Selasa, 06 September 2011

dongeng yang cengeng I


ini cerita tentang perjalanan anak manusia
saat melihat dunia seperti taman indah
tempat semua permainan berada
dengan gembira masuk kesana
tak ada aturan semua serba bisa
hanya dengan satu syarat: saat bel berbunyi
engkau harus berhenti
dirimu hanya harus mengingat pintu keluar itu dimana
segera dengan ikhlas hampiri saja

masuklah ia
lewat pintu bernama gua garba
terpesona dengan keelokan birahi dunia
bercinta sepuasnya
itu sah-sah saja
karena semua memang diperuntukkan manusia
bermain apa saja tak perlu ada aib dan cela
menipu, serakah, menikam, atau sekedar diam
berlindung di balik kejujuran dan kasih sayang
itu hanya peran yang bisa gonta-ganti dimainkan
yang penting saat bel berbunyi
segera berlari menghampiri
dimana pintu itu berada

akhirnya,,,
sekian lama disana
kecintaan permainan membuat terpesona
musik dunia membuat mengikuti irama
berdendang tentang cinta dan kebahagiaan
menangisi kepiluan tentang keinginan tak kesampaian
namun dinyanyikan dengan tawa
riuh rendah bertalu-talu
kesemuan dan kesejatian hanya beda yang tak kentara
saat denting kelembutan bel berbunyi
pertanda harus berlari menghampiri
ia tahu tapi enggan kesana
ia tak tahu dimana pintu berada
lupa, atau ketakutan belaka?
menangislah sejadi-jadinya
kala suratan harus menghampirinya
antara sesal dan kecintaan taman dunia

Yaa,,,yaaa,,
tak mungkin dengar bel berdentang nyaringnya
saat hati dipenuhi dengan makna benda-benda
mustahil adanya
karena ia tak bersuara
karena ia ber-ibu sunyi
tempat semua suara kembali
itu menjadi pertanda
pintu bernama kematian terbuka
tempat berpisah ruh dari raga
sebelum kembali ke haribaan
bernama keabadian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar