Jumat, 20 Agustus 2010

impulse


ketika ilalang itu tertiup angin
akan kemana perginya angan yang dibawa
kalau bukan mencari makna
ia hanya menitipkan pesan
berjalan dalam kebebasan dan keindahan
ia hanya meninggalkan kesedihan
sebelum hujan memenuhi janjinya
membawa bahagia di ufuk sana

ketika ilalang itu terbang menempuh badai
nyali apa yang akan menahannya
kalau bukan memori perih yang membayang
ketika hidup hanya berjalan untuk menunduk
tegak hanya impian seorang pengecut
bukankah itu doktrin yang lama mengekang
kenapa tak disadari
semuanya sudah basi
egois yang menampar bayang diri
hanya bualan cerita yang esok,,,
jadi onggokan sampah
percayalah,,,
kebebasan lebih indah dari pada
bersungut menggenggam dendam

jadi biarlah dia pergi,,,
biarkan kemana saja karena,,,
menelanjangi hati
masih indah daripada tercabik kepahitan
namun tak dirasakan
seolah hanya jadi pemanis di ujung waktu
perkara esok ia mati
siapa peduli
percayalah dalam sekejap pasti terlupakan
terinjak oleh kecongkakan dan kesombongan
jadi biarkan dia pergi,,,
menempuh takdirnya sediri
tak usah ditangisi
sebab
ia akan menemukan kebahagiaannya
setelah hujan reda
dan sang aku berjanji akan menunggunya
disana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar