Jumat, 22 Mei 2015

mei mop


Mei, bulan ini selalu memberi kejutan bagi saya, padahal sejujurnya tidak suka dengan hal yang berbau kejutan, baunya ga enak dan bikin neg :-). Sebagaimana namanya, mei bisa diplesetkan may,,,bermakna bisa, mungkin, barangkali, mudah-mudahan, artinya segala sesuatunya masih mengandung ketidak pastian. Didalam ketidak pastian pula dibaliknya ada kebenaran yang sementara waktu kemarin masih samar, sekarang pelan tabirnya mulai nampak.

Kejutan awal, mungkin karena selama ini penyakit cuek lagi kambuh, jadinya dipandang bodoh, gampang dibohongi sehingga bisa membuat orang lain gatal untuk mem-fetakompli. Saya tidak tahu apa ada korelasi antara cuek dan kebodohan. Yang jelas karena terlalu sering dulunya difetakompli, jadi rindu akan kondisi seperti itu. Entah kenapa saat orang bahagia karena telah memfetakompli, saya begitu senang bisa membuat mereka bahagia. Karena tak ada hal yang sanggup saya berikan agar mereka bisa bahagia, jadi apapun itu bisa membuat happy and happy monggo asal jangan kebacut/terlanjur memfetakompli Tuhan dan kanjeng nabi junjungan saya.

Kejutan lanjutannya adalah saya yang secara fisik gampang dikenali karena bertampang mirip preman ternyata dianggap gak ada. Ini yang membuat shock, jangan-jangan saya ditakuti karena gak ada, alias mirip hantu. Jujur gak mau kalau dikira hantu, mending jadi kentut, wujudnya samar namun aromanya ada. Jadi ketika saya berusaha me-nampak, mereka malah ketakutan mirip lihat setan. Bingung harus bagaimana, tiba-tiba ada yang bisikkan :"kamu kan punya cita-cita jadi silent dan stealth, menjadi sunyi dan gak nampak. kalau berdiri di telaga orang ga lihat kamu tapi lihat air. Kalau berdiri dibatu orang melihat wujud batu, diri kamu seperti menyatu dengan batu itu, jadi buat apa kamu berusaha menampak?". Terkejut dan manggut-manggut saya pun mafhum.

Setelah dipikir memang enak juga bisa disalah pahami, di goblok-goblokkan, karena itu bisa membuat orang bahagia, dan mereka lega karena ganjalan hatinya menemukan penyaluran. Ahhh,,,saya hanya minta maap pada mereka karena tidak bisa memberi hal lain yang bisa membuat bahagianya lebih, saya hanya bisa menyodorkasn tubuh, tampang ini buat mereka, semoga ini adalah udara segar di kesumpekan memikirkan hidup yang tak kunjung berhenti mengejar  Jadi ingat lagu jawa koesplus : ,,ela elo sawo dipangan uler,,,