Selasa, 21 April 2020

Clinging distancing

Gurpan series

Spiritual ramadhan
Clinging distancing

Setiap akan tiba Ramadhan gurpan selalu sempatkan mampir,  kangen kopi nasgithel + kacang rebus katanya.  Seperti itulah semalam hadir dengan memakai masker dari daun pisang. "How are you broken wing,  kita harus physical distancing,  namun tidak untuk silaturahmi,  ini hanya pelengkap saja" katanya sambil menunjuk maskernya.  Puiihh tumben nyapanya pakai how are you,  biasanya pakai bahasa jawan piye bro…

Tentu saja wajahnya sumringah sambil mencopot masker alaminya saat melihat kepulan asap kopi mendekati dan dihirup nya asap kopi tersebut sembari bilang : "hal yang aku kangenin adalah hirupan asap kopi buatan mu broken wing,,, hehehe". Saya tahu ini akan jadi lama malam ini setiap awal mau puasa makanya stok kopi, kacang rebus, plus rengginang di banyakin karena ini makanan kesukaan gurpan. 

"Broken wing,  tentu kamu masih ingat, saat dirimu melewati kesunyian, melewati naik turun kehidupan,  apa pegangan untuk melewati semua itu? ".
(Mulai,,, mulai pertanyaan yang mirip interview di perusahaan.)
"Yaa gur,  makan saat lapar,  minum saat haus,  tidur saat ngantuk".
" "secara harfiah,  apa maksud kata2 mu itu? "
"sudah jelas gur,  kita dilatih untuk melakukan sesuatu didasari kebutuhan wadag yang dikendalikan pikiran dan sumbernya qalbu"

"maksudnya? "
"maksudnya gur,  makan jika lapar adalah kebutuhan paling dasar badan kita bukan karena ego panca indera kita,  minum juga,  bahkan tidur, karena sekarang banyak yang tidak bisa tidur akibat kebingungan kebanyakan makan dan minum"

"Apa esensi dari tujuan diatas? "
"melatih panca indera, pikiran dan logika agar selalu tersambung dengan qalbu, nurani agar melakukan tindakan sesuai kebutuhan,  bahkan seperti makan pun jika  lapar dan itupun harus berhenti sebelum kenyang"
"Goodjob2" gurpan tersenyum

"Dimana titik akhirnya laku ini broken wing,  dimana ujung jalan kesunyian ini? "
" di kamar mandi gurpan" jawab saya serius 
"Hahaha,,,, masih ingat rupanya,  teruskan"
"satu2 nya tempat kita tidak merasa gengsi adalah kamar mandi,  tidak ada pencitraan disana,  manusia kembali ke habitat alaminya,  masa kalau sakit perut,  kita buat pencitraan bagaimana sakit perut yang instagramable , gak bisa jika kentut kita buat seindah mungkin;
saat kita menjadi lebih manusiawi akan sampai pada penglihatan baru jika kita hanya lah entitas manusia tak berdaya"

Gurpan pun tersenyum senang, saya menghela nafas,  waduh mudah2an lolos pendadaran. "lantas apa selanjutnya broken wing? "
"kesadaran kita tak berdaya, entitas lemah, adalah dasar dari  tauhid gurpan"
"wow,,,, ente kok bisa ngomong ngono? "
"kan gurpan yang ngajari,,, hehe"
"Ohh iya lali aku"
"Apa hubungannya apa yang kamu katakan diatas dengan puasa? "
"Seperti gurpan bilang,  Puasa adalah Puncak sunyi,  belajar berjarak dengan hal paling dasar makan dan minum,  belajar meniada di hadapan Nya. Belajar berjarak dengan apapun yang ada di dunia"
" berjarak berarti menjaga jarak atau memeluknya? "Tanya Gurpan
"berjarak bisa berarti memeluknya gur, tapi tidak melekat"
"bolehkah punya harta,  punya gunung,  punya pulau,  misalnya? "tanya gurpan

"bukankah manusia adalah khalifah di muka bumi gur,  sudah disediakan Nya untuk dimiliki,  tapi manusia juga merangkap abdulah, kesetiaan mengabdi pada Nya menjadikan seluruh fasilitas yang diberikan memiliki batasan ruang dan waktu,  puasa mengajarkan untuk tidak melekat tehadap semua itu gurpan"
"wiiiidihhhh,,, melip omonganmu broken wing"
" gurpan yang ngomong gitu saya hanya menirukan saja,,,, ". Ohhh iya2 aku lupa. 

"Apa hubungan corona dengan puasa broken wing?"
"Kalau yang ini saya gak tahu gur"
"corona adalah sebuah alarm, bahwa DIA ada dan dekat, mencoba menafikan Nya, baik secara terang terangan, maupun secuil dalam hatimu hanya akan makin sampai jika DIA ada,  ketika manusia terlalu lelah dengan materialisme,  sebuah mahluk kecil bernama virus hadir hanya untuk menunjukkan eksistensi Nya"

"Jika corona membuat kita harus social dan physical distancing, maka puasa harus bisa membuat kita belajar berjarak dengan apapun jua,  clinging distancing, berjarak dengan kemelekatan"
Saya hanya bisa mengangguk2 malam yang makin larut,  gurpan membahas apapun jua, dan entah kenapa sorot matanya begitu sejuk,,,, mirip Adinda Putri semata wayang saya,,, .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar