Kamis, 19 Mei 2011

pagi (episode yang tertinggal II)

apa beda takdir dan nasib
saat ditanya empu kehidupan?
bagaimana mungkin percaya nasib dan takdir
sedang kita hanya terdiam dan menunggu
dengan skeptis yang membelenggu

hidup ini sebuah skenario besar
kita yang membuat
yang melakoninya
yang tentukan endingnya
hidup ini bukan sebab akibat
cuma sekumpulan script yang kita buat

kalau hari ini ada sesal
saat benak penuh dengan bongkahan andai
melalui hari dengan bahagia semu
pagi tersenyum, siang tertawa
malam datang, tiba saatnya air mata menggoda
script apa yang sedang dibuat hari ini?
dan kita menyebutnya nasib dan takdir
ughh,,, masih saja naif dan pandir

kehidupan yang ingin kita buat
seperti kumpulan tombol pada keypad
kalau ingin bahagia
ketik saja huruf b-a-h-a-g-i-a
maka alam akan menuntun kesana
kalau hari ini masih dipenuhi mendung
keraguan, sesal, air mata dan kepedihan
salahkan saja keadaan
karena yang kita tulis memang demikian

hidup punya keinginan sederhana
ia perlu mimpi, harapan, angan
ia perlu kejujuran dan ketulusan
bukan kepura-puraan dan kebohongan
bukan bermain-main dengan kesemuan
bermainlah dengan keindahan dalam kebaikan

sebab,,,
waktu tidak akan memberi kesempatan
ketika ia membawa sesal
membawa tua datang menyambut gembira
terkaget kita berdiri dan termangu
menyesali waktu yang terbuang
hanya untuk mendapat kesia-siaan
dan kita menyebutnya takdir?

jangan tanya beda nasib dan takdir?
kalau untuk hari ini saja
kita hidup dalam kepura-puraan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar