Kamis, 20 Oktober 2011

Kitaro- Silk Road



Ketika pencarian sampai ditepi logika, ketika realita menjadi absurd karena kepedihan dan luka datang menggores sisi batin kita. Ketika badan terhuyung oleh sisa amarah yang hitam menjadi jelaga. Ketika dalam kebimbangan , hidup menjadi hal yang teramat sia-sia,,,kemana akan bersembunyi dan berlari kalau bukan menyandarkan diri pada nurani. Kemana mencari kesejukan sekedar membasuh hati yang terlanjur dikotori oleh keburukan sehingga dikotomi hanya nampak seperti raja bertahta di singgasana. Tak sekalipun ada kedamaian disana.

Hari ini saya ingin kembali ke "rumah" tempat dimana semua kesalahan dan kebaikan saya letakkan apa adanya tanpa sekalipun takut akan merasa kehilangan dan merasa memiliki. Jalan menuju kesana pernah saya lewati dan pernah kembali. Namun apa daya mata yang buta ini kadang kesasar hanya mencari sebuah cahaya yang saya kira menentramkan, ternyata hanya ilusi yang membuat jalan kembali ke "rumah" jejaknya hilang seperti sirna setelah turun hujan.

Jalan sunyi, atau apapun namanya ia,,,tempat menuju telaga dimana cinta berubah wujud dalam bentuk sejatinya. Saya berharap apapun kegalauan dan kepedihan yang datang karena penyesalan masa lalu, adalah sebuah langkah menuju keanggunan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar