Sabtu, 03 September 2016

Rinai(air mata yang hilang)

Saya hanya menatap nanar saat malaikat maut menjemput satu satu cinta yg kupunya,seolah mengambilnya dengan sekali tegukan,dan ini jejak apa?

Mirip kenangan dalam pelarian,kita menggapainya dgn sebutan yg tak akan makin dimengerti,karena apapun bernama jarak,waktu membiusnya

Dan makna rindu pun hanya remah pasir yg akan luruh namun jejaknya terpatri di kedalaman hati,saya menyebutnya lena

Namun mirip cerita yang ada happy ending,itu semua harus ada ujung bukan,dan aneh kepedihan menurutmu happy ending,bagian terbaiknya adalah:

"tertawa namun tak bisa pungkiri air mata akhirnya luluh jg bersama2",seolah saat diam ada bisikkan:love can't be understood by mere laughter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar