Kamis, 26 Juli 2012

Mushala dan Amira (ramadhan terindah yang pernah saya dapati)

Ramadhan selalu memberi ke-asyikkan sendiri buat saya, bukan saja mencoba menghindar dari "jebakan" makanan dan minuman di siang hari, namun entah kenapa mata ini menjadi lebih sensitif di bulan puasa dibanding bulan lainnya. Apapun yang dilihat mata menjadi tampak lebih detail sehingga saya berpikir jangan-jangan ini hanya "jebakan" ego semata. Saya bilang jebakan ego, karena saat tak dituruti tiba-tiba emosi naik dan siap memarahi diri sendiri dan orang lain. Untungnya saya ingat nasehat Gurpan, beliau bilang jangan menghindar pelototi saja sekalian, lihat detailnya jangan beri kesan dan komentar, pelototi saja tanpa rasa, ajaib semua hal yang terlihat indah tiba-tiba menjadi biasa saja.

Keasyikkan lain buat saya adalah tahun ini mushala dekat rumah bisa dipakai tarawih. Menjadi indah karena baru tahun ini mushala berfungsi secara utuh (dibanding tahun sebelumnya yang masih sepi) kali ini menjadi ramai dimalam hari plus dengan berisik suara anak kecil. Entah kenapa, mushala yang belum bernama ini terasa kuat tarikan auranya. Saya kebetulan agak peka dengan yang beginian, mushala ini begitu damai saat memasukinya, siang atau malam.Sehingga tarawih menjadi hal yang indah, damai dan selalu saya rindukan. Dan selalu dimana-mana (saya juga tidak tahu mengapa), keindahan mushala bertambah dengan adanya ornamen bernama : berisiknya suara anak kecil seolah Tuhan telah menakdirkan mereka untuk mengisi keindahan ini. Coba saja lihat mushala yang dihadiri orang tua tanpa anak kecil, terlihat kaku dan rigid.

Little star kali ini bernama Amira, gadis kecil berumur 2,5 tahun berceloteh menirukan suara amin dengan melengking sembari tiduran, atau lain kali berteriak gembira melihat papanya adzan dikira bernyanyi karena memegang mike.Lain kali tiba-tiba berteriak kebelet pipis dengan mimik lucu sambil berjalan dengan kaki dirapatkan karena takut ngompol di karpet. Buat saya ini keindahan ramadhan yang tidak saya temui di bulan lain. Yang tak diketahui Amira, saya menangis,,,betapa indah dan damai saat celotehnya melengking disela sela ayat suci dilantunkan. Sejujurnya ramadhan tahun ini "taste"nya memang beda dan salah satunya berkat Amira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar