Kamis, 28 Oktober 2010

way out



inang-inang sayang
kemana dirimu gerangan
ketika harapan terbang di awang-awang
mengendara angin seringan awan
bukankah dirimu telah berjanji
untuk menemuiku sembari genggam jemari
membasuh asa bukan sebuah kesalahan bukan
apa wajah cantikmu telah pucat karena terlalu lama
mengharap kesedihan berlalu dengan sendirinya
tidak akan,,,karena dirimu telah berjanji
ia berlalu dengan sebuah kesabaran
seperti melihat keindahan
di tempat saat matahari memerah diufuk gunung
kepedihan sirna ketika malam berlalu benderang

adinda sayang,,,
bukan aku menghilang
hanya penat ketika kehidupan
menyesakkan dengan bertubi-tubi kepalsuan
kejujuran, keindahan, kesenangan
termasuk cinta,,,kerapuhan
ahhh,,,kemana akan mengadu
saat hujan tak lagi menyegarkan
awan hanya bergerak menuju sang hitam
bukan putih bersih seperti engkau harapkan
yang akan terlihat membentuk bunga-bunga
indahnya seperti kelembutan embun di ujung bunga edelweis
yng melambai diujung bukit cadas

inang-inang sayang
kemarahan sudah bukan jamannya ditumpahkan
dengan sumpah serapah
kenapa tak kau coba dengan senyuman yang menawan
niscaya sang waktu akan memberimu kado indah
isinya harapan masa depan penuh kebahagiaan
bukan ketakutan

adinda sayang,,,
hari ini, esok, kemarin hanya sebuah mainan kecil
bukan masalah dimana kita berada
namun akan menuju kemana di pusaran ini
jangan terlalu penat dengan beban masa lalu
jangan terlalu percaya dengan keindahan masa depan
bisa jadi semua adalah bayangan tak berkesudahan
kenapa tak coba untuk mencari hari ini
yang tersembunyi di kerindangan hati
niscaya kau temukan kebahagiaan
dibalik kepedihan yang mengambang

(suatu hari akan disadari kalau mukjizat terbesar adalah hari ini, bukan esok atau kemarin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar