Rabu, 29 September 2021

Siklus N pada manusia

Siklus N pada manusia
Setiap manusia pasti tidak luput dari khilaf, salah dan dosa. Setiap manusia pasti akan mencari siapa jati dirinya.  Ketika hati/qalbu yang bening banyak tertempeli jelaga dosa,  bagaimana menghilangkannya kalau bukan dengan purifikasi/pemurnian.  Saat manusia "kesasar" di jalan2 kegelapan dan mencari cahaya, bagaimana menemukannya?.

Mirip  ekosistem perairan dengan organik tinggi,  menurunkannya adalah dengan bakteri pengurai.  Bukan dihilangkan tapi dirubah menjadi bahan anorganik.  Jangan2 manusia juga memiliki siklus N nya sendiri.  Mungkin sekali lagi mungkin,  "bakteri pengurai" pada manusia adalah menahan diri,  toolsnya bisa saja lewat puasa. 

Jika hasil penguraian organik dalam ekosistem perairan adalah TAN-Nitrit-Nitrat( TNN),  mungkin sekali lagi ini mungkin, hasil menahan diri (probiotik) pada manusia adalah Sabar - Ikhlas - Tawakal (SIT). Jika dalam ekosistem perairan  ujung semuanya adalah nitrat yang dimanfaatkan plankton,  ekosistem qalbu manusia adalah kemanfaatan sesama. 

Yang menarik jika pada ekosistem perairan dikenal dengan NP rasio alias N/P  yang menurut pengertian saya N adalah nitrat(ujung proses siklus N), P adalah posphat (parameter kesuburan,salah satu sumber organik), nilai tertentu N/P rasio akan menentukan dimana maqom plankton chlorella, diatom bahkan bakteri berada. Bagaimana dengan ekosistem qalbu manusia? Mungkin sekali lagi mungkin, orang yang bersih semisal guru,kyai,ulama kita adalah orang2 dengan nilai NP rasionya tinggi. 

Menariknya,puncak tertinggi dari NP rasio di alam adalah keseimbangan alias balancing. Kondisi dimana antara plankton dan bakteri dalam suatu kesetimbangan.

Nilai NP rasio dalam ekosistem qalbu manusia adalah keseimbangan antara sifat keduniawian dan ruhani.  Keseimbangan antara kemanfaatan sesama manusia dan habluminallah.
Wallahua'lam,,,,,,,,




Tidak ada komentar:

Posting Komentar