Tuhan,,, ampuni hamba yang tak kunjung mengerti memahami gurauanMu hanya sanggup mengeluarkan air mata bukan tawa,,, hamba hanya mohon untuk dikuatkan diri ini bukan dengan kemegahan juga bukan dengan kejayaan bukan pula dengan ketakutan yang tak bisa hamba pahami hanya ingin dikuatkan dengan cinta
Tuhan,,, hamba percaya kehidupan ini begitu eksotikanya hingga hanya bisa tergagap memahami cintaMu begitu halusnya cahaya yang menusuk nurani ini membuat hamba hanya bisa menangisi bukan dengan penyesalan namun kerinduan kalau memang kelak akan menjumpaiMu mengapa harus lewati liku jalan dunia yang penuh luka hamba percaya diatas telapak yang basah air mata Engkau tengah tersenyum melihat hamba sekedar buat meyakini betapa cinta untukMu perlu waktu ijinkan hamba untuk itu
Lama saya menyukai lagu ini,,,namun sentuhan spirit ini baru saya rasakan setelah berjalan jauh dalam kehidupan. Awalnya saya mengira lagu ini bercerita tentang harapan sebuah harmoni diantara dua perbedaan,,,hitam dan putih, entah warna kulit, baik dan buruk dan perbedaan yang berkutub. Harmoni kata yang sakti untuk membuat sebuah harapan menjadi riil seperti dalam lagu indah ini. Apa daya saat saya makin mendewasa kata harmoni hanya saya simpan dalam saku dan ketlisut entah kemana.
Saya semakin meyakini ketika kesakitan secara fisik dan spiritual mencapai kulminasi, bahwa Gading dan kayu ebony yang hitam tidak mungkin disandingkan, ia telah menempati maqomnya sendiri dan itu kehidupan yang sempurna. Sehingga saya juga meyakini "kasta" memang ada terutama setelah berjalan ke luar dan secara nyata "kasta" ekonomi hal yang paling mencolok. Dan ini merubah perilaku orang-orangnya dari tingkatan paling rendah hingga tinggi. Kesuksesan diukur dengan kemapanan dengan memiliki sejumlah benda mahal. Apapun alasannya. Saya menangkap satu hal : kekeringan batin Ribuan anak muda berjuang setelah lulus jadi sarjana untuk menggapai impian : kemapanan finansial tanpa mau tahu berproses kesana perlu kematangan mental dan waktu. Yang lainnya menghamburkan kesempatan dengan nebeng ortu dan gagal belajar bagaimana ortunya harus berjuang untuk mencapai kondisi sekarang.
Lantas,,,apa hubungannya kondisi di atas dengan lagu ini? saya percaya sebenarnya dunia ini milik orang muda, baik biologis maupun mental. Merekalah yang merubah dunia ini dengan segala hitam dan putihnya. Ada satu hal yang hilang saat mereka alami kemarau mental dan spiritual yaitu cinta, dan lagu ini sebenarnya bertutur tentang cinta. Hitam dan putih sebenarnya memiliki hulu yang sama,,,cinta "We all know that people are the same where ever we go there is good and bad in every one, we learn to live, we learn to give each other what we need to survive together alive,,,ebony and ivory"
angin,,, biar datang menjemput hibur diri ini dengan sejuk karena luka yang menganga tak sanggup aku tampung dengan rasa perihnya menyayat ini cerita batin yang luka mulai menghitam dan retas selusur waktu hanya bisa menggurat perih sembari mendendangkan kesedihan ditemani gelap menanti malam ini cerita batin yang luka mencoba lelap buat hilangkan dendam mengakar hingga ujung malam (sumpah serapah tak bisa hilangkan bukan,,,)
. mungkin kita akan semakin menua mungkin kita juga akan semakin merenta waktu juga yang akan menemani sejauh bayangan dan mimpi mengiringi berjalan kita habiskan jutaan detik untuk hari ini, esok, kelak dan kemarin yang telah kita lewati bersama tawa, air mata bukankah itu makin menguatkan makin menguatkan kalau cinta tak akan dikalahkan oleh waktu
yaa,,, mencintaimu,,, dengan sederhana seperti embun yang hadir dengan kelembutan seperti bintang yang bermimpi mendekap bulan itu yang sesungguhnya aku rasakan
memang kadang waktu memberi kita kesempatan untuk menumpahkan air mata dengan keperihan bagiku memang menyakitkan sekaligus juga mendewasakan terlalu naif ingin berjalan tanpa halangan
jadi saat ini aku hanya ingin ucapkan mencintaimu bukan jadi kebutuhan bukan pula keniscayaan ia sudah mendarah daging merasuk dalam sel terdalam berharap kelak kita bersama menghadapNya dalam pelukan kedamaian love you
aku memang tak ada lenyap dengan pelan bersama waktu aku memang menjadi asing ketika sunyi mengakrabi makin menjadi seperti noktah yang pelan menjadi kelembutan hilang dititik nadir dan menjadi sempurna bukan,,,
namun,, seperti halnya matahari yang hilang saat gelap berkawan dengan bintang atau bulan bersembunyi ketika pagi mengintip mentari ada namun tak ada tak ada namun meng-ada tetap saja aku meng-ada
ketika dengan sengaja menafikan diriku jadi bagaimana bisa bilang kalau aku menghilang bagaimana bisa hilang kalau saja bayang itu selalu menyelip dikedalaman di palung yang dirimu saja tak mampu menggapainya bahkan memaknainya seperti apa
jadi mungkin lebih baik berhenti berlari berlari untuk hal yang sia-sia haya makin memberi kepedihan belaka selalu hadir di mimpi buruk yang entah seperti apa berhentilah berlari apapun penyesalan ia hanya singgah di hati yang lelah selebihnya,,, genggam waktu untuk dirimu sebelum datang kembali penyesalan baru
Inang-inang sayang rinduku menggelegak tak tertahan menelusuri dirimu bagai menjumput bayangan satu demi satu perih yang ada aku pungut dengan tangisan satu demi satu pula menghilang berganti menjadi amarah yang tertahan
Inang-inang sayang sampai kapan aku menunggu menabung rindu demi sengatan waktu berharap bertemu denganmu seraya mencium aroma tubuh wangi tetap saja dirimu terselip di gelap bernama ilusi entah kemana engkau pergi seperti hilang di kelok keraguan meninggalkan jejak tanya,,,mengapa? kamu tahu,,, jawabannya hanya satu,,, kepedihan