Senin, 20 September 2010

Mungkin benar

Mungkin benar,,,
jiwa manusia seperti sebutir bawang merah
yang tampak diluar hanya warna merah
saat kita kupas satu per satu
warna itu makin memudar,, dan
pada umbi yang paling dalam
yang tersisa hanya warna putih,,,dengan
air mata yang meleleh


saat menembus batas sunyi
seperti menyibak waktu dengan sekali hentakan
ada rasa takut yang menjalar tubuh ini
ketika kepastian berubah menjadi hambar
ada rasa takut ketika harapan
akan menjadi sirna
seperti kehilangan jiwa
yang telah menyatu dalam raga begitu lama
mungkin satu-satunya penghibur adalah doa
doa yang selalu bergumam namun tak terkatakan
doa yang selalu terucap namun maknanya entah apa
karena ia hanya menuntut ke ikhlasan
kalau jiwa yang berubah menjadi liar
akan menemui rumahnya
bukan menemui sia sia
sebab waktu hanya bisa tunduk pada ke ikhlasan dan kesabaran
sebelum ia menuntunnya menuju kebaikan
hmm,,,
saat ketakutan itu begitu mendera
apapun nantinya
aku berharap ini demi kebaikan semata
sisanya,,,
hanya ikhlas dengan untaian doa
itu saja

1 komentar:

  1. bak melangkah dalam lingkaran besar digurun
    semakin banyak menghitung langkah semakin banyak jejak yang kutemukan
    tak tahu lagi aku didepan atau dibelakang
    bak untaian biji tasbih
    setiap jejak adalah seruan keikhlasan
    menghitung adalah kesia siaan
    menatap kedepan yang ditemukan adalah jejak kakiku
    tapi harus tetap melangkah bertawaf
    berpusar mengitari rumah NYA dengan embun pagi yang bening dipelupuk mata
    tercurah dari cinta dan keikhlasan
    dan menutupnya dengan salam....

    sapa untukmu teman...

    BalasHapus