Kamis, 24 Juli 2014

Presiden saya....

Secara kebetulan saya ketemu Broedin van klompen  di sebuah mall saat ngantar anak istrinya kulakan buat persiapan lebaran. Kalau biasanya saya yang maksa dia sekedar brenti sebentar, kali ini dia yang "menyeret" saya dibiarkannya anak istri belanja sendiri, duduk di bangku dia bilang : ane mo nanya ente mas masalah pilihan peresiden kemarin (Broedin tidak akan pernah bisa bilang presiden). "napa emang dien". Semalam saya diimpeni sama kyai saya mas, beliau memandang saya terus ketawa terbahak-bahak terus menangis kayak anak kecil gitu. Lantas saya nanya ada apa kyai ko kelihatan gembira terus sedih. Beliau  liat dagelan pilpres lucu banget."Lah lucunya dimana dien". Beliau bilang cerita bermimpi para capres lewat sebuah jalan yang isinya tahi semua, terus para capres itu berjalan sambil berjingkat-jingkat hindari "ranjau" sambil menutup hidung, namun malang mereka terpeleset. sehingga seluruh tubuhnya penuh tahi, lantas kenapa kyai menangis? karena lihat orang lalu lalang tak satupun mau menolong mereka, setelah didekati mereka buta. Pertanda apa ini mas?

Dien, itu kan hanya mimpi cuekin aja kenapa?. maunya gitu mas, tapi kalau seminggu berturut-tureut mimpi yang sama gimana? "hah,,masa dien?". Iya mas ini pertanda apa? mang kyai gak kasih tau? Beliau hanya bilang gini, Dien kecintaanmu yang terbesar setelah tuhan adalah sama istri dan anakmu jangan yang lain termasuk aku. "Terus apa hubungtannya sama pilpres dien". Kapan hari saya sempat telpon kyai mas mohon petunjuk nanti saya harus milih siapa? terus kyai bilang nanti kamu ngerti sendiri. Apa isyarat yang diberikan itu ya mas..."mungkin dien. terus kenapa kamu sedih banget?. Kalau kyai sudah ngimpeni saya hampir tiap malam ini pasti ada apa-apa. Dulu kyai pernah cerita, indonesia kelak akan jadi negara super power, negara adi luhung kembali seperti jaman majapahit, namun harus lewati siklus goro-goro sebelum sampai kesana. Yang namanya indonesia seberapapun kekayaannya dikeruk orang lain, Tuhan masih Maha Sayang pada rakyatnya, Tuhan hanya memberi pendadaran sama bangsa ini sebelum jadi rahmat bagi bangsa lain. "masa dien, kapan itu terjadi?". Beliau bilang saat itu akan tiba bila pemimpinnya menangis bila rakyatnya lapar dan rakyatnya patuh dan taat dengan pemimpinnya. Saat itulah cermin dari manunggaling kawula gusti terjadi. Hahaha ente orang madura ko ngerti gitu to dien,,. Ini kaya kyai mas,,saya juga gak tau artinya apa.

Kyai bilang siapapun orangnya yang jadi RI 1 pasti orang baik, namun baik saja gak cukup kalau lihat bruwetnya masalah bangsa ini. Karena perlu keberanian untuk menolak segala hal yang akan membuat rakyatnya sengsara, satu-satunya yang paling ditakuti cuman Gusti Pengeran yang maha adil. "mang sekarang ada yang gitu dien?". Kalau dari cara kyai menangis seperti anak kecil, mungkin itu pertanda mas,,,sahut Broedin sambil menghela nafas seperti menyesal. "Napa dien?". Seandainya beliau masih sugeng ya mas, ceritanya pasti beda takdir kita, tapi mungkin bener kyai bilang bangsa ini akan alami pendadaran alias MOS dan Opspek sebelum bener-bener jadi bangsa yang besar. "lah yang dimaksud beliau barusan siapa?". Siapa lagi mas,,. sampai detik saya akan tetep mengaku peresiden indonesia cuman Gus Dur. "sek,,sek sebentar wah ini subversib, lah kan ada presiden setelah itu. Ahh,,mereka kan cuman penggantinya Gus Dur,,,,saya tersenyum.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar