Minggu, 06 September 2020

Kesadaran membumi

Ada dua kesadaran dalam diri manusia, kesadaran me-langit dan kesadaran mem-bumi. Kesadaran me-langit berhubungan dengan  sesuatu yang Maha besar dan Maha tinggi.  Sejarah peradaban manusia selalu 'menatap' ke langit dengan pertanyaan2 misteri apa dibalik penciptaan semesta/universe sehingga manusia pernah berlomba2 pergi ke bulan. 

Kesadaran mem-bumi membuat manusia 'menunduk' bertanya ke diri sendiri : who am i?.  Siapa saya, dari mana berasal dan akan kemana pergi. 

Sebagian besar manusia selalu menonjolkan kesadaran me-langit.  Pingin kaya sebesar2nya,  berkuasa selama2nya, suka nyalah2kan orang seolah dia paling benar sendiri, adalah contoh2 kesadaran melangit.  dsb.

Tak banyak orang memiliki kesadaran mem- bumi,  merendah serendah2nya, memahami bahwa manusia apapun level identitasnya, mau orang berada apa tidak,  ia hanya teman seperjuangan dalam iman dan kemanusiaan,  equal.
Kebanyakan kesadaran ini muncul tatkala umur beranjak tua, tubuh sudah sakit2an, dan tiba2 tutur katanya bijak dan senang cerita kejayaan masa lalu dan demen banget menasehati ini itu. 

Di kesadaran manakah kalian semua saat ini? Sebab sebaik2 pijakan adalah kesadaran dimana anda ada di posisi nol (membumi) dan yang Maha ada di posisi satu.  Bukankah teknologi digital yang diciptakan manusia sekarang berbasis bilangan biner 0&1.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar