Jumat, 18 Juli 2014

dera


kata-kata menancap seperti belati
beringsut lantas hilang dikegelapan sunyi
yang tersisa hanya amarah
menampar-nampar wajah yang tak bisa berhenti
bernyanyi tentang kesabaran sembari bersiul tentang perih
lantas mengingat apakah dosa seperti cadas yang terkikis ikhlas

lantas dikedalaman bertanya, dimana letak doa
seperti mantra atau kata-kata yang tersia-sia
menunggu hujan akan tiba kering mulut tanpa busa
menanggung amarah kesedihan dan luka
lantas berganti tawa dan pucat pasi mengintip dibalik pagi
tiba-tiba tercekat, kata-kata menusuknya hingga ulu hati
tak ada darah tak ada kesakitan, hanya dera dan kata-kata
menancap seperti belati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar