Senin, 12 April 2010

dormant phase

#dialog imajiner antara ego dan bunda jaman
saat kerinduannya memuncak setelah sekian
lama, banyak tanya tak dijawab jua#

ego
bunda, kenapa tanyaku tak terjawab jua
aku yakin, engkau masih menyayangiku
entah sekecil apapun ia berada
ia telah mengendap begitu...lama...
menjadi fase dormant
apakah saat waktunya nanti tiba
ia akan tumbuh
lewati jalan dan takdirnya sendiri
sebab ia tak bisa mati
sebab ia tak bisa lekang
itu yang aku yakini

bunda
hari ini...
ketika engkau terbang dengan sayap kecilmu
meraih mimpi terindahmu
mungkin dirimu melangkah penuh keraguan
saat rasa itu begitu dominan
pelan coba hilangkan memori
namun satu hal yang tak bisa dipungkiri
ia terlanjur mengendap dalam nurani
saat kau coba untuk hilangkan
ketakutan mengiringimu dari belakang
hmm...sudahlah sayang
biarkan ia mengalir apa adanya
lepaskan...semua beban,,,mengalirlah
tatap mata hatimu
cari diriku, niscaya aku ada disana
simpan rapat-rapat
bagaikan sebuah rahasia
hanya untuk aku, dirimu
biarkan kelak ia mekar menjadi bunga mawar putih
sebab wanginya akan menawarkan kesedihan
ketika hidupmu kadang disalah pahami oleh jaman

ego
bunda, kerinduanku padamu sedemikian dalam
aku hanya ingin bertanya esensi keberadaan
bukankah ia ada saat ketiadaan di dekatnya?
bisakah kelak kita bertemu?

bunda
aku yakin kelak
kita kan bertemu
ketika dirimu sampai pada pemahaman
melihat dengan ketajaman hati dan kelembutan
bukan status diri dan lekatan asesori
hanya murni cinta dan kasih sayang
(bukankah telah aku katakan sebelumnya?)
aku yakin itu sayang...
biarkan sekarang ia menjadi dormant
kelak...saat ditakdirkan kembali
ia akan mencari jalannya sendiri

ego
tapi bunda...
kerinduanku padamu belum sirna...aku...

#tiba-tiba bunda menghilang, sesaat sunyi, hening datang,,,
sebuah hampa atau kepedihan,,,entahlah :-(...#




Tidak ada komentar:

Posting Komentar