Kamis, 27 Agustus 2020

Kolase

Kolase kehidupanmu
Tiba2 saja tersadar bahwa perjalanan hidup mirip membuat kolase foto sepanjang hidupmu.  Kita lahir mirip tembok putih,  dan kolase pertama di dinding itu digores orang tua dengan doa dan sebuah nama.  Selanjutnya mereka mengajarimu membuat kolasemu sendiri dengan harapan akan berakhir indah.  Mereka mengirim mu ke sekolah terbaik agar kamu bisa mahir menempeli dinding putih takdirmu dengan goresan gambar "cantik". Setelahnya dituntut bekerja dengan baik agar kolase mu juga baik. 

Sampai saat itu kamu mengejar yang disangka kebaikan dengan menempel gambar terbaikmu : rumah jabatan, mobil, pekerjaan, kelurga yang manis dan cantik.  Sesekali kamu meraung saat beberapa terhapus oleh "hujan" penderitaan,kesakitan dan kepedihan sehingga yang nampak hanya noktah hitam.  Semakin panjang dinding putihmu terhiasi noktah hitam dan semakin meraung dirimu,  tiba2 tersadar : dikotomi hitam putih adalah kolase indah
Dan kamu larut dapat melihat kebelakang, kolase gambarmu tidak melulu berwarna, ada gurat hitam,  kasar,  dan bopeng di dinding putih takdirmu.

Tiba2 hal yang seperti itu malah membuatmu tertegun,  dan tersadar bahwa apa yang diperoleh selama ini (materi,keinginan,pencarian yang kamu kumpulkan sepanjang hayatmu) hanya frame kanvas waktu yang pendek, bagian panjaaaaaang…dari dinding putih takdirmu. Sengatan spiritualmu berlanjut bahwa yang disangka kebaikan2 mu belum tentu mengindahkan kolase panjangmu. Akhirnya dirimu berjalan penuh beda,  kolasemu terjadi saat semuanya digambar di dinding kehidupanmu entah hitam,  berwarna,  suram,  terang, adalah bagian dirimu dan dinding itu,  kamu menyatu didalamnya dengan rasa ikhlas luar biasa. Saat disana,  hidup hanya berjalan dalam keindahan dan…Cinta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar