Jumat, 10 Juli 2015

ikhlaskah kita




serahkanlah hidup dan matimu
serahkan pada Allah semata
serahkan duka gembiramu
agar damai senantiasa hatimu

Penggalan lirik lagu novia , mungkin teramat mengena buat saya, karena bagaimanapun rona hidup yang naik turun, dalam hati diri yang masih lemah ini, ada bibit-bibit untuk menyangkal. Namun sebagaimana kita harus belajar ikhlas, pada titik tgertentu, entah saat kita di titik nadir atau kulminasi, kutub yang bertolak belakang, akan memiliki masalah yang sama, bertanya dengan satu hal : hendak kemana hidup ini?
Lagu diatas bukan berarti pasrah dalam bentuk pasif, menyerahkan seluruh hidup kita bermakna, apapun yang kita lakukan saat ini, harus punya muara. Segala hal kebaikan, keburukan yang pernah kita lakukan, harus ada muaranya. Hidup bukanlah tanpa kepastian, ia juga keniscayaan. Ikhlas dengan menyerahkan semua kehidupan ini menyadarkan diri kalau semua yang kita lakukan berakhir padaNya, bermuara padaNya. Hanya pernahkah kita ikhlas secara total seperti lirik diatas? ketakutan, ketidak pastian, dominasi ego, pengejaran materi dan duniawi,  hal yang akan meragu untuk berbuat seperti lirik diatas.Saya saja masih harus belajar untuk itu, lagu ini memang easy listen,namun maknanya very heavy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar