Senin, 10 April 2023

Rindu

Rindu 
Saat hujan menari2 didepan matamu, saat menangis yang paling indah adalah berbaur bersamanya,  sehingga tak bisa bedakan mana air mata mana rinai hujan. Bukankah episode ini hanya sebuah cara memahami kasih sayang Nya dengan eksotika. 

Seumur hidup dirimu terus berlari tanpa henti hanya untuk memenuhi kehausanmu tanpa pernah tahu untuk apa semua ini. Hingga diujung waktu,  tersadar,  dunia terlalu indah dinikmati dengan cara sederhana yaitu : "melihat" bukan "mencari". Namun mata yang terlanjur lamur hanya bisa meneteskan airmata tanda sesal dan tak bisa menterjemahkan, untuk apa semua ini. 

Yang perlu dilakukan hanya ngaso, rehat sebelum peluit kereta bergetar membawa warta dari ujung jalan sana. Suara yang selalu kau dengar ketika senja tiba,  namun baru kali ini begitu bermakna, dadamu yang sesak membuat wajahmu menengadah seraya bergumam : puncak2 kehidupan ternyata bukan tempat,  hanya situasi ketika kau makin merasa kecil sehingga hatimu bersujud. 
Lamat terdengar suara lembut :"hai jiwa yang tenang,,,,,,, "
Seketika dirimu ambruk menahan rindu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar