Selasa, 18 Januari 2011

aksara tanpa kata


“tidak mungkin mendalami kehidupan tanpa mendalami kematian. Ia mirip mau mengerti siang tanpa mau mengerti malam, mau rasa manisnya sukses tanpa tahu pahitnya gagal” (Gede Prama; Bercakap-cakap dengan kematian)

langkah yang terlanjur melunglai

biarkan terseret waktu menuju cahaya redup

bukankah disana tiba di kematian

namun hidup berawal dari sebuah senyum

tatkala rasa aneh meregang di tenggorokan

biarkan saja mengalir menyentuh tiap nadi

ada sekat hampa yang perlu dimusnahkan

sebelum menggantinya dengan sesal

karena hidup adalah keterlanjuran

jadi apa salahnya kalau hadir membawa rindu dendam

atau kebencian datang seketika

saat bicara berubah menjadi bisu tanpa nada, irama

yang tersisa hanya menerka nerka

apakah diam adalah cinta tanpa aksara

karena doa juga kata-kata yang menghuni sunyi

apakah ia menemui Tuhannya dengan ketakziman

sambil membawa pesan:Tuhan,,,aku haturkan semua

kata dan pinta dari anak manusia, hanya Engkau

yang akan membawa kami semua dalam langkah

terbaik dan yang terbaik

begitu saja? Uhmm betapa mudahnya


kalau malam lambang kegelapan

aku hanya ingin benak yang penat menghilang saja

biarkan membeku dan mati rasa

agar jejak kemarin mengabur dan tersisa

ini seperti tapak yang tak bisa hilang dan selalu saja ada

memeluknya dengan harapan akan cahaya bulan bertapa

mana yang akan disisakan untuknya

kehidupan toh akan lewati kerikil tajam

kematian tanpa kau sadari telah lama bersemayam

kemana lagi kalau jejak yang bersembunyi tak berani

katakan saja ,,,

esok dan kemarin adalah bongkahan memori buruk

rentang harapan yang mermakna kepedihan

hmmm,,,tak kau rasakan bukan

betapa kematian begitu dekatnya

yaaa,,,kematian

tidak saja bermakna meregangnya nyawa

namun ketika keindahan, kebenaran, cinta

berubah mejadi dendam hingga tak layak

kembali di singgasananya


biar hari ini saja

memaknai hidup dengan sederhana

saat hati meleleh dengan tangisan

karena meratapi hal yang tak bisa

rasakan saja detik demi detik kesakitannya

biarkan hanyut dengan rasa sakitnya

sampai mana,,,biarkan saja

saat mata nanti membuka

ada rasa hampa dan luka

ada sunyi yang tak bisa dipahami

apakah itu surga namanya?

hmm,,,terlalu mengada-ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar