Rabu, 04 Februari 2015

Kang,,,


Kang,,,kehidupan begitu menari nari dimataku seolah itu ritme yang tak kupahami
seperti ada banyak cara cerita, sandiwara yang membuatku terombang ambing
tentang kebimbangan yang tak ada habisnya, dan berdebat kemana sebenarnya tujuan kita?
setelah pagi beranjak kemudian sore menghampiri dengan sedikit hentak
kurasakan lelah tak terkira,,,apakah ini yang kita cari?
kang,,,aku hanya ingin bertanya tanpa dirimu harus menjawab
karena aku tak berharap jawaban-yang berakhir sebagai penghibur di penggal malam

Kang,,,
dalam liuk seperti angin aku kadang hanya ingin terlelap dalam penat
sebentar saja,,,tak bisakah itu? jadi kenapa selalu kita harus berlari seolah waktu
mengucapkan perpisahan terakhirnya lewat kata : terlambat?
kadang aku ingin seperti ombak yang selalu mengalir kemanapun penjuru dunia tanpa harus merasakan di pantai mana akan berakhir,,,dab dirimu hanya tersenyum seraya bilang
jangan jadi ombak, karena dirimu tak akan bisa berkaca, jadilah samudera
aku tertegun bukankah samudera tak akan bisa berkaca dengan kedalaman dan luasnya
kang,,,dirimu hanya tersenyum sambil menatap dalam-dalam dan,,mungkin saja katamu

Kang,,,
banyak hal yang tak kumengerti tanpa harus memulai dimana mencari ujungnya
katamu sebaik-baik pertanyaan adalah ,menemukan jawabnya dipertanyaan itu sendiri
seperti berjalan ke barat akhirnya muncul dari timur kembali
jadi katamu, bukankah hidup itu bulat,,,semua tanya sekaligus adalah jawabnya
aku mengangguk seperti itu makna dejavu,,,entahlah karena memaknai katamu
sama saja melihat buih di lautan, timbul tenggelam dan hilang
kamu pun bilang: itulah hidup,,,tak penting mengerti semua, yang harus kamu tahu adalah
bergembiralah dengan sedikit yang kau maknai, karena disana pintu makna memelukmu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar