Selasa, 23 Juli 2013

labirin



tak mungkin berlari sampai esok,, kalimat itu mengiang sepanjang hari
kalau tumpukan asa hanya sebingkai warna  teronggok di sudut
seolah menyingkirkannya adalah hal terbaik
bukan,,bukankah itu yang pernah kau bilang
tatkala remang malam hampir tiba
dan engkau menyebutnya senja
disana berucap cerita panjang
tentang cerita wayang
perjalanan pendawa tak ada habisnya menemui lara

hmmm,,selalu saja berulang
bercerita sepanjang malam tentang jiwa manusia tersasar di labirin makna,,
separuh usia, umur dan tak terasa beranjak renta,,
tiba-tiba merasa ingin kembali namun entah akan kemana
engkau selalu menyebutnya dengan tergelak seraya berkata
"dia hanya berlari dan berputar-putar disana, aku kehilangan arah"
tak kuasa dirimu terpingkal lantas bergumam : kalau ada yang salah
bagaimana mungkin menyebut bahagia, berjalan pulang saja tak bisa
kemudian cerita berhenti ketika engkau menyeka air mata, bukan sedih
hanya tak bisa menahan lelucon hidup,,lantas dirimu bilang : tadi sampai dimana?
ahhh,,selalu saja begitu, pendawa berakhir bahagia, lanjutmu
ketika hidup enggan tampakkan wajah aslinya, dan kalian menyebut itu bahagia
lantas perjalanan lara-nya mana,,,dan engkau terguncang lagi menahan tawa

sudah,,,sudah,,
malam terlalu larut untuk membuai, katamu
biarkan cerita ini aku tutup saja dengan kidung sunyi
biar esok kalian tahu, sejauh-jauh berjalan
engkau hanya memutar diri sendiri
(sambil mendesah, engkau merasa semua menjadi nisbi, karena itu ceritanya sendiri,,uughhh)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar