Rabu, 22 Juni 2011

siapa saya,,,siapa saja,,,apa saja


Sahabat saya seorang wanita karir komplain, dia mengeluh kalau sebenarnya dunia ini milik pria, saya cukup kaget dengan pernyataan itu. Setahu saya di usia muda dia sudah mencapai tingkatan manajerial, dengan usaha yang cukup berat. Cukup sukses dengan urusan karir tapi tidak dengan urusan cinta.

Kamu tahu wing,,,di jaman yang serba modern ini tetap saja dalam urusan cinta wanita harus menunggu, kalau wanita yang ngomong dulu akan di cap agresif, kegenitan, ganjen (hahaha,,saya ketawa dengar itu), kalau menolak di bilang sok jual mahal, sok pemilihlah, repot,,, kan. Saya bisa paham dengan jabatannya sekarang sebagai corporate secretary, cukup susah menemukan pria pendamping buat hidupnya. Padahal kriteria yang aku inginkan simple aja,,,apa? kataku. Dari keluarga baik-baik, pekerja keras dan penyayang,,,saya terpingkal-pingkal mendengarnya. Kenapa?dia tanya. Kriteria kamu masih traditional taste hehehe,,,terlalu klise. Lantas,,,harus gimana dong? Aku juga ga tahu,,,kataku. Aku hanya ingin pria lihat aku sebagai wanita, bukan dari sisi yang lain,,,Itu masalahnya,,,pemikiran pria beda dengan kamu,,

Wing,,,aku jadi inget lelucon wanita sepertiku, wanita yang susah banget dapat pria idamannya. Apa?,,,Begini,,,saat masih kuliah hingga lulus , aku pasang target tinggi sama pria dengan cap : "Siapa Saya". Setelah kerja dan merintis karir, target itu aku turunkan sedikit dengan :"siapa anda". Setelah mencapai karir yang tinggi dan pria juga gak ada yang nyantol, grade-nya aku turunkan menjadi :"siapa saja" hahaha,,,aku mulai mulas dengan joke yang satire itu. Yang parah wing,,,dengan dijual "murah" juga gak laku-laku, terpaksa berharap dalam mimpi : "siapa tahu", hahaha,,,Yang terakhir,jangan sampai aku seperti ini,,,apa? tanyaku. Ini yang terjelek: "apa saja" hehehe....uhhhhh meledak tawa saya,,, cerdas untuk menertawai diri sendiri.

Saya jadi trenyuh, dibalik lelucon yang satire ada semacam perbedaan gender yang kentara buat wanita karir seperti dia. Saya tidak tahu apa ada banyak wanita seperti dia, tapi ada satu hal yang bisa saya pelajari, setinggi-tinggi karir wanita tetap saja kembali menjadi kodrat adalah harapannya. Pertanyaannya, apa benar dunia ini milik pria,,,entahlah saya sebagai pria saja sulit buat menjawabnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar