Kamis, 21 April 2016

Kartini sebagai Blogger


Kartini sebagai Blogger
Andai ibu Kartini masih ada di jaman sekarang ini,medsos apa yang beliau punya?WA,Line,FB,BB atau Blog, akankah beliau bangga dengan kemajuan sekarang atau menangis melihat efek kemajuan jaman, atau terperangah dengan tuntutan persamaan gender. Kalau melihat surat surat yang dikirimkan beliau kepada sahabatnya dan menjadi buku habis gelap terbitlah terang, bisa ditarik kesimpulan ibu Kartini cukup pintar menuangkan pikirannya dalam tulisan menurut saya beliau cukup cerdas di jamannya. Bahkan kalau ditarik ke masa sekarang pun tidak banyak wanita yang bisa menuangkan pikirannya dalam tulisan.

Jadi kalau beliau ada di jaman sekarang saya yakin beliau menjadi BLOGGER dengan pikirannya yang mendunia, selain tulisannya orisinal,tapi juga cerdas. Beliau pasti akan menulis dengan ketajaman analisanya yang berangkat dari kehidupan sehari hari. Mirip dengan lingkungan kerja saya di daerah kembang jepun. Banyak wanita yang menginspirasi saya dengan pekerjaannya dari jukir hingga penjual makanan minuman. Mereka lakukan itu karena memang tuntutan hidup, dan hebatnya mereka total dan  ikhlas melakukannya. Seperti Jamilah penjual minuman dan gorengan yang mangkal disudut jalan kembang jepun, atau Jem penjual buah2an kualitas toko namun dengan harga murah sambil merangkap jadi jukir. Mereka adalah wanita karir yang sebenarnya, dalam istilah sekarang, Jamilah dan Jem adalah IWAK TUNA (Ikatan WAnita Karir TUntunan keluargA) atau IWAK BELANAK (Ikatan WAnita Karir BEkerja LAntaran aNAK) bukan IWAKTERI(Ikatan WAnita Karir TErobsesi mateRI).  Saya tidak mengingkari jika wanita indonesia saat ini melesat punya karir bagus ada yang jadi polisi tentara pilot dll, namun buat saya Jamilah dan Jem adalah Kartini yang saya kenal secara riil. Selamat hari Kartini

Rabu, 20 April 2016

Tuhan dan playdough


Pernah lihat malam bahan lembek seperti lilin yang bisa dibuat bentuk berbagai macam bentuk hewan rumah buah dsb. Saat kita sekolah di TK(taman kanak-kanak)----> di madura namanya TN(taman nak kanak) malam atau playdough bukan asing lagi, kita begitu asik membuat mainan dari malam ini. Pertanyaannya,,,yang dinilai oleh guru kita adalah seberapa bagus bentuk yang kita buat dari playdough ataukah seberapa banyak kita memiliki bahan ini? Guru kita di TK atau TN akan menilai dari bentuk yang kita cipta bukan dari banyaknya malam yang kita punya

Lantas apa hubungannya dengan Tuhan?
Hampir mirip dengan anak kita yang bermain playdough, kehidupan ini demikian, Tuhan tidak menilai dari seberapa banyak materi,harta,pangkat (playdough) yang kita miliki namun seberapa bagus seberapa cantik bentuk bentuk upaya dan aktifitas kita memberi kontribusi terhadap kehidupan.

Bukankah Tuhan melahirkan kita ke dunia bukan untuk hal sia sia?kita memiliki visi misi, visi kita adalah sebagai khalifah di muka bumi dan misi kita adalah rahmatan lil alamin. Jadi "playdough" kita didunia adalah materi dan seisinya sudah selayaknya kita gunakan untuk membuat "sesuatu" yang kelak akan dinilai oleh Tuhan seberapa cantik dan bagus bentuknya bukan seberapa banyak.
#thismorning

Senin, 18 April 2016

Narsis


Narsis berasal dari mitologi yunani bernama narsisius yang lebih mencintai dirinya sendiri. Kata ini dipakai sekarang untuk konotasi pamer diri. Masalahnya sekarang narsis tidak harus berupa foto tapi bisa juga hal lain misalnya dengan kecanggihan teknologi gabungan GPS dan geolokasi kita bisa berada ditempat tertentu dan menunjukkannya. Misal saat di bandara, restoran,hotel atau tempat tertentu seperti yang ditunjukkan Broedin van klompen sohib saya. Tiba2 saya baca ada di terminal 2 bandara juanda di kedatangan inernasional,siangnya ada di restoran terkenal dan malamnya ada di sebuah hotel bintang 5.

Tentu saja ini bikin penasaran, betapa tidak, memang beberapa hari ini dia absen sebagai juru parkir dengan alasan yang tidak saya ketahui ternyata dia muncul di beberapa tempat. Ketika saya telpon pun tidak dijawab bahkan sms ga muncul. Selang beberapa hari ehhh tiba2 mongol, langsung saya berondong dengan pertanyaan bertubi2. Dengan terkekeh dia bilang kalau bebertapa hari ini pengen banget narsis seperti teman2nya. Makanya dengan berbekal medsos fb diapun ke bandara bukan ngantar atau ketemu siapa tapi dia hanya pengen buat status kalau orang lain tahu dia disana." ngapain dien kamu disana kalau sekedar pengen gitu" tanya saya. Aku ini anti mainstream broken wing, di terminal 2 bandara juanda juga aku sekedar buang air besar. Lantas aku tulis lg disana.

Lantas kamu ngapain juga di restoran xxxxx,,,,. Kebetulan aku lewat sana dan kebelet pipis yang ga bisa ditahan, jadi aku nanya satpamnya toilet dimana udah kebelet pipis,trs aku tulis lg d resto ini. " hal yang sama kamu lakukan di hotel bintang lima itu juga?". Oohh kalau itu kan ada sodara yang jadi satpam disono broken wing,,,ada titipan dari maknya di madura, saya suruh ngantar. Oooalahhh dien dien ente ko canggih amat kalau mo narsis. Kenapa sekarang ga kamu tulis kalau lagi jaga parkir disini. Hahaaaha, dia tertawa, kalau aku tulis ga ada yang komen, disini kurang gengsi,,,. Kenapa bisa gitu dien? Ahhh mas broken wing ini kayak gak tau aja saya kan anti mainstream. Ya..ya..ya saya manggut manggut paham, jangankan dia, orang lain pun mungkin akan lakukan hal sama. Narsis sudah jadi kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Minggu, 17 April 2016

Hidup,,,i love you


Ketika perih menghujam perlahan belati tajam memudar
menjadi angin dan menghembus mengadu pada awan
waktu berlalu segera menghilangkan jejaknya dan,,,tik tik tik,,,seketika
ruang waktu  beriringan perlahan saat ditanya dimana letak perih berada, ia hanya tersenyum
entah maknanya itu apa dan,,,,
menunduk sembari pandangi kemana air mata menetes dan sirna

Jadi,,,
hidup bukanlah memperoleh apa namun berbuat apa
Ketika semua sedih menghendaki tiba
agar jadi  tiada tersenyumlah sembari mensukurinya
Hmmmm,,,kamu mengiyakan namun buatmu tetap saja
tak mengerti dimana kapan akan kemana perginya
gumammu
entahlah sayang,,,kalau kau tanyakan itu padaku,,
tak akan didapatkan jawabannya karena dibalik yang 'ada'
semua yang 'tiada' akan meniada, termasuk cinta dan semua ketakzimanmu menemui perih
selebihnya,, biarkan kelak jadi rahasia denganNya

Rinai-pagi


Semalam setelah memeluk bayangan bulan dan bintang
pagi menyapamu dengan : hai apa kabar
basa basi terasa basi bukan
kita tahu apa yang tak diinginkan , kesemuan
bukan karena dusta yang dibawanya
namun itu terlalu pucat buat dipahami
sementara hingar bingar kicau burung hanya dilewati
semalam, luka apa yang dibuatnya hingga pagi terlewati
begitu saja, lantas kamu menangis diantara bunga mekar
mirip rinai hujan di atas matahari yang membuat pagi hilang

Ketakutan memang bagian kesempurnaan namun juga bisa jadi Taji, menghiasi dirimu dan bisa melukai
jadi biarlah kamu belajar memahaminya bahwa didalam sana
apapun bentuk kesengsaraan ketakutan kepedihan intinya bukanlah menimbulkan luka,namun mengajariku dewasa
Dan kamu tak akan percaya saat tiba di sana,gerbang spiritual terbuka