Jumat, 14 Juni 2013

Raisa - Firasat (cepat pulang,,,saat itu keniscayaan)



Kemarin kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu
Tubuhku terpaku

Semalam bulan sabit melengkungkan senyummu
Tabur bintang serupa kilau auramu
Aku pun sadari, ku segera berlari

Cepat pulang, cepat kembali, jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang
Cepat kembali, jangan pergi lagi

Akhirnya bagai sungai yang mendamba samudera
Ku tahu pasti kemana kan ku bermuara
Semoga ada waktu (sayangku) sayangku

Ku percaya alam pun berbahasa
Ada makna di balik semua pertanda
Firasat ini rasa rindukah ataukah tanda bahaya
Aku tak peduli, ku terus berlari

Cepat pulang (cepat pulang), cepat kembali, jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang (cepat pulang)
Cepat kembali, jangan pergi lagi

Dan lihatlah sayang (lihatlah)
Hujan turun membasahi seolah ku berair mata

(cepat pulang, cepat kembali, jangan pergi lagi
Firasatku) ingin kau tuk cepat pulang
(cepat kembali, jangan pergi lagi) ku hanya ingin kau kembali
(firasatku ingin kau tuk cepat pulang) pulang
(cepat kembali, jangan pergi lagi)

Aku pun sadari
Kau takkan kembali lagi

 Lagu lama yang dinyanyikan lagi oleh Raisa, mungkin sepintas ini lagu berkisah tentang kerinduan seseorang terhadap kekasihnya yang menginginkan orang yang dicintainya segera kembali, Cepat pulang,,,seperti sungai yang mendambakan samudra. Ya,,ya,, pulang adalah kerinduan kita sepanjang hidup, pulang adalah kata yang sakti untuk membawa kita pada kebahagiaan, kedamaian. Kemana kita pulang? ke "RUMAH", bukan saja bermakna sebuah tempat namun bisa saja sebuah keadaan, kondisi, kecenderungan dimana disana kita menemukan jati diri penuh cinta. Bukankah hari ini banyak sekali "rumah" palsu yang kita kira tempat berlabuh terakhir kita. Ada rumah yang bernama harta, ada juga bernama tahta bahkan rumah yang bernama wanita. Namun tetap saja kita merindukan rumah yang sejati,

Jadi ajakan untuk segera pulang, apalagi diucapkan oleh penyanyi bersuara empuk seperti raisa membuat kerinduan untuk segera pulang menjadi niscaya. Coba baca teks lagu itu, resapi perlahan-lahan, teman saya bilang : biar ada feel-nya :-),,,,kalau sudah dapat, bayangkan kalau yang mengucap itu adalah Tuhan,,,






Tidak ada komentar:

Posting Komentar