Selasa, 22 Maret 2011

ia yang berkata malam itu,,,

aku tak bisa mendengarmu saat berkata
"mulai hari ini, kehidupanmu harus surut kebelakang"
hmm,,,bukankah hidup,,,
adalah pilihan untuk terus berjalan ke depan

hidup ini seperti permainan sepakbola
saat masuk lapangan
berharap dengan kemenangan
kalau nanti menjadi seri atau
berujung kekalahan
tak perlu diratapi
ia telah kita mainkan
yang terpenting bukan menang atau kalah
sebab kehidupan hanya punya satu wajah
ketulusan,,,
bukan kehilangan

kelak,,,pasti dirimu akan berkata
dirimu benar
hidup memang selayaknya dinikmati dengan tulus
perkara ada tangisan di pagi hari
atau penyesalan dan kemarahan setelah malam
ia hanya sepenggal episode,,,biar saja
walau engkau berkata ini kecengengan
aku bilang ini melodrama biasa yang sering kita mainkan
karena,,,
kalau kehidupan hanya dibangun dengan tawa
ia menjadi congkak
kalau kehidupan dibangun dengan air mata
ia menjelma menjadi kasih sayang

pagi ini,,,
saat berjalan menyusuri pucatnya kota
aku hanya bisa mencari
dimana titik temu ini kembali,,
apa disana saat matahari beranjak dari barat
karena dirimu pernah berkata
nanti kau akan temui disana
di barat kota matahari tenggelam dengan pesonanya
aku hanya mengira bukankah itu ada di surga
waktu dan jaraknya tak terjangkau oleh indera
dirimu hanya tersenyum sembari berkata:
lihat saja,,,

aku tak bisa mendengarmu saat berkata
"mulai hari ini kehidupanmu harus surut ke belakang"
hmm...kalau hidup adalah pilihan untuk maju ke depan
walau kelak harus menggendong kecewa
aku hanya ingin berkata:
ketulusan inti dari permainan hidup ini
lainnya, sudah tak ada lagi

* terinspirasi dari seorang teman yang pandai sekali menyembunyikan emosinya,,,saya harus belajar padanya,,,:-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar