Rabu, 19 Februari 2014

menyusuri Malang

menyusuri Malang saat senja habis hujan
seperti mematut langkah dalam bayang-bayang jejak tak bertuan
sisa rintiknya menjatuhkan daun yang melayang seperti mabuk
menebak nebak sisa waktu sebelum pergi
selamanya,,,

sisa matahari hanya menyembul sedikit di balik trembesi
pohon yang selalu melindungi di panas kehidupan dan,,,
ketika hujan tiba, ada banyak daun berjatuhan seperti pesta telah usai
dan kota ini pun kembali menjadi hening




Tidak ada komentar:

Posting Komentar