Senin, 26 Agustus 2013

fatwa rindu


jarak adalah waktu yang kelak menyerah pada rindu # chandra malik

kalau hamba hanya setitik noktah yang hening di kegelapan
lantas begitu pagi belajar mengeja satu-satu alfabet nama
terlalu pantas bila cinta mengaku bermunajat dengan sang kini

bukankah terlalu panjang jarak berharap di tepi jaman
jalan yang berujung di labirin tanpa tahu kapan itu berhenti
berganti memberi senyum dan lara dengan cara teramat eksotika

ini takdirkah ? atau perjalanan yang skenarionya berujung rindu
setelah menempuh kelokan tak terkatakan
hamba hanya bisa bilang : jarak adalah waktu yang kelak menyerah pada rindu


  





Minggu, 18 Agustus 2013

Di tengah tanya

Ditengah tanya
seberapa dalamkah kebenaran mengisi nurani
saat penglihatan perlahan jadi bayangan kabur
 menjejak dengan tapak tapak dalam
sembari berkata: aku hadir disana tanpa terlihat olehmu
seolah pesan datang dari waktu yang beda
(kepasrahan yang tertahan bukan,,,)

Ditengah tanya
menghilangkah nurani dan tiba di kebenaran(sendiri)
seperti  inikah jalan satu-satunya
bukan sekedar menghilangkan ketakutan hari kemarin
seolah itu hari kelabu dan bukan untuk diingat
benarkah itu datang dari dalam kalbu?(ketakutan apakah itu?)
bukankah hari ini ada karena jembatan bernama kemarin
dan esok karena pintu hari ini
karena hidup hanya meronce hari kemarin, kini dan esok
 menjadi selimut bernama bahagia sejati
jadi biarkan tapak-tapak itu menjejak apa adanya
kelak akan mengerti: kebenaran punya jalannya sendiri
(menjadi diri sendiri bukan hal tabu bukan,,,:-) )


Sabtu, 17 Agustus 2013

Anomali


Yang namanya bahagia saya fikir ia seperti air mengalir dan harus di alirkan agar ia bisa masuk dalam aliran darah dan memberikan sinyal pada otak untuk menskresi hormon endorphine, saat itu secara sekejap ada perasaan luar biasa, gabungan antara rasa senang dan kedamaian. Secara berseloroh sahabat saya bilang bahagia seperti hentakan orgasme dan ejakulasi,,,hahaha,,masih bisa diperdebatkan memang, namun juga tak salah. Dalam tindakan, kadang bahagia adalah hal sepele buat orang lain namun  krusial buat diri sendiri. Misal ortu merasakan bahagia kalau anaknya yang tersebar di beberapa kota bisa kumpul waktu hari raya sehingga 2 minggu sebelum lebaran, satu persatu di telpon untuk memastikan kehadirannya, dan hampir tiap 3 hari sekali ditelpon. Awalnya memang agak mengundang tanya dan mengganggu, namun saya sadar itu momen bahagia buatnya.

Persepsi bahagia pun berubah seiring waktu, dulu diawal karir, saya mengira bahagia datang bila memiliki apapun, seperti karir bagus, punya rumah dan mobil, bisa makan apapun, (saat itu rumah masih ngontrak, kemana-mana naik angkot, makan dibatasi budget, namun setelah itu terlampaui bahkan beberapa makanan malah menjadi pantangan karena kolesterol yang gampang ngelunjak) akhirnya paham bahwa bahagia adalah hal yang sederhana, sesederhana bernafas. Ini hanya masalah kemauan dan persepsi, artinya dalam kondisi yang pedihpun ada jejak bahagia disana. Saya pahami ini setelah mengalami bantingan hidup akibat salah mendefinisikan makna bahagia. Misal, ada perasaan bahagia saat bangun tidur mendengar suara cicit burung dari pohon yang saya tanam di depan rumah plus secangkir kopi di udara yang dingin. Dan entah kenapa saya bisa begitu bahagia saat melihat orang tersayang menangis, dari mata yang berbinar menjadi berair, saya sering melihat itu saat anak saya menangis.Jadi bahagia bukanlah hal yang perlu di alirkan, namun ia telah ada, tinggal kita mau menangkapnya. Apakah itu anomali?entahlah,,,

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mungkin bahagia semudah bernafas, terlalu menyederhanakan masalah? hmm,,, buat saya memang sederhana, karena bahagia bukanlah keadaan namun serangkaian sikap, bahkan saat kita merasakan kesedihan dengan momen tertentu ada bahagia disana. Butuh waktu buat mengerti itu, dan saya banyak belajar menghilangkan kemarahan, kebencian dan diganti dengan rasa menyayangi, pada sesama, lingkungan terlebih pada orang tersayang, akan membuka pemahaman lain tentang bahagia. Jadi kalau suatu saat anda bangun pagi tiba-tiba merasakan syukur teramat mendalam, rasa yang aneh dan anda seperti melambung, hati-hati anda masuk pintu gerbang anomali tentang bahagia,,,good luck :-)


Jumat, 16 Agustus 2013

menyisa


Menyisa harap dari kias penari berbau dupa
ditelikung wajahnya menyimpan rapat rahasia
tentang hidup yang tak bisa diraih dengan tawa
sementara kakinya lincah bergerak kemana mana
namun tidak begitu untuk hatinya
terlalu lama dan segan ikuti irama
hanya wajah kosong berderap hentakan
sementara hatinya telah lama dipenjara
oleh kekasih yang menghilang mencuri cinta

Menyisa harap ia tertahan dalam tawa
walau rautnya kosong untuk menutupi tangis
sebab di jauh lubuk kalbunya ia lelah
menanti sebab yang tak bisa dicarinya dimana
yang ada hanya menunggu waktu dan yakin akan tiba
penantian dilaluinya dengan menghentak kaki kesana kemari
mengikuti irama? bukan,,,hanya ikuti kemarahan
sebelum akhir memberinya pilihan dusta
berharap ada sedikit yang menyisa
untuk menghembuskan nafas di pagi buta
sebelum lunglai dan rubuh di balik ringkihnya tubuh
menyisa,,ia pun bergumam terakhir kalinya

dua detik


Dua detik itu berlalu
segenggam hasrat menguap jadi cahaya
menari nari di benak sementara
sisakan serpihan  semua kecewa menjadi udara,
udara dimana nafas hanya sekelebatan
sebelum tumpah menjadi harapan panjang

Dua detik itu berlalu
sisakan segurat cerita panjang
tentang masa lalu dan selaksa kisah indah
akan berhenti disini
saat nafas tertinggal ditenggorokan
sebelum gelap panjang
menghantar di kematian

Kamis, 08 Agustus 2013

met lebaran sayang

met  lebaran sayang
tak perlu ada ruang bernama rindu untuk menemukamu bukan,,,
tak perlu juga ada kegamangan antara keniscayaan dan rasa cinta
bukankah itu terlalu lewat,,,terlalu usang untuk kita bincangkan
bukan pula tentang jarak dan waktu yang ada
namun ini tentang menemukan kesejatian atas cinta itu sendiri
lebaran bukankah menjadi cara agar kita berjumpa dalam dewasa
(ayah tahu engkau terlalu kecil untuk mengerti semua ini naaakkkk,,,)

Jadi, ayah hanya ingin mengerti semua tentang dirimu baik-baik saja
bukankah lebaran juga yang memberi makna agar ayah tak selalu menangisi
saat rindu hanya gumpalan darah yang menggenang dalam ingatan
bukankah itu yang hari ini kau mau
bukankah begitu sayang
hidup memang akan semakin mendekat ke dirimu
jadi jarak, ruang tak diperlukan lagi
hanya dengan sunyi, semua nampak menjadi tak berarti
(tanpa disadari, bukankah ada tali imaginer diantara kita)

met lebaran sayang,,
kecup rindu ini selalu untukmu
andai hari ini diberi sebuah keajaiban oleh Tuhan
ayah hanya meminta ingin lihat senyum di lesung pipitmu
(terlalu cukup itu buatku)

Selasa, 06 Agustus 2013

Jeda


Ini mungkin bukan puasa terbaik saya, ada banyak kebocoran batin sehingga perlu energi lebih untuk membuat puasa menjadi hal yang sebenarnya. Namun  berkaca dari hambatan itu saya sadar sesadarnya bila puasa adalah jeda, seperti musik yang indah ada ritme yang berisikan sunyi. Kehidupan juga seperti itu, kalau ia terus menerus berkutat dengan semua pergolakan ego, maka kehidupan menjadi kering, bukan kehidupan sekitar tapi kehidupan diri sendiri. Tubuh, perlu jeda sebentar untuk intro, untuk menengok ke dalam sejauh mana kelelahan telah membuat batin ini kedodoran mengikuti ritme hidup. Jadi puasa tahun ini sebagian hanya untuk menambal kebocoran, sebagian untuk memahami kebocoran itu.

Ini yang saya lihat, ketika puasa hampir mencapai akhir, kurang sehari, ada semacam emosi yang berkecamuk, karena saya makin terasing, makin ingin menjauh dari keramaian, makin ingin sembunyi dari apapun. Segala hiruk pikuk yang saya lihat saat buka puasa di mall membuat saya makin emosional, betapa puasa yang awalnya digunakan untuk belajar mengelola ego, justru sebaliknya, hari-hari terakhir seperti dendam yang harus dilampiaskan untuk pemenuhan materi. Bukan hal yang salah memang, namun yang trenyuh itu telah menjadi komoditas ekonomi yang melibatkan perputaran uang tidak sedikit. Dan yang hebat, mereka yang kemampuan pendapatannya menengah ke bawah menjadi obyek perputaran ini, yang duitnya banyak malah menanamkan investasi dari gula yang datang setiap lebaran.

Entahlah, setiap lebaran akan datang, maka kesepian saya makin menjadi-jadi, namun jangan salah sangka, justru disana menemukan perasaan damai, ada semacam tempat sembunyi dari hiruk pikuk, seperti mengisi bateray yang kosong. Saya tidak berharap apapun , ini semacam ceruk yang membuat saya melihat kedalam, siapa sebenarnya diri ini, sisanya hmm,,,entahlah puasa dan lebaran yang akan tiba seperti mengulang kisah lama, hiruk pikuk pemenuhan syahwat belaka.

Kamis, 01 Agustus 2013

menari di atas pelangi


seberapapun jauh berjalan tak akan bisa membuatmu tertawa bukan
selalu saja kisah berhenti sebentar untuk,,,
menangis
yaa,,menangisi hari ini layaknya mengukir pelangi diatas mendung
seberat apapun berusaha, yang terlihat hanya gelap
sebagus apapun kau coretkan warna
sebentar lagi akan turun hujan,,,dan mata menatap apriori pada waktu
menangisi ketidak berdayaan sembari menyalahkan masa lalu

bukankah waktu lampau hanya mengisi lembaran ingatan
tak ada yang buruk dengan itu, semua baik bahkan teramat baik
sebaik warna warni pelangi dan kau berusaha menggapai diatasnya
untuk meyakinkan kalau hidup untuk bahagiamu dan bahagiaNya
hanya,,,ketika awan yang kau pandang begitu gelap
dirimu bergumam seolah tak ada kesanggupan untuk menyisakan warna sedikit saja
(yang harus kau sadari, pelangi terindah muncul dari hujan yang gelap)

jadi, berusahalah berhenti menyalahkan masa lalu yang menjadikannya mendung
kelak ketika hujan meluluhkan semua prasangka, melarutkan kemarahan sia-sia
akan mendapati yang baik adalah baik, yang buruk juga baik
kau ucapkan itu ketika dirimu menari
diatas pelangi