Minggu, 09 Januari 2011

remah tak tercacah


diberanda ini aku titipkan sebuah harapan
biarkan ia menguap sendirinya terbawa gerimis
kelak waktu akan menyampaikan kabar itu padaku
dimana dan kemana ujung berhenti di keajaiban
setelah yakin pada tatapan mata tajam
ke-elokannya mengurai menjadi kelembutan
tak mungkin hilang,,,
walau mungkin akan membawa pergi satu per satu
setiap inci kebahagiaan yang pernah tertoreh di waktu kemarin
karena bukankah diri telah berjanji
pada nurani, pada hati, pada relung, pada angin, pada dewi surgawi
ketika menempuh jalan jalan rahasia
seperti jalan sunyi yang pernah kau katakan
terlalu tajam laksana bukit terjal
kemungkinannya ada di tangan bernama keajaiban
namun tetap saja indah seperti pernah di bilang
butuh keyakinan untuk mendaki perlahan
walau tak tahu diatas sana akan seperti apa
sebuah keindahan, kecewa, cacian, makian
atau pedih yang menghilang
entahlahh,,,

diberanda ini aku titipkan sebuah doa
biar burung merah yang membawanya ke angkasa
letakkan saja di langit mendung
biar nanti hujan menumpahkannya
membasahi kebun kebun tak bernama
kelak akan tumbuh disana
pohon rindang bernama asa
harapan yang tak sempat menjadi nyata
apapun doa yang terucap
apapun kata yang tak bisa diungkap
akan menjadi awan yang bernama
niscaya,,,

"dunia paralel dipercayai sebagai wujud waktu relatif dan bisa dibelokkan dengan kecepatan dan massa, artinya dengan fokus dan keyakinan, semua impian, menjadi nyata,,,yakinnn??? harus :-)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar