Rabu, 15 Januari 2020

Tiada - meng-ada - meniada

#Tiada_mengada_meniada#

Tanpa babibu tiba-tiba Gurpan datang malam-malam bukan lewat pintu tapi ngetuk jendela, sambil cengengesan dia bilang sorry broken wing, hujan terlalu deras untuk saya akui jika saya kedinginan,. Dengan rambut basah tentu saya memeluknya dengan penuh rasa kangen,  entah sudah berapa bulan dia menghilang dengan tugas "under cover" nya.  Saya tahu harus menyediakan kopi nasgithel buatnya serta kacang rebus kesukaannya.  Untung tadi sore anak mertua seperti feel kalau dia datang,  semua sudah cemepak.

"Apa kabar broken wing,,,, ente selalu always kan",  sambil senyum khasnya itu loh. Saya hanya tercekat,  bagaimana tidak,  tiap dia datang selalu saja membisikkan : piye wes lulus durung,  katanya sambil terkekeh.  Saya hanya bisa menggeleng,  belajarku masih alif Gur,,, entah kenapa ga bisa ke ba,, apa lagi ke ta tsa hamzah iya, ga kebayang Gur. 

Saya tahu pasti jika gurpan datang akan jadi malam yang panjang. Tapi saya senang,  lama gak nongol baru kali ini dia datang.  Sambil nyeruput kopi,  gurpan cerita baru pulang dari mall terus kehujanan.  Saya pasti terbahak kalau cerita pulang dari mall,  pasti kehilangan dompet dan entah ajaibnya dompet tersebut selalu berada di tas kerja saya.

 "broken wing,  lama tidak bertemu manusia saya jadi kangen kamu" katanya terkekeh.  Lah memang di mall kan banyak manusia gur,  banyak yang bening pula. "Husshh ojo banter2 bojomu denger nanti, ayu lahirnya,  tapi hatinya membawa kepedihan,  ga tega saya ngeliatnya ,  malah ada yang mirip mayat hidup berjalan". Haaah,,, jangan nakutin gur,,, setahu saya ga ada yang jelek mirip gituan di mall. "bukan harfiahnya broken wiiiiinng,,, tapi hatinya,  ego yang tanpa pernah di cuci dengan air mata batin membuat mereka susah lepas dari godaan godaan hidup".  Gak ngerti aku gur,, saya melongo. 

"Broken wiiinggg,  cukuplah kita menangis saat kita lahir ke dunia,  cukup sekali saja,  setelah itu,  jika datang apa yang disebut dengan definisi kepedihan,  penderitaan,  kemalangan,  yang sering dipersepsikan dengan tangisan,  itu tandanya kamu harus mulai meniada.  Proses manusia untuk menunduk dalam,  proses manusia untuk kembali ke khittah. Saat lahir,  proses 'meng-ada' harus disandarkan semata-mata untuk proses selanjutnya yaitu meniada,  menyatu dengan hutan kosmis,  kamu bilang makro kosmos kehidupan,  kembali menjadi gelombang".

Bukankah itu yang pernah gurpan bilang,  dari tiada,  meng-ada lantas meniada,  mirip lahir lantas kembali mati. "Lebih dari itu sebenarnya broken wing, kematian sejati sebenarnya hidup abadi, hidup sesaat bisa jadi kematian abadi". Maksudnya gur? tambah mumet kepala. 
"Gini broken wing,  kehidupanmu yang singkat di dunia ini, kalau hanya dipakai untuk itu2 aja,  kamu seperti meng-ada tanpa mau meniada,  padahal siklus hidupmu seperti daun,  mulai dari tunas,  pucuk,  menghijau,  menguning dan tanggal". Lantas apa hubungannya dengan kita2 ini gur?.

"Hidup ini terlalu singkat buat diratapi broken wing,  terlalu sekejap untuk disia2kan,  banyak dari teman, sodara,  mengejar kehidupan ini seolah mereka tak ingin sengsara,  hingga kadang tega menafikan sodara lainnya.  Definisi sedih, perih, derita,unhappy,  disematkan saat mereka tidak memperoleh sesuatu,  gagal mencapai sesuatu,  namun abai jika hidup tidak hanya memperoleh dan mencapai sesuatu. Kehidupan dengan waktu yang diberikan Tuhan,  disematkan padamu adalah untuk menjadikan sesuatu,  membangun infrastruktur hatimu dulu,  lantas infrastruktur kebaikan untuk keluargamu,  tetanggamu. Saat itu intens kamu lakukan,  semua yang kamu peroleh hari ini adalah efek,  tools,  untuk membuat project2 spiritualmu selanjutnya".

Hidup bukanlah bergerak dari egoisme yang satu ke egoisme yang lain, hidup hanya bisa dipahami dengan kelembutan meski untuk kesana kamu perlu kerja keras,  kerja yang tak merujuk pada memperoleh sesuatu,  hidup adalah penghambaanmu pada Nya,  bukan padanya.  Hidupmu hanyalah menyelaraskan gelombang talentamu dengan mikrokosmos,  makro kosmos kehidupan".
Bertubi tubi gurpan nyerocos sambil mengunyah kacang rebus,  sampai lupa kulitnya dikremus juga. Seperti biasa saya mengangguk tanda tak mengerti. 

Anehnya gurpan selalu memandang saya dengan lembut seolah kasihan dengan kegeblekkan saya,  lantas berbisik: "aku tadi kehilangan dompet broken wing, sekarang aku mau pulang gak punya sangu". Makanya to gur di mall ojo lirak lirik ae to,  dijawab sambil terkekeh, sambil dijawab : "aku ngelirik juga ada maksute broken wing". Saya hanya berlalu dan mengambil dompetnya yang tiba2 nyangsang di tas kerja. Wes broken wing aku pamit,  sambil berbisik: anakmu sehat2 disana,  tadi nyampaikan salam buat kamu dan mamanya.

Naahhh,,, ini yang bikin mata tiba2 berlinang. " ojo nangis, gembeng banget sih kamu broken wing,  hidup cukup sekali kamu nangis,  waktu kamu lahir,  setelah itu tertawalah dengan kenaifan kehidupan. Yaa,, yaa gur ayamsori, gurpan ga nginep,  mau kemana habis ini?  Ga usah broken wing,  jaga dirimu baik2 yo,  teruslah laku di jalan sunyi, sory aku masih ada urusan lain,,, tiba2 cling,,, gurpan menghilang dari hadapan saya,  dan saya  berteriak gur,,, gur,,,,tunggu,,. "yahhh,,, yahhh ada apa,  ngelindur lagi,,," tiba2 anak mertua nepuk punggung.  Ahh,,, tibake ngimpi to,,, 😀😀😀😁


Tidak ada komentar:

Posting Komentar