Jumat, 02 November 2018

Caffein effect

Peradaban kita sedang memasuki proses tahap dasar dari siklus yang terulang (orang Jawa bilang Pranoto mongso).  Siklus peradaban dasar adalah saat individu ingin memperlihatkan eksistensinya dalam masyarakat,  sehingga dalam tataran pragmatis,  kita kenal istilah selfie,  plagiat,  eksis. Ini merujuk pada masyarakat barat setelah terjadinya revolusi perancis,  dimana saat itu kita masuk di budaya egaliter. Sekarang barat malah memasuki kondisi pre egaliter.  Kita malah memasuki post individual

Saat revolusi Perancis,  sumber daya alam dikuasai dan di eksploitasi seperti meras santan,  hasilnya adalah kekeringan jiwa saat kemakmuran badaniah malah membuat limbung.  Saat peradaban kita mencapai Puncak tertinggi spiritual,  barat memasuki Puncak peradaban materialitas,  efek yang tak terbendung adalah kolonialisme merajalela dimana mana. Efek itu dirasakan sampai hari ini sebagai Puncak kegelapan jahiliah terhadap materi,  dan kita memasuki itu saat ini.

Pernah dengar lagu gundul pacul, lir ilir atau e- dayohe teko;  lagu kaya makna gambaran masyarakat egaliter yang memiliki visi gemah ripah loh jinawi dan berujung pada baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.  Hari ini tembang itu coba dikumandangkan lagi untuk mengingatkan, eksistensimu sacara individu kelak akan menemui kebimbangan tatkala ruh mu tak pernah kau jenguk dengan memberinya energi spiritual.

Demikian status saya pagi ini sebagai pengamat ekonomi palsu,  tetap jaga kesehatan bodi dan iman,,,,
#caffein_effect

Tidak ada komentar:

Posting Komentar