Jumat, 14 Januari 2011

Dik,,,hari ini,,,


Dik,,,hari ini ayah teramat merinduimu, entah karena sekian lama kita tak pernah bersua, bahkan lewat mimpipun tak ada. Ayah berharap dirimu baik-baik saja disana, seyakinnya dirimu selalu gembira bersamaNya. Hutang cinta ayah padamu mungkin tak kan pernah bisa selesai hanya dengan merindukanmu. Terlalu banyak hal yang telah engkau berikan, hanya dengan keheningan akhirnya ayah sadar kalau dirimu hadir untuk mengingatkan cinta hanya bahasa satu-satunya yang mengikat antara kita, kehidupan fana dan keabadian disana. Cinta yang berulang kali menguatkan ketika kepedihan mendera, cinta yang memberi harapan ketika putus asa menyela.

Dik,,,hari ini ayah teramat kangen padamu, bukan apa,,hanya karena sebuah sore yang menyentak batin ayah. Tadi bertemu temanmu,,,teman,,,ayah katakan karena gadis kecil berumur 9 tahun yang namanya mirip panggilanmu hampir sama dengan dirimu, matanya, putih bersih kulitnya, bahkan "kelebihan" yang diberikan Tuhan mirip seperti dirimu. Ayah hanya bisa menahan agar air mata tak beranjak dari kelopak. Bukan kesedihan, tapi luapan cinta yang diberikan gadis kecil bernama Dita sungguh luar biasa. Cinta yang telah merubah orang disekelilingnya menjadi lebih menghargai hidup, menghargai setiap momen waktu hanya untuk bersikap bahagia, kekuatan yang dulu pernah ayah alami, dan tadi ayah melihatnya lagi,,,:-).

Dik,,,saat melihat momen tadi sore ayah sadar, dirimu telah mengajarkan bagaimana kekuatan cinta mengalahkan semua bentuk ketakutan, kesakitan. Bagaimana cinta yang menyejukkan hanya mengalir ketika hati membuka untuk menerima senang-sedih, tawa-tangis dalam bingkai yang sama. Ayah sadar bingkai itu ternyata bernama "kasih sayang" sebuah jendela yang sekarang ayah bawa dalam hidup dengan harapan kelak ayah bisa menemui lagi dirimu "disana".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar