Dik,,,hari ini ayah teramat kangen padamu, bukan apa,,hanya karena sebuah sore yang menyentak batin ayah. Tadi bertemu temanmu,,,teman,,,ayah katakan karena gadis kecil berumur 9 tahun yang namanya mirip panggilanmu hampir sama dengan dirimu, matanya, putih bersih kulitnya, bahkan "kelebihan" yang diberikan Tuhan mirip seperti dirimu. Ayah hanya bisa menahan agar air mata tak beranjak dari kelopak. Bukan kesedihan, tapi luapan cinta yang diberikan gadis kecil bernama Dita sungguh luar biasa. Cinta yang telah merubah orang disekelilingnya menjadi lebih menghargai hidup, menghargai setiap momen waktu hanya untuk bersikap bahagia, kekuatan yang dulu pernah ayah alami, dan tadi ayah melihatnya lagi,,,:-).

Dik,,,saat melihat momen tadi sore ayah sadar, dirimu telah mengajarkan bagaimana kekuatan cinta mengalahkan semua bentuk ketakutan, kesakitan. Bagaimana cinta yang menyejukkan hanya mengalir ketika hati membuka untuk menerima senang-sedih, tawa-tangis dalam bingkai yang sama. Ayah sadar bingkai itu ternyata bernama "kasih sayang" sebuah jendela yang sekarang ayah bawa dalam hidup dengan harapan kelak ayah bisa menemui lagi dirimu "disana".

Kamis, 13 Januari 2011

Thy,,,,


ijinkan sepotong rindu ini mampir dihadapanMU
dari kemarau yang terlena hingga daun-daun segera gugur
sudah berapa lama berganti
gelegak rindu padaMu tak akan berhenti
entah sampai kapan, karena bulan separuh hadir ketika senja
namun bukan gerhana itu yang aku minta, bukan,,,itu
sebab sebagian gelap telah merona sedemikian lama
karna lelap telah menghilangkan rabun yang menyangga
biar nanti saja ketika mentari esok hadir
embun yang lembut menawarkan gundah yang tersisa
kalau kenaifan hanya menjadi teman diperjalanan
aku hanya sanggup menanti cintaMu diujung jaman

diatas tanah basah ini aku menanti
bait demi bait untaian doa yang menggumam
seperti lebah ketika musim kawin tiba
tetap saja aku menantiMu
seperti sepasang kekasih bertautan dalam janji yang tak bisa ingkar
meniti waktu hingga ujung jalan
demi cinta yang meracuni darah merah tanpa bisa apa-apa
bukan salah saat aku merinduiMu dalam derita
tangisan yang terakhirpun mengharapMu dalam iba
ahh,,,teramat dalam untuk kembali
suara yang akhirnya hilang menjadi sunyi
menghantar hening untuk menyebut namaMu
duhai,,,,kekasih,,,aku hanya meminta sebentar
ijinkan mencintaiMu dengan caraku
teramat bersahaja memang
namun hanya itu kesanggupanku

ijinkan sepotong rinduku hadir dihadapanMu
aku hanya meminta,,,biarkan waktu menemaniku
sebentar saja,,,
untuk menengok ke belakang sana
ketika tiada menghantarku menuju senyap
kembali menuju keabadian dalam kehampaan

Senin, 10 Januari 2011

siapa bilang,,,lelaki itu per(k)asa,,,


Sebenarnya saya ingin bertanya sama Tuhan,,,kenapa saya harus jadi lelaki,,,apakah secara random genetis memang ditakdirkan menjadi lelaki? apakah memang saya secara sengaja dijadikan lelaki untuk sebuah tugas tertentu,,,sebab nyatanya jadi lelaki,,,mahluk superior di muka bumi ini ternyata malah menjadi mengikat, kadang mengekang,,,apapun namanya. Tuhan memang belum menjawab pertanyaan ini, namun faktanya,,,stereotype lelaki membuat kesulitan sendiri buat saya

Siapa bilang lelaki lebih kuat dari wanita,,, gak percaya,,,? ajak saja mereka jalan di Mall, suruh mereka menenteng belanjaan sambil memelototi barang di etalase,,,dijamin hanya satu jam kaki mereka akan melepuh kalau tidak, mulut mulai menggumam dengan kata-kata tak jelas artinya. Sampai sekarang saya yang mungkin mewakili mereka, kadang terheran-heran kenapa wanita sedemikian tahan ber jam-jam berdiri, berjalan kesana kemari sambil memelototi barang yang akhirnya tak terbeli, atau lupa apa yang sebenarnya akan dibeli, namun tak kelihatan lelah sedikitpun.

Lebih susah lagi lelaki terlanjur di cap harus tegar, pantang menangis, gak boleh cengeng, kepala harus tetap tegak setiap menerima masalah. Saat bulir air mata ada di kelopak, pantang untuk menangis,,,hal yang tak berlaku untuk wanita. Anehnya di saat lain, lelaki juga dituntut harus sedemikian romantisnya untuk wanita, kalau perlu sedikit melankolis dan puitis ketika berbicara masalah cinta,,,:-). Padahal lelaki juga ingin menangis, ingin diam dan susah untuk sekedar berkata "i love you" bukan tidak mau, tapi memang begitu. Kenapa kalau memang bisa, wanita dulu yang bilang i love you,,,toh bukan dosa mengatakannya.

Siapa bilang lelaki bukan perasa? malah lebih perasa dan sensitif, siapa bilang lelaki egois,,dia malah lebih toleran, bahkan akan merasa lebih sakit ketika setiap tindakannya malah menjadikan orang lain menjadi tak berdaya. Bukankah puisi yang paling indah, simfoni yang paling merdu lahir dari lelaki yang perasa, bukankah masakan yang paling enak lahir dari jari-jari yang perkasa. Jadi mulai hari ini jangan salah pahami lelaki dengan semua atribut superiornya karena tuntutan itu malah menyakitinya :-)

Minggu, 09 Januari 2011

remah tak tercacah


diberanda ini aku titipkan sebuah harapan
biarkan ia menguap sendirinya terbawa gerimis
kelak waktu akan menyampaikan kabar itu padaku
dimana dan kemana ujung berhenti di keajaiban
setelah yakin pada tatapan mata tajam
ke-elokannya mengurai menjadi kelembutan
tak mungkin hilang,,,
walau mungkin akan membawa pergi satu per satu
setiap inci kebahagiaan yang pernah tertoreh di waktu kemarin
karena bukankah diri telah berjanji
pada nurani, pada hati, pada relung, pada angin, pada dewi surgawi
ketika menempuh jalan jalan rahasia
seperti jalan sunyi yang pernah kau katakan
terlalu tajam laksana bukit terjal
kemungkinannya ada di tangan bernama keajaiban
namun tetap saja indah seperti pernah di bilang
butuh keyakinan untuk mendaki perlahan
walau tak tahu diatas sana akan seperti apa
sebuah keindahan, kecewa, cacian, makian
atau pedih yang menghilang
entahlahh,,,

diberanda ini aku titipkan sebuah doa
biar burung merah yang membawanya ke angkasa
letakkan saja di langit mendung
biar nanti hujan menumpahkannya
membasahi kebun kebun tak bernama
kelak akan tumbuh disana
pohon rindang bernama asa
harapan yang tak sempat menjadi nyata
apapun doa yang terucap
apapun kata yang tak bisa diungkap
akan menjadi awan yang bernama
niscaya,,,

"dunia paralel dipercayai sebagai wujud waktu relatif dan bisa dibelokkan dengan kecepatan dan massa, artinya dengan fokus dan keyakinan, semua impian, menjadi nyata,,,yakinnn??? harus :-)"