Kamis, 05 Agustus 2010

Ijinkan,,,



Ijinkan bimbang memelukku perlahan
ketika angin malam tak lagi menyejukkan
hingga dengan sepenuh hati
meruntuhkan keberanianku dengan sekali tepukan
kemarahan yang terlanjur menghitam
akan dibawa kemana lagi
sebab darah yang mengalir di nadi
mungkin tak akan kau temui memerah lagi
ia telah menjadi penuh abses menyakitkan
sebentar namun pasti akan meleleh
meruntuhkan sekat kepercayaan
menjadi kebencian yang memuakkan

Ilusikah ini,,,?
ketika dendang lagu kepedihan
seperti tembang kematian
suara seruling yang menyayat luka
sudah tak lagi terasa perih sejak lama
berharap ia cepat saja datang
kemudian berlalu dengan membawa pergi
hakikat cinta yang telah usang
mungkin akan merapuh sebentar kemudian runtuh
dan,,,
boom,,,
menghilang,,, meninggalkan jejak yang terasa sesak
hanya sisa darah beku tercecer dimana mana
pertanda pernah ada hidup disana

Ijinkan bimbang memelukku perlahan
karena ia terlanjur merasuk dalam
andai,,,ia tak segera lenyap
biarkan saja,,,sebab
berharap suatu saat bisa temukan
jejak yang menuntun kembali
ke tempat dimana tangisan
terasa segar di relung hati
atau biarkan sang waktu bermain-main
sebentar,,,
kelak ia akan melepasnya dengan rela
jadi,,, biarkan saja,,,










Tidak ada komentar:

Posting Komentar