Senin, 18 Januari 2010

Tears memory

Entah kenapa nak...
hari ini aku teramat merindukanmu
seperti sekilas bayangan terlepas
merindukan air mata berderai ikhlas
seolah baru kemarin sore aku mendengar
candamu dengan gelak tawa yang terurai

Entah kenapa nak...
hari ini aku kangen padamu
saat kesumpekan hidup silih berganti mengunjungi
sepenggal kehadiranmu sunggguh berarti
sekedar buat melapangkan hati
kalau hidup ini hanyalah buat sang inti

Sekelebat memori
mungkin hanya menyisakan air mata
setelah waktu berlalu sekian lama
kau pahami hidup dengan tawa
seperti bertutur kefanaan adalah nisbi adanya
kehidupan dunia dan kecintaan berlebih padanya
menyisakan kenaifan dan sia-sia akhirnya

Sepenggal kenangan
makin kupahami kemana arah hidup harusnya berjalan
merunut dan menemui dijalan benderang
apapun keruwetan yang jadi penghalang
engkau maknai dengan tawa bukan tangisan
mengejek kecengenganku meratapi kehidupan

Entah kenapa nak...
hari ini aku kangen padamu
saat hidup terkadang makin menyesakkan
kau ajari aku untuk menertawakan
saat hidup serasa makin lempang
kau ajari aku menatapnya dengan kebersahajaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar