Kamis, 10 Februari 2011

Ketika kabar itu tak sampai jua padamu


yang tersisa hanya angin mendesah lirih
ketika malam-malam makin menjauh
menimpa sebagian lelap mengurai kelam
biar saja menjadi damai dengan sang ada
karena saat kau eja mimpi itu satu demi satu
telalu banyak yang tak punya nama
hanya ada satu mata saja bicara
namun terpejam diam
sepertinya berharap esok hari
ada embun menggantikan keperihan

bukankah telah coba senyapkan ragu itu
ketika pagi menjemputmu
diujung jalan ditepian sunyi
sesaat bunyi kereta
yang telah terbiasa dengan alur itu-itu saja
selalu saja tiba di setasiun yang sama
membawa kabar,,,
"tak ada lagi warta untukmu"
bukan kejutan yang diinginkan
dan dirimu terdiam
mencoba seberapa lama bertahan

seperti malam-malam sebelumnya
saat peluit kereta terakhir melengking diujung malam
dirimu riuh rendah bicara
tersisa sedikit busa di sudut bibir
bercerita tentang takdir
yang bisa dimasukkan dalam kantong tua
dan membuangnya ketika gerimis tiba

jadi kalau malam ini engkau enggan lagi bercerita
biarkan menyisakan sepi
ditemani setia yang makin meluruh
hingga waktu kelak
dirimu kembali bicara
bukan dengan kepedihan
tapi dengan keikhlasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar