Senin, 15 Desember 2025

Asu(m)si

Asu(msi)
Entahlah apa saya ini puritan,saya termasuk penganut pria yang bangga melihat wanita "open mind" bukan " open wear". Perkembangan kultur antropologi manusia (ngemeng epe iki)  sejak jaman 
Pithecanthropus erectus hingga manusia modern turunan homo sapiens,  yang namanya wear yang tadinya untuk menutupi tubuh akibat cuaca dingin sekarang malah berkembang wear yang kewer2 alias robek sana sini sampe kalau bisa terlihat yang namanya under wear.

Jadi kalau awal dari telanjang dan perkembangan peradaban yang makin menutup terhadap tubuh, sekarang malah balik lagi jadi terlihat telanjang (meski sebagian) lagi,  ini sebuah kemajuan peradaban atau kemunduran?.

Bukan sohib saya Broedin van Klompen, kalau gak punya jawaban akan hal itu  (bukan van klompen kalau ga bisa berargumen) . Katanya : "kesadaran peradaban yang bergerak dari no wear ke under wear  hingga full wear, 
 lantas partial wear sampai nude,  adalah produk pemikiran yang canggih,  malah kelak teknologi manusia akan bisa menciptakan pakaian seolah pemakainya ga merasa berpakaian".

Terus kelihatan telanjang dong,  kemajuan apa itu dien,,,." tergantung asumsimu broken wing,  kalau pikiranmu porno yaa kelihatan telanjang,  kalau pikiranmu positif itu sebuah hasil teknologi.

Bentar2 dien,  kalau anakmu cewek ke mall terus pake baju kekecilan sampe puser dan pahanya kelihatan ente tega tah. "Nahh itu lain perkara,  sama wanita seperti itu kita harus kasihan",,loh piye maksutmu? " siapa tahu broken wing,  dia ga punya duit untuk beli baju yang pantas sehingga terpaksa pake baju adiknya" jawabnya terkekeh. Lahh itu kan mengundang bir,,,, " lom tentu itu kan asumsimu mas bro,  tergantung niat kita melihatnya, sebagai komoditas seksual atau bukan", lah faktanya itu sudah jadi trend setter dimanapun dien saya nyanggah.

" tergantung dari sisi mana kamu melihat itu mas bro,  kalau dari sisi komoditas,  itu kemajuan ekonomi,  kalau dari sisi etika, di barat sudah hal biasa,  kalau dipandang dari sudut antropologi yang ente bilang itu kemunduran,  apalagi kalau dilihat dari sisi keyakinanmu dan aku,  itu bertentangan,  bukankah itu tergantung sumsi saja mas bro" anjrit bisa aja anak ini ngemeng,  kuliah dimana bisa berargumen gitu. Lah nurut kamu yang bener yang mana dien?

"Yoo tergantung dari apakah asumsi  bener gak nya berdasar etika makrokosmos kebudayaan. Kalau dilihat frame yang pendek,  bisa saja benar,  tapi kalau dilihat frame yang panjang, bisa saja asumsi kamu yang benar".

Tiba2 di depan kami berdua, lewat SPG rokok pake rok mini,  broedin melotot tak lepas kemana gadis itu berjalan.  Apa asumsimu dien kalau lihat beginian?. " jangan main asumsi mas bro, ini rejeki,,, haahaaa".
Rejeki kepalamu dien,  tak keplak kepalanya,,,,

Buat anak2 perempuanku,  berpakaian agak nutup ya,,, ga ada jaminan kalau kalian ketemu broedin van klompen,  matanya melotot seperti lihat duit seratus ribuan,  kalian pasti jijik dilihatin begitu,  jangan salahkan dia,  karena dia lagi berasumsi tentang pakaianmu bukan bagian tubuhmu,,,, 😀😀😀😀

Tidak ada komentar:

Posting Komentar