Senin, 14 Februari 2011

suatu hari, ratusan ribu detik itu akan sangat berharga



aku terjaga ketika matahari, membangunkan mimpi semalamku seraya berkata: dirimu telah diikat oleh pagi,,,,yaaa setelah semalam mencari hembusan nafas yang melingkar di sekitar raga,,,seperti menyatu di ujung beranda di kota yang paginya begitu menyengat hati, hanya seuntai senyum yang membedakan kalau pagi ini bukan seperti pagi kemarin, pagi yang begitu dingin di kota itu, memang menjadi intimidasi dan kunikmati

bukan sebab semalam terlelap hingga aku hadir hanya dengan hati yang membelit dalam dinding kamar yang semua serba memutih, bahkan sajak yang tak berarti aku temukan pada jejak nafas dan bukan hal yang patut disesali, hanya waktu yang bergerak terlalu cepat hingga tak sempat mendefinisikan dimana kata yang tertawan tak bisa berkata kecuali hanya wajah yang terdiam, namun pelan akan keluar bernama air mata

ratusan ribu detik aku coba hadir hanya untuk bertanya akan kemana ini ada,,ternyata kakiku melangkah kesana jua, dan,,,akhirnya,,,meski tak sempat bertanya kenapa,, hanya diam,, diam yang entah maknanya apa,,,saat menoleh keluar jendela,,,hujan semalam telah membasahi dinding kacanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar