Jumat, 07 Oktober 2011

not yet title


"kesedihan dan kesenangan hanya tamu-tamu yang berbeda dirumah yang sama. Sebagaimana rumah yang sesungguhnya, tamu manapun layak memperoleh senyuman. Dengan cara ini ke-akuan tidak saja lenyap, kehidupan kemudian beratapkan kesejukan, kelembutan dan keindahan"
Gede Prama


Saya yakin, prioritas hidup seseorang pastilah sama, apapun latar belakangnya, ujungnya adalah menemukan kehidupan bahagia, damai, penuh cinta. Nahh,,,mencapai tujuan yang sama namun cara yang ditempuh berbeda. Ada yang merasa dengan menempuh dijalan-jalan kebendaan dan materi ia akan sampai disana. Ada yang merasa dengan mengendarai jalan-jalan kekuasaan otomatis bahagia didapat. Ada yang menempuh jalan-jalan cinta, maka kebahagiaan akan datang dengan sendirinya. Tidak ada yang salah apapun kendaraannya. Namun sebagaimana hukum alam bertutur, jalan apapun yang hari ini sedang kita kendarai selalu memiliki hukum mengikat. Ya,,,mengikat, saat seseorang berkendara dijalan kebendaan, ia akan bertemu dengan kepemilikan sekaligus kehilangan, yang menempuh jalan kekuasaan akan bertemu sanjungan dan kejatuhan, yang berjalan dalam cinta akan bertemu luka dan air mata.

Apapun kita hari ini, ada dimana, sedang tertawa atau berurai air mata, tidak bisa mengelak dengan hukum mengikat ini, tidak bisa hanya menyukai tawa enggan bertemu lara, tidak bisa suka dengan sanjungan tapi tak mau menerima kejatuhan, mau menikmati manisnya cinta namun enggan kehilangan. Kahlil Gibran bilang, ketika diruang tamu kita menerima kebahagiaan, kepedihan telah menanti dikamar.
Jadi apa yang salah dengan kehidupan yang sedang kita lakoni hari ini?takdir salah yang selalu membuat kita menderita, hukum sebab akibat masa lalu? hmmm,,,sejujurnya saya tidak percaya itu. Apapun situasi hati kita saat ini tidak dipengaruhi faktor luar, namun semata mata karena kita enggan menerima apapun bentuk kesedihan.

Saya meyakini prioritas hidup yang sedang kita jalani dituntut untuk selalu bergerak (berkaca pada bayi yang belajar dan tumbuh dengan cepat), siapa yang mandeg dari sisi pikiran (mind) dan mental bersiap menanam bibit kepedihan. Prioritas hidup dan tujuan kehidupan menurut saya hanya ada satu : berkarya dan berkarya, serve the others, karena disana tersembunyi kebahagiaan, kedamaian dan cinta suatu hal yang hari ini dikejar setiap diri.
Kalaupun hari ini ada yang sedang sedih, berurai air mata karena menemui kekalahan hidup, atau sedang patah hati ditinggal kekasih, dizalimi seseorang karena kebenaran yang di-nafikan? saya percaya itu hanya komponen keadaan yang akan membuat kita besar dan makin cepat menemukan kebahagiaan dan cinta yang sesungguhnya. Jauh lebih indah kalau selalu mendoakan orang yang menyakiti kita agar Tuhan membimbing mereka untuk segera menemukan apa yang dicari.

Saya menemukan sebuah coretan tulisan : kehidupan di dunia ini seperti sedang berperang melawan diri sendiri, diperlukan baju bernama syukur, selimut rendah hati, sepatu kejujuran dan senjata bernama keikhlasan.
Apakah itu yang diperlukan untuk memenangkan kehidupan? hmm,,,setahu saya itu bagian dari cinta yang bernama kasih sayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar