Rabu, 20 Februari 2019

Surat dari langit

Surat dari langit

Ketika lampah lakumu berhenti dipersimpangan, sesaat ragu dan tertunduk mengaburkan langka. Bukankah hari tengah beranjak menuju malam saat gelap menuai ritmis dengan satu persatu langkah mencari cahaya.

Yaa,,, cahaya,,,, ia hanya terhalang oleh hatimu,  gelap bukankah menegaskan keberadaannya.  Atau mungkin kau terlalu sibuk dengan remah-remah perjalananmu. 

Jadi jika dirimu sekarang bimbang dan berdoa hanya satu cara meminta cahaya,  sungguh ia telah hadir dalam hatimu. Ia akan selalu hadir dengan mengingat Ku,  walau terkadang kau menutupinya dengan angan sehingga silau membuatmu kehilangan langkah.

Berhenti mengeluh sayaaang,,,, ini hanya sebuah perjalanan maya,  tak selamanya ada,  walau jika dirimu meyakini ini nyata,  sekali lagi tak apa asal kau menjalaninya dengan sempurna.  Waktumu tak lama sebelum kembali,  jangan gendong keluh dan derita, jangan gendong sesal, tatkala perjalanmu terasa mendaki.  Ini hanya maya bukan sebenarnya,  ini hanya main2 belaka,  namun jangan bermain2 disana. Ini hanya playground tempat kamu membuktikan cintamu pada Ku,  pada kekasih Ku Muhammad.

Aku hanya meminta kesabaranmu sebelum sang waktu menghatarkanmu pada Ku,  jalani semua dengan Cinta,  bukan dengan harta,  jalani semua hanya demi Cinta bukan kuasa.  Sebab mereka juga mahluk tempat dirimu diuji.

Jadi jika hari ini bimbang dan merasa Aku jauh.  Sungguh yang jauh hanya prasangkamu,  yang jauh hanya penghalang yang menutup antara dirimu dan Aku.  Kelak akan mengerti,  hidup bukan apa yang kau dapat,  namun apa yang kau perbuat. Walau seandainya kau tak berbuat apapun juga,  secuil niatmu sudah cukup bagi Ku,  pembuktian cintamu .

#Malang_mediofebruari19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar